Always in My Heart // Chapter 5

 Always in My Heart

Chapter 5~

KyuWook brothership..

.

.

.

Musim semi…

“Chukkae atas kelulusannya, Yesung hyung!” Ryeowook memberikan sebuket bunga kepada namja yang hari ini lulus dari sekolah itu. “Aku akan meneruskan klub kita dengan baik.” lanjut Ryeowook sambil tersenyum bangga dan menepuk-nepuk bahu Yesung santai.

“Mentang-mentang sekarang kau siswa kelas tiga, bukan berarti kau bisa bersikap kurang ajar pada hyung-mu ini.”

Ryeowook terkekeh. Disampingnya, Sungmin dan Henry ikut memberikan ucapan selamat pada Yesung.

“Kalau begitu, Yesung hyung harus mentraktir kita.” Ujar Sungmin senang.

Namun Ryeowook sendirian tersentak. “Ah, kalau hari ini aku tak bisa. Aku janji pada umma untuk pulang cepat. Aku pulang sekarang, ya. Sampai jumpa semuanya! Sampai bertemu lagi tahun ajaran baru!” Dengan bergegas Ryeowook berlari meninggalkan ketiga temannya.

Henry tersenyum kecil. “Tadi juga Kyuhyun bilang dia harus pulang cepat.”

“Syukurlah kalau mereka bisa menjadi lebih baik.” Tambah Yesung. “Aku tak perlu mengkhawatirkan Wookie lagi.”

Sungmin mengangguk. “Tak sangka, setengah tahun sudah berlalu sejak mereka mulai berbaikan.”

Iya, setengah tahun sudah berlalu sekarang. Kini Ryeowook merasa hidupnya jauh lebih baik, begitupun dengan Kyuhyun. Perlahan dia mulai terbiasa hidup dengan seorang umma dan hyung yang selalu membuat hari-harinya lolos dari kesepian.

“Kyuhyun!” Ryeowook mengejar Kyuhyun yang sudah berjalan sangat jauh dari wilayah sekolahnya. Dengan sedikit tenaga ekstra, dia mengejar Kyuhyun dan sampai dengan tersengah-engah. “Kau tidak menungguku, kan?”

“Tidak.” Jawab Kyuhyun tanpa mengalihkan perhatiannya dari layar PSP-nya.

“Umma sudah mempersiapkan pesta kecil untuk kita hari ini. Kau tidak punya acara, kan?” Ryeowook kembali bertanya.

“Tidak.”

Ryeowook hanya mengangguk kecil sambil tetap berjalan disisi Kyuhyun. Meski sudah hampir cukup lama mereka tak pernah lagi bertengkar hebat, tapi Kyuhyun masih butuh waktu untuk mengatur sifatnya. Dia masih belum bisa sepenuh hati bersikap manis pada hyungnya itu.

Dan karena Ryeowook juga berusaha memahami sifat Kyuhyun, jadi dia juga tidak pernah mau memaksanya. Baginya, cukuplah asal ummanya dan Kyuhyun bisa berinteraksi dengan baik seperti seorang anak pada ibunya.

TEP~ Tiba-tiba langkah kaki Ryeowook berhenti ketika melihat seseorang berdiri tak jauh di depannya. Merasakan Ryeowook diam, Kyuhyun menatapnya.

“Waeyo?”

Nafas Ryeowook seperti tertahan dengan pandangan mata lurus. Buru-buru dia menoleh kearah Kyuhyun dan mencoba tersenyum. “Aku baru ingat, ada yang harus aku beli. Kau pulang duluan saja, Kyu.”

“Apa mau aku temani?”

“Aniya!” Ryeowook tersentak dengan tiba-tiba sambil mendorong tubuh Kyuhyun. Tentu saja Kyuhyun merasa aneh dengan perubahan sifat hyungnya itu. “Kau pulang saja duluan dan sampaikan pada umma aku akan segera pulang.”

“Baiklah kalau begitu. Sampai nanti.” Tanpa banyak bertanya, Kyuhyun langsung berjalan meninggalkan Ryeowook yang masih berdiri memandangi Kyuhyun. Kyuhyun berjalan melewati seorang pria yang juga berjalan melewatinya. Tak ada perasaan apapun dan Kyuhyun berlalu begitu saja.

Ryeowook masih mematung ditempatnya saat melihat pria itu semakin mendekatinya. Dia ingin mundur atau lari, tapi kakinya serasa kaku begitu saja. Dan kini pria itu sudah ada dihadapannya sambil tersenyum penuh haru.

“Ryeowook, anakku…”

DEGH! Luka yang dalam seakan muncul lagi di hati Ryeowook saat mendengar pria itu berbicara.

“Kau…?”

0o0o0o0o0o0o0o0

Kyuhyun memandangi Ryeowook penasaran. Liburan mulai tiba, tapi dia kelihatan agak murung. Padahal biasanya tiap pagi Ryeowook akan bertanya banyak hal pada Kyuhyun sebagai bahan pembicaraan. Tapi semua itu berubah hari ini.

“Kau baik-baik saja?” tanya Kyuhyun penasaran.

Ryeowook mengangguk sambil mencoba tersenyum kecil. “Apa ada yang aneh denganku?”

“Tidak, kau hanya kelihatan murung.” balas Kyuhyun. “Apa hari ini jadi ke kantor? Kau bilang mau sedikit melihat perusahaan appa, kan? Karena sejak appa tidak ada umma yang mengurusnya, aku jadi tak pernah kesana.”

Lagi-lagi Ryeowook mengangguk. Kyuhyun benar. Sejak Youngwoon meninggal dulu, Jungsoo lah yang mengambil alih dan menjalankan perusahaannya. Banyak sanak-saudara Kyuhyun yang merasa tindakan Jungsoo itu perlahan ingin merebut harta warisan Kyuhyun, tapi Kyuhyun tak mau memperdulikannya.

Jungsoo sudah berjanji untuk selalu ada disisinya, dan Kyuhyun akan mempercayai Jungsoo karena dia sekarang adalah umma-nya. Satu-satunya yang bisa dia andalkan sekarang.

“Kau mau membantuku memasak sesuatu?” tanya Ryeowook. “Umma biasa makan siang di luar, jadi ada baiknya kalau kita membuatkan dia sesuatu untuk kita makan bersama. Mau membantuku?”

“Aku kan tidak bisa memasak.”

“Akan kuajari perlahan.” Ryeowook langsung berdiri dan melangkah duluan ke dalam dapur. Dengan agak malas Kyuhyun hanya mengekori dibelakangnya.

.

“Annyeong, direktur. Ada yang mau bertemu dengan Anda.”

Jungsoo menatap sekretarisnya yang sudah membungkuk sopan dihadapannya. “Nuguseyo? Apa sudah ada janji denganku?”

“Ah, sepertinya belum. Tapi dia bilang sampaikan saja dan Anda akan menemuinya.”

“Apa dia menyebutkan nama?” tanya Jungsoo penasaran.

Sekretaris itu menangguk. “Dia bilang, namanya adalah Jung Yunho.”

DEGH! Kedua bola mata Jungsoo terbuka lebar. Mana mungkin dia tak kaget mendengar nama itu. Dia sangat tahu nama itu, atau mungkin dia sangat sensitif kalau mendengar nama itu.

“Dimana dia?”

“Menunggu Anda di lobi.”

Tanpa banyak bicara lagi Jungsoo langsung berjalan cepat keluar dari kantornya dan menuju lobi. Dia juga tak perlu mencari siapa orang yang menunggunya. Hanya melihat siluetnya saja, Jungsoo bisa mengenalinya. Orang itu berdiri dengan menggunakan mentel coklat dan topi kupluk yang menutupi kepalanya.

Jungsoo mendekatinya perlahan. Detak jantungnya semakin cepat. Dan seakan menyadari kehadiran Jungsoo, orang itu langsung menoleh. Detik itu juga langkah Jungsoo berhenti dan dia mematung shock. Dikatupkan mulutnya tak percaya.

“Yun…”

“Lama tidak berjumpa, Jungsoo…” Senyum pemuda itu tampak ramah.

.

“Tunggu aku, Kyuhyun!” Ryeowook dengan sekuat tenaga menyamakan langkahnya dengan Kyuhyun. Dia tak bisa berjalan secepat Kyuhyun karena kedua tangannya penuh dengan dua kotak bekal berukuran sedang yang dibawanya. “Kau tak mau membantuku membawa ini, eh?”

“Malas, ah.” balas Kyuhyun santai sambil mengulas senyum kecil. Senyum mengejek tentunya.

“Yahh… Ini berat. Kalau begitu kau jangan jalan cepat-cepat.” rengek Ryeowook gusar. “Kalau makanannya berantakan usahaku sia-sia, dong.”

“Kau itu bawel, ah. Kita kan sudah hampir sampai.”

Ryeowook agak cemberut. “Eh, tapi… Apa perusahaan appa hebat ya? Aku kan belum pernah melihatnya.”

Lagi-lagi senyum Kyuhyun terulas. “Sangat hebat. Appa membangunnya dari nol sampai jadi sepesat itu. Aku bangga padanya.” ujarnya sambil tersenyum lembut menatap lurus ke depan.

Melihat adiknya tersenyum begitu, Ryeowook ikut tersenyum lembut. Bagaimanapun juga Youngwoon memang appa yang sangat hebat dimatanya, Berbeda dengan orang yang pernah menjadi appanya. Sebuah ingatan buruk kembali terbesit. Pertemuannya kemarin kembali mengoyak dadanya.

“Hyung…” Tiba-tiba Kyuhyun berhenti.

“Ngh?”

Tatapan mata Kyuhyu lurus kedepan sambil menautkan alisnya. Perlahan dia menunjuk ke suatu arah yang membuatnya penasaran. “Siapa orang yang bicara dengan umma disana?”

Perlahan Ryeowook menoleh kearah yang dimaksud Kyuhyun. Detik itu dua kotak yang ada ditangannya langsung jatuh begitu saja. Dan tentu saja Kyuhyun agak kaget melihat respon Ryeowook yang sesungguhnya agak berlebihan itu.

“Waeyo?” tanya Kyuhyun keheranan.

“Ayo pulang!” Tanpa memberikan jawaban apapun, Ryeowook buru-buru menarik tangan Kyuhyun dan agak setengah berlari menarik namja itu.

“Heya, apa yang terjadi? Kau kenapa, hyung?”

“Pokoknya pulang saja!”

0o0o0o0o0o0o0

~Kyuhyun pov~

Wookie hyung sama sekali tidak mau menjelaskan padaku apa yang terjadi. Dia juga menyuruhku jangan bilang pada umma kalau kita datang ke kantor tadi siang. Apa yang terjadi dengannya? Ini bukan pertama kalinya dia mendadak aneh seperti itu.

Apa ada hubungannya dengan namja yang bicara dengan umma?

“Chagiya, kau belum tidur?”

Aku menoleh menatap umma yang perlahan membuka pintu kamarku dan melangkah masuk. “Belum, umma. Wae?”

“Kenapa belum tidur? Sudah hampir tengah malam. Apa karena sedang liburan jadi kau ingin bergadang? Itu kan tidak baik, Kyuhyun..” Perlahan umma mengusap kepalaku hati-hati sambil tersenyum. Tampaknya tak ada masalah dengannya.

Aku menggeleng. “Sebentar lagi aku akan tidur. Oh iya, umma…”

“Ngh?”

Apa aku harus bertanya? Tapi Wookie hyung memohon agar aku tidak usah bertanya apapun pada umma. Tapi aku kan penasaran.

“Tidak jadi, deh.” Aku langsung berdiri dan mendorong umma sambil terkekeh. “Umma tidur dan istirahat saja. Aku kan bukan anak kecil yang harus di nina-bobokan oleh umma.” godaku santai.

Umma ikut tertawa pelan sambil berjalan keluar dari kamarku. “Jaljayo, chagi. Mimpi indah, ya.”

“Umma juga.” Perlahan kututup pintu kamarku. Namun aku tidak langsung berbaring. Aku masih berdiri sambil bersandar di balik pintu kamarku dan merenung sejenak.

Apa ada yang disembunyikan dariku…?

0o0o0o0o0o0o0

“Ah, musim liburan memang yang paling menyenangkan. Sayang sekali Sungmin hyung harus sibuk dengan masalah ujian masuk universitas.”

Aku melirik Henry sekilas yang tampak merenggangkan tubuhnya. “Kau mau kemana? Aku sedang tak punya tujuan. Bagaimana kalau cari game centre yang paling lengkap dan main seharian?”

“No problem.” balas Henry sambil menepuk bahuku. “Hanya saja kalau mau ke game centre dan main seharian, kita harus cari makan siang dulu. Aku tidak sarapan tadi pagi. Ummaku sedang mengomel gara-gara nilai adikku agak jelek.”

Aku tertawa kecil sambil melangkah duluan masuk ke dalam sebuah café. “Kenapa lagi dengan adikmu?” tanyaku sambil duduk di kursi dekat jendela agar bisa melihat kearah jalanan. “Apa dia sibuk pacaran?”

Henry duduk di sebrangku. “Iya. Kakakku melihatnya berpacaran dengan seorang anak SMU, dan umma menyalahkannya karena gara-gara itu nilainya jatuh. Jadilah aku yang ikut kena omelan karena kerjaanku hanya main PS dirumah.”

“Itu sih salahmu.”

Seorang pelayan mendekati kami. Aku hanya memesan secangkir jus jeruk dan chess spaghetti, sedangkan Henry memesan agak banyak makanan yang sebenarnya terlalu banyak. Secangkir besar jus strawberry, spaghetti dan semangkuk besar chicken soup.

“Kau benar-benar kelaparan, eh?”

“Ini namnya persiapan sebelum perang, Kyuhyun.” balasnya sambil terkekeh. “Ah, kau tak pernah bercerita tentang keluargamu. Apa kau baik-baik saja sekarang? Kulihat Wookie hyung tampak sangat menyayangimu.”

Aku tersenyum kecil sambil memandangi jalan. “Dia terlalu menyayangiku. Kadang aku hanya berbicara sedikit kepadanya, tapi dia tak pernah bosan. Dia terus mengajakku berbicara kalau kami hanya berdua di rumah. Umma juga sangat menyayangiku dan memperlakukanku seperti anak kandungnya sendiri.”

“Kau beruntung sekali.”

Aku menoleh menatap Henry yang sudah ikut tersenyum. “Eh?”

“Kau tahu? Wajahmu tampak bahagia saat menceritakan tentang mereka tadi. Aku senang karena kau bisa mengatasi perasaan dan keegoisanmu itu. Meski sekarang kau tak memiliki orang tua kandung, mereka tetaplah keluargamu.” ujarnya dengan sangat jelas sambil menggerakkan kepalanya seperti anak kecil.

Henry mungkin benar… Meski aku tak punya umma dan appa kandung lagi, aku masih memiliki umma dan Wookie hyung yang sudah berjanji untuk selamanya bersamaku. Dan aku akan memegang janji itu.

“Ah, itu bukannya Wookie hyung?”

Eh?

Henry menunjuk ke luar jendela, ke sudut sebuah toko yang berada di sebrang jalan. Samar namun pasti, memang aku melihat Wookie hyung tengah berjalan sendirian menyusuri jalan. Apa yang dia lakukan? Dia bilang banyak yang akan dia lakukan karena itu dia tak mau ikut aku keluar dengan Henry.

“Dia mau kemana?”

“Entahlah.” Aku terus memperhatikan Wookie hyung. Di sebuah sudut café dia berhenti dan tampak menatap ke dalam café itu. Perlahan dia juga agak mundur dan bersandar di tembok café, tampak sedang menunggu seseorang karena sesekali dia melihat jam tangannya.

Tak lama, aku melihat seorang pria paruh baya mendekatinya. Dan mereka mengobrol. Ah, salah. Mungkin bukan mengobrol karena Wookie hyung sesekali menyingkirkan tangan pria itu yang kadang berusaha merengkuh bahunya.

Apa dia dalam bahaya?

Aku langsung berdiri dan berlari cepat keluar dari café. Kususuri jalan sampai Wookie hyung berada tepat disebrangku. “Hyung!!!!” Panggilku sekencang mungkin agar bisa didengarnya. Dan benar, Wookie hyung mendengarku.

Pria aneh itu langsung menampakkan gelagat aneh dan Wookie hyung bicara dengan wajah sinis kepadanya.

Tunggu! Aku kenal pria itu. Itu pria yang kemarin bicara dengan umma, kan? Nuguya?

Pria itu langsung berjalan meninggalkan Wookie hyung dan hyungku itu menyebrang jalan menghampiriku.

“Kyuhyun? Kenapa ada disini?”

“Dia siapa, hyung?” tanyaku tanpa menjawab pertanyaannya terlebih dahulu.

Sorot aneh terpancar dari mata Wookie hyung. Dia langsung mendorongku. “Kenalanku.”

Aku melihat Henry mengetuk kaca café tempat kami duduk tadi.

“Ah, ada Henry juga. Kebetulan aku lapar.” Wookie hyung langsung menarikku masuk ke café tadi tanpa bicara banyak lagi.

Benar-benar ada yang dia sembunyikan dariku.

~Kyuhyun pov end~

0o0o0o0o0o0o0o0o0

~Jungsoo pov~

Bagaimana ini? Aku takut sekali…

Kutatap kartu nama bertuliskan Jung Yunho yang kini ada ditanganku. Dan kulihat juga sebuah foto yang ada di sampingku. Foto Yunho bersama dengan seorang wanita cantik dan seorang putra yang sangat tinggi. Ini adalah keluarganya yang sekarang.

Setelah dia pergi begitu saja meninggalkanku, akhirnya dia menemukan keluarganya yang sesuai.

Rasanya agak sesak memang, tapi aku tak mau memperdulikan perasaan ini. Bagiku dia adalah masa laluku. Tapi kenapa sekarang dia kembali muncul dihadapanku? Setelah bertahun-tahun dia menghilang begitu saja dariku.

Dan apa yang dia inginkan? Meminjam uang dariku?

Dengan seenaknya saja dia ingin meminjam uang karena perusahaan yang dikelolanya nyaris bangkrut. Dia tahu kalau aku menikah dengan seorang pengusaha dan dia juga tahu kini aku mengurus perusahaan itu. Dengan beraninya dia mendatangiku untuk meminjam uang.

Dan berapa jumlahnya? Lima ratus juta won? Ya, Tuhan! Itu mustahil!

TOK-TOK~ Pintu ruanganku diketuk seseorang.

“Masuklah.”

Ketika terbuka, yang kulihat adalah putraku, Ryeowook. Dia masuk ke dalam.

“Wookie? Waegurae?” tanyaku cepat sambil menghampirinya.

Putraku itu duduk di sofa dan tampak murung. Kuputuskan untuk duduk disampingnya dan mengusap rambutnya lembut. “Chagiya? Ada apa? Ini pertama kalinya kau mendatangi umma di kantor.”

Dia langsung menatapku dengan sorot mata pilu. Memang sesuatu telah terjadi…

“Dia sudah kembali, kan?”

Dia?

“Dia maksudmu…”

“Appa.”

DEGH! Aku terdiam saat Wookie mengucapkan panggilan itu.

“Aku bertemu dengannya sekitar satu minggu yang lalu. Aku juga melihatnya bertemu dengan umma beberapa hari yang lalu. Dan kemarin, aku sengaja menemuinya. Dia tiba-tiba kembali begitu saja. Dan ini membuatku takut…” ujarnya pelan.

Mataku entah kenapa terasa panas. Buru-buru aku peluk tubuhnya yang agak gemetar. “Apa yang kau takutkan?”

“Aku takut Kyuhyun akan terluka lagi, umma. Apa yang akan dia pikirkan kalau tiba-tiba dia tahu appa kandungku muncul? Aku tak mau meruntuhkan kepercayaan yang sudah susah payah kudapatkan dari Kyuhyun. Aku tak mau…” Kini suaranya terdengar mulai parau.

Apa yang dia takutkan sama denganku. Aku juga tak mau Kyuhyun mengetahui hal ini. Dia pasti akan terluka dan kaget. Bagaimanapun caranya, Kyuhyun tak boleh sampai tahu.

“Beberapa kali dia bertanya padaku kenapa aku terlihat aneh, dan aku tak berani menjawabnya. Aku tak berani bilang pada Kyuhyun yang sebenarnya. Jangan sampai Kyuhyun terluka lagi.” Kini suara putraku itu mulai terdengar berubah menjadi sebuah isakan.

Ryeowook-ku sangat menyayangi Kyuhyun. Aku juga tak mau melukai Kyuhyun lagi.

“Chagiya..” Kulepaskan tubuh Wookie dan menatap matanya yang kini tampak sembab. “Kalau begitu berjanjilah jangan pernah menemui orang itu lagi. Umma akan membuat dia meninggalkan dan tidak mengganggu kita lagi.”

“Bagaimana caranya?”

“Umma yang akan menyelesaikan semuanya. Kamu percaya saja pada umma.” Kuhapus air mata putraku dan mencoba tersenyum kepadanya.

Benar, akan kuakhiri dan aku tak mau Yunho mengganggu kedua putraku. Aku ingin menikmati hidup yang tenang.

0o0o0o0o0o0o0

Kutatap Yunho datar. “Aku tak bisa memberimu pinjaman sebanyak itu secara langsung.”

Dia menatapku heran. “Bukannya itu mudah saja bagimu? Kau mengurus perusahaan yang sangat besar. Apa kau tega membiarkanku bangkrut dan anak-istriku hidup di jalanan, Jungsoo?”

Hatiku kembali tercekat. Dia bahkan tega menelantarkanku dan Wookie dulu.

“Akan kucicil. Pertama, akan kutransfer seratus juta won ke rekeningmu dan akan bertambah perlahan. Hanya saja aku memiliki satu syarat untukmu.”

“Apa?”

Kutatap dia serius. “Jangan pernah muncul dihadapanku ataupun Ryeowook. Kau memang ayahnya secara biologis, tapi aku tak mau kau mengakui putraku sebagai putramu. Jangan ganggu hidup kami. Kami ingin tenang, Yunho.”

Sekilas aku bisa melihat sorot ketidak-puasan dari matanya, tapi aku tak perduli.

“Apa kau setuju?”

“Baiklah.” Yunho memilih berdiri sambil menyerahkan padaku secarik kertas. “Ini nomor rekeningku, telepon aku jika kau sudah mengirimnya. Sampai jumpa, Jungsoo.” Yunho langsung meninggalkanku begitu saja.

Kuambil kertas itu dan menatap cappuccino yang sejak tadi tidak kuminum. Dengan begini aku bisa tenang, kan? Aku bisa bernafas lega, kan?

~Jungsoo pov end~

.

Ryeowook menutup flat ponselnya setelah membalas pesan dari Kyuhyun. Dia menjinjing dua kantung belanjaan yang cukup besar. Matanya memang kelihatan menyimpan masalah, tapi dia harus bisa menahan semuanya agar Kyuhyun tidak terus menyadari keanehan pada dirinya.

Dia percaya pada umma-nya kalau masalah itu akan segera berakhir.

“Ryeowook…”

DEGH! Namja itu langsung tertegun saat mendengar suara itu. Suara berat yang sangat dihapalnya. Perlahan dia menoleh kebelakang dan terdiam saat melihat Yunho sudah berdiri dibelakangnya.

“Ka-kau…”

Yunho tersenyum kecil sambil melangkah mendekati Ryeowook. Dan perlahan juga Ryeowook mundur dengan tampang kebingungan.

“Kenapa datang kesini? Rumah kami dekat dari sini.”

“Tenang saja, appa hanya ingin mengucapkan salam padamu.”

“Kau bukan appaku!!” Seru Ryeowook cepat.

Sepintas mata Yunho berubah sedih. “Baiklah kalau kau sudah tak mau menganggapku sebagai appamu lagi. Aku datang hanya untuk mengucapkan perpisahan. Aku tak akan menemuimu lagi.” Yunho memutar tubuhnya membelakangi Ryeowook dan hendak berjalan.

“Tunggu!”

Yunho berhenti.

“Kau benar-benar akan pergi?” tanya Ryeowook tertahan. “Kau akan pergi seperti dulu dan tak akan muncul lagi dihadapan kami, kan?”

Yunho mengangguk. “Aku tak akan menemuimu lagi.”

Ryeowook terdiam beberapa saat sambil mengatur perasaannya. Perlahan dia berjalan mendekati Yunho dan menarik belakang mantel pemuda itu hati-hati. “Kumohon padamu, jangan pernah muncul lagi dihadapanku. Aku ingin hidup tenang sekarang. Aku lelah untuk terluka. Kumohon.” harapnya dengan suara pilu.

Yunho menunduk mendengar permintaan putranya itu. Bagaimanapun juga, dia termasuk dari orang yang membuat hidup Ryeowook penuh dengan permasalahan.

“Baik.” jawab Yunho. “Seumur hidupku, aku tak akan pernah mencoba menemuimu lagi. Tapi aku punya permintaan.”

“Apa?”

Yunho mengangkat kepalanya dan menatap lurus kedepan. “Sekali saja, panggil aku appa.”

DEGH! Ryeowook tercekat. Bagaimanapun juga dia tak mau lagi memanggil orang yang pernah menelantarkannya dengan sebutan itu. Baginya appanya itu adalah Kim Youngwoon. Dia sudah terlalu terluka pada Yunho.

Tapi… Kalau itu syarat agar hidupnya bisa tenang…

“Appa…” bisik Ryeowook pelan.

Senyum terulas diwajah Yunho. Perlahan dia langsung berjalan meninggalkan Ryeowook yang masih berdiri memandanginya. Perlahan semakin jauh. Ryeowook hanya bisa menghela nafas dan memutar tubuhnya untuk kembali berjalan pulang.

Namun…

BRUGH~ Kantung ditangan Ryeowook terjatuh begitu saja saat dia melihat Kyuhyun sudah berdiri dibelakangnya dengan wajah tak percaya memandanginya.

“K-Kyuhyun…”

“Jadi… Pria yang selalu kau temui itu…”

“Kyuhyun~” Ryeowook langsung berjalan mendekati Kyuhyun dan hendak meraih lengan adiknya itu, namun dengan kasar Kyuhyun menyentakkan tangannya menghindari sentuhan Ryeowook. Tentu saja Ryeowook tercekat.

“Jangan sentuh aku.” Kyuhyun langsung berjalan meninggalkan Ryeowook begitu saja.

.

~To be continued~

===================================

a/n ::

Mian atas lama update.. aku keasyikan hiatus yaahh.. hhaha

pokoknya mianhae banget… =/\=

aku usahain akan mulai aktif lagi.. mohon maklumnya, readers yg terhormat~ hhehe #garuk cangkang

20 thoughts on “Always in My Heart // Chapter 5

  1. 0MG. . .
    Crtax nyentuh bget. . .
    Krsa bget gmna trlukax Wookie & Jungsoo. . .
    Yg jdi istrix Yunho (stlah ninggalin Jungsoo, Wookie) i2 cpa?
    Bkin flasback npa Yunho ningalin Jungsoo dan Wookie d0ng onnie. . .

  2. Eunnie bogoshippo ^^
    Ngilang.a lama banget!!
    Eunnie baru aja bca ff eunnie, udh kebawa suasana aja. bawaannya kesel ama Yunho #diLindes..
    Haduh ff ini kayaknya arus nguras[?] energi bacanya gra* dapet feelnya..
    Eunnie di tunggu klanjutannya ya ^^

  3. Pas dpt sms tdi seneng, akhirny d update jga nih FF.. Hehehe

    Bru ja Kyu mulai terima TeukWook eeh skrng malah mncul masalah baru..
    Kasian wookie pdhl dy sayang bgt sma kyu 😦

  4. kyaaa!!! akhirnya Thena muncull juga, keknya aq telat yahh -__-”
    Mianhaeee~~~
    Bogoshipooo~~

    Wuaaa, msih da ja mslah kyu ma wookie ya..ckck… -__-
    kpan selesaiinya :3

    gak sbar mo liat lnjutaannnya ^-^

  5. Annyeong~ ^^ saya reader baru disini /bowbow
    lagi ubek-ubek cari ff krna mati kebosanan eh, akhirnya nyasar (?) disini. hehe.
    ffnya seru … (may i call u unnie?)~~~ kasian wookie ;___; /hugs pdhl udah mulai akrab eh, renggang lagi. keanya istrinya yunho itu.. jae? o.o
    ditunggu chap slnjutnya.

  6. huweeeeee…….
    knpa??? kenpa???*plakk*
    slse mslah 1 mslah lain dtg.,
    huweee T^T
    yg sbar nde Jungsoo Umma*duagh*

    ckckckck jd Appax Wookie Yunho?? ciiaaahhhh…… knpa jd ng play yy???*?(
    lnjuut Eonn.. 😀

  7. Seruuuuuu ….
    Kereeeeeeeeeen …..
    Penasaran banget lanjutannya …
    Ditunggu lanjutannya !!!!!
    Maaf ya komentarnya dikit, pokoknya seneng banget bacanya.

  8. thena unniiiiiiii…….!!!!!! *treak pake toak*
    akhirnya unni kembali…
    ak kangen sama unni..
    .
    ff pertama yang ak baca setelah comeback unni adalah ff KyuWook ini.
    .
    masalahnya mkin rumit y. Kyuhyun jga kesannya sensitif bgt. blm2 udah ngambek.
    tpi lucu juga kalo kyuhyun tukang ngambek. haha 😛
    .
    lanjutkan unni. ak akan nunggu chap berikutnya.
    annyeong.

    Sign.
    LY

  9. Eehh.. Yunho itu Appa baby Wookie??
    aigooo mengejutkan sekalii.
    Foto klrg br yunppa pasti ma Jaemom dan changmin deh 🙂

    masalah datang lagi~
    br damai sebentar, skrg terusik lg.
    kasian Kyu ma Wookie kn tuh 😦

Leave a reply to 2Tie BabyMing LoveKyu Cancel reply