Welcome to Magical Cafe // KyuMin

Welcome to Magical Café!

.

KyuMin Story

Rated :: K

Genre :: Romance/ Humor (maybe)

Untitled~ kekeke

Story Format :: KyuMin / Now / Yaoi

.

~Kyuhyun pov all~

“Sungmin hyung, kau tetap tak mau menerimaku?” Kutatap Sungmin hyung yang sudah memandangiku datar dibalik buku sejarah yang tengah dipelajarinya. Mata kelincinya itu menatapku kesal. Ini bukan pertama kalinya aku mendapatkan hadiah seperti itu darinya.

Perlahan, Sungmin hyung menjatuhkan buku itu ke meja dan menatapku serius. “Ini sudah yang keberapa, Kyu?”

“Mollayo. Mungkin keseratus.” jawabku asal sambil duduk diatas mejanya. “Bagaimana? Apa kau tersentuh dengan ketulusanku? Padahal aku serius, kenapa kau tak mau mencoba jadian denganku dulu?”

“Kau kira aku bodoh?” Dia tertawa sinis sambil menggeser bukunya dan menatapku sambil tersenyum. “Aku tak mau berpacaran dengan anak kecil sepertimu, Kyuhyun. Kalau kau serius, cobalah buat aku terpesona dengan kedewasaanmu.”

“Aku ini sudah dewasa. Aku akan cari cara untuk bisa mendapatkanmu, hyung.” gerutuku sambil meloncat turun dari atas mejanya.

“Ya, terserahlah. Kali saja kau mendapatkan sihir yang bisa membuatku jatuh cinta padamu.” Dia kembali tertawa meledekku.

Kutatap Sungmin hyung kesal. “Ya, penyihir itu tak ada.”

Aku langsung berjalan keluar dari kelasnya dan melangkah gusar menuju kelasku di lantai berikutnya di gedung sekolah.

Sudah hampir satu tahun ini aku berusaha mendekati Sungmin hyung, sunbae yang usianya beda dua tahun dariku itu. Dan sudah satu tahun ini aku harus selalu gagal. Sungmin hyung tak pernah luluh dengan ketulusanku dan bahkan dia semakin memperkuat pertahanannya dan meninggikan kriteria cowok yang disukainya.

Ah, jangan aneh kalau kau menemukan kisah cinta seperti ini. Aku dan Sungmin hyung itu bersekolah di sekolah khusus pria. Dan hampir sebagian siswa disini itu penyuka sesama jenis, termasuk aku. Sekarang, berharap saja kalau Sungmin hyung juga tidak normal sepertiku. Kalau ternyata dia menyukai yeojya, maka usahaku akan benar-benar sia-sia. Haha..

Oh, iya…

Namaku Cho Kyuhyun. Si jenius.

0o0o0o0o0o0o0

“Kan sudah dibilang, Sungmin hyung tak menyukai namja sepertimu, Kyuhyun.” Hyukjae hyung tertawa saat aku bercerita tentang penolakan yang aku alami hari ini. Namja yang kalau tertawa suka memamerkan gusinya itu menepuk kepalaku kencang. “Anak kecil sebaiknya menyerah saja!”

“Yak! Aku ini sudah dewasa, bodoh. Aku bahkan lebih pintar darimu, hyung.”

“Ukh! Jangan banding-bandingkan kepintaran.” Hyukjae hyung langsung cemberut. “Lebih baik kau bertapa saja di gunung. Siapa tahu kau dapat pencerahan bagaimana caranya mendapatkan Sungmin hyung. Atau kau bisa pergi ke peramal atau mendatangi rumah penyihir.”

“Dasar bodoh.” Kutatap hyung-ku itu dengan sangat sinis. Di zaman serba modern begini, masih ada ya orang bodoh seperti dia?

Hyukjae hyung menatap jam tangannya dan langsung menatapku lagi. “Ah, aku ada janji sama Donghae. Aku pulang duluan, Kyu.” Dengan langkah cepat dia langsung meninggalkanku begitu saja.

Huh, biarlah. Aku juga memang biasa pulang sekolah sendirian.

Sendirian berjalan sambil mencari cara untuk mendapatkan hati Sungmin hyung besok. Sebentar lagi kan hari ulang tahunku, masa aku benar-benar tak mendapat keberuntungan. Kesannya sial sekali nasibku ini. Cih~

Pandanganku tertuju pada suatu tempat yang agak unik. Café. Mungkin…

Warna cat depannya pink dan biru. Bentuknya seperti cake. Selama aku melewati jalan ini, ini pertama kalinya kulihat ada café seperti ini. Apa baru dibangun? Atau aku yang baru sadar, eh? Dibagian atas bangunan cake itu, ada namanya.

Magical café.

Cih! Kenapa semuanya jadi berhubungan dengan sihir atau pesulap, sih?

Entah kenapa, kakiku justru melangkah masuk melewati pintu bangunan unik itu. Mungkin ini yang dinamakan insting seorang gamer sejati. Haha…

“Wah.. Wah… Daebak.”

DEGH! Aku tersentak saat mendengar suara seorang gadis tepat disampingku. Saat menoleh, kulihat ada seorang gadis duduk diatas meja dengan menggunakan seragam SMP berwarna hitam dengan renda merah.

Apa dia pelayan?

“MIRIP!”

Kali ini aku kembali tersentak karena seorang gadis lainnya sudah muncul dihadapanku dengan mata berbinar dan tatapan tak percaya. “Ha-hah?” balasku keheranan sambil mendorong bahu gadis itu agar berdiri agak jauh dariku.

“Benar-benar mirip dengan Kyuhyun oppa dari Super Junior! Aigoo~ Daebak!” Serunya dengan nada takjub dan terus memandangi wajahku lekat-lekat. Gadis itu menoleh kearah gadis yang tadi mengejutkanku pertama kali. “Jangan-jangan yang membuatnya begini Sungmin oppa?”

Eh? Dia kenal Sungmin hyung? Eh, tadi dia bilang apa? Kyuhyun oppa dari Super Junior? Apa itu Super Junior? Klub, ya?

“Mungkin saja. Di dimensi kita, yang namanya Kyuhyun Super Junior itu kan pasangannya Sungmin Super Junior. KyuMin is real begitu, deh. Jadi KyuMin dimana-mana.” Gadis itu tertawa sambil meloncat turun dan berjalan mendekatiku. Dia tersenyum aneh. “Kau kaget, oppa?”

“Ka-kalian itu apa-apaan, sih? Aku sepertinya salah masuk.” Aku langsung memutar tubuhku dan hendak kabur. Tapi tiba-tiba dibelakangku sudah ada gadis lain dengan baju yang sangat aneh. Baju hitam panjang dan topi seperti penyihir di film-film. “I-ini apa, sih?”

Gadis dihadapanku itu membawa sebuah Kristal bening dan menatapku sambil tersenyum. “Setahun ditolak oleh orang yang disukai bagaimana rasanya, oppa? Kau pasti sangat sial, ya?” Dia terkekeh meledekku.

Kenapa dia bisa tahu?!

“Nara, Gyuri, Yunra, jangan buat pelanggan pertama kita takut, dong.” Sebuah suara yang berbeda membuatku agak kaget lagi. Perlahan aku menoleh keasal suara yang berada di atasku dan detik itu juga aku langsung melotot melihat seorang anak perempuan duduk di sebuah bangku yang menancap di atas langit-langit café itu.

Grafitasi di tempatnya tapi normal! Rambut dan pakaiannya tidak bergelantungan dan dia benar-benar tampak duduk santai.

“Taena eonni?”

Gadis itu menatapku aneh dengan posisi mendongkakkan kepalaya. “Hai, Kyuhyun oppa. Kau pasti kaget.  Tapi, selamat datang di magical café.”

Apa-apaan tempat aneh ini?! Aku pasti mimpi!! Aku harus keluar dari sini!!

0o0o0o0o0o0o0o0

Kejadian aneh semalam kuanggap tak pernah ada. Itu pasti hanya halusinasi dan mimpi. Aku sama sekali tak percaya ada anak perempuan yang bisa duduk di langit-langit dengan santai begitu. Itu juga pasti trik sulap. Aiish! Tapi aku kepikiran dengan omongan mereka yang menyebalkan. KyuMin is real? Super Junior? Sial ditolak selama setahun? Cih..

“Oppa!!”

DEGH! Aku tersentak saat mendengar suara cempreng itu. Meski baru pertama dengar, aku agak hapal suara itu. Dan ketika aku menoleh, aku melihat salah satu dari empat anak aneh kemarin sudah berdiri disampingku.

“Gyah! Neo!”

“Annyeong.” sapanya riang. “Naega Park Gyuri imnida. Aku sengaja menunggu oppa karena ingin menyampaikan pesan dari dongsaengku yang bernama Nara. Menurutnya, hari ini kau jangan membawa PSP loh. Karena kau akan sial dan kesempatan mendapatkan Sungmin oppa akan menjadi nol besar.”

Lagi-lagi dia bicara hal aneh. Dikiranya mereka itu peramal? Dasar bocah-bocah.

“Ah, masa bodoh. Aku saja tidak kenal kalian.” Tanpa banyak bicara kutinggalkan bocah yang mengaku bernama Gyuri itu. Memangnya apa yang akan dilakukan PSP-ku sampai-sampai aku akan terkena sial? Yang benar saja.

Sambil berjalan aku merogoh kedalam tasku dan mengeluarkan PSP hitamku yang selalu kubawa kemana-mana. Langsung kumainkan sebuah game favorit-ku. Mana mungkin benda yang jadi soulmate-ku akan membawa kesialan dan menjauhkanku dari Sungmin hyung. Itu musta_

TIIIN!!!

Mwoya?! Aku langsung mundur ketika kulihat sebuah motor melintas tepat didekatku.

CROTH!

Ukh.. Basah.. Kakiku basah. Dan ketika aku menoleh kebawah, kakiku masuk ke dalam kubangan lumpur. Aku melirik ke layar PSP-ku. Ada satu kalimat dilayar yang membuatku agak shock.

Game Over.

Aigoo.. Apa yang dikatakan bocah tadi benar? Ah, ani! Ini pasti hanya kebetulan!

.

“Apa lagi rencana konyolmu untuk mendekati Sungmin hyung?” Henry langsung duduk disampingku dan memasang wajah mengejek. “Ditolak setahun penuh tapi masih nyolot. Dasar kau ini. Kalau aku sih sudah mencari yang lain.”

“Kau tidak paham, sih. Aku ini tidak bisa menyukai orang lain selain dia. Pokoknya harus Sungmin hyung. Kelihatannya memang ini hanya main-main, tapi aku serius menyukainya.” balasku cepat sambil mengeluarkan PSP-ku dan mulai memainkannya. “Apapun yang terjadi, aku harus bisa mendapatkannya.”

“Kau tahu, Kyu?”

“Ngh?”

“Aku tahu alasan kenapa dia tak mau menerimamu?”

Seketika itu juga aku terdiam dan menatap Henry serius. “Kau tahu?”

Namja berdarah Cina-Kanada itu langsung mengangguk dan memasang wajah licik.

“Apa?”

“Dia…”

Dia..?

“Dia tidak tertarik padamu karena kau jelek! Hahaha!” Tawa Henry langsung pecah seketika itu juga. Dia memukul meja dengan kencang dan itu membuatku langsung ingin memakan kue mochi berjalan itu.

PLAKK! Kugetuk kepalanya dengan PSP dan Henry langsung diam.

“Sakit, kan!”

“Kau bilang aku jelek, itu artinya matamu buta.” Dengan malas aku langsung berdiri dan berjalan meninggalkan Henry yang masih memanggil-manggilku itu. Dia terus menertawaiku dan sepertinya Henry ikut mengekor dibelakangku.

“Kyuhyun jelek.” ejeknya masih dengan bahagia.

Menyebalkan kau!

Aku memutar tubuhku dan langsung melempar PSP-ku begitu saja kearah Henry yang memang ada tak jauh dibelakangku. Dengan gesitnya Henry sudah berjongkok menghindar dan PSP itu melesat lurus ke…

SUNGMIN HYUNG YANG BERADA DIBELAKANG HENRY!!!!!

DUGH! Jackpot!

Mendarat tepat di wajahnya. PSP-ku terjatuh di lantai dan Sungmin hyung menatapku tak percaya. Di posisi jongkoknya, Henry sudah meringis menatapku sambil mengucapkan kata ‘catch you’ dengan gerakan bibir.

“CHO KYUHYUN!”

“Hyung mianhae!” Aku berlari menghampiri Sungmin hyung. Namun ketika aku melewati Henry, aku lupa kalau dia masih dalam posisi jongkok. Kakiku tersandung oleh tubuhnya dan langsung oleng seketika. “Omo!” Kugapaikan tanganku dan tanpa sengaja aku menarik bahu Sungmin hyung.

BRUGH! Aku terjatuh tepat diatas tubuh Sungmin hyung dan… bibirku berada tepat diatas bibirnya!

Aku buru-buru bangun saat itu juga dan menatap panik wajah Sungmin hyung yang sudah merah padam namun masih dengan raut shock. “Hyu-hyung, mianhae! A-aku ti-tidak__”

TEP! Sungmin hyung meraih tanganku cepat.

“Hyung…”

“Cho Kyuhyun, pabboya!!!!” Dengan sekuat tenaga Sungmin hyung menarik tanganku kesamping dan membuat tubuhku mengikuti gerakannya.

JDUGH! Keningku dengan suksesnya terpentok di dinding.

“Jangan pernah lagi muncul dihadapanku!” Dengan langkah marah, Sungmin hyung melangkahkan kakinya menjauhiku. Aku masih bisa mendengar suara umpatannya yang terus-terusan memakiku.

Aiish.. Sialnya aku…

0o0o0o0o0o0o0

Disinilah aku… Berdiri di sebuah café aneh bertuliskan “Welcome to Magical Café.” Bukan berarti aku mau bersahabat dengan empat bocah aneh itu. Tapi aku ingin bertanya, apa ramalan itu benar. Karena aku tetap membawa PSP, aku benar-benar sial dan kesempatan mendapatkan Sungmin hyung kini nol besar. Cih!

“Mau masuk? Tapi kami tidak buka hari ini.” Suara itu membuatku menoleh. Kini dibelakangku sudah ada seorang gadis berkostum aneh yang kemarin duduk di atas langit-langit. “Annyeong, Kyuhyun oppa. Kim Taena imnida. Apa kau mau masuk ke dalam?”

Aku mendekatinya dengan serius. “Katakan padaku, kenapa ramalan itu bisa benar?”

“Ramalan apa?”

“Jangan sok polos. Tadi pagi salah satu temanmu datang menemuiku, kalau tidak salah namanya Gyuri. Salah seorang dari kalian meramalkan kalau aku akan sial kalau membawa PSP, dan ramalan itu menjadi nyata. Siapa kalian sebenarnya!” Aku langsung to the point. Malas juga berlama-lama bicara dengan gadis aneh ini.

Bukannya menjawabku, dia malah kabur begitu saja melewatiku.

“Yak, kau!!”

Dia berhenti di depan pintu café-nya dan menoleh menatapku dengan tatapan licik. “Kami ini, penyihir. Apa kau percaya kalau kukatakan seperti itu, oppa?”

Hah? Apa telingaku tuli? Tadi dia bilang apa? Penyihir? Apa dia salah satu teman Harry Potter, eh? KONYOL!

“Penyihir itu tidak ada!” seruku kesal. “Jangan mempermainkan__”

DUGH! Sebelum aku menyelesaikan ucapanku, sesuatu menabrak kepalaku dan ternyata itu sebuah bola kristal. Bola itu mengelinding mendekati kaki si gadis di depan pintu café.

“Hati-hati dengan ucapanmu, oppa.” ujar seseorang dari belakangku. Ketika menoleh, kulihat gadis yang kemarin membawa kristal itu sudah berdiri disampingku. “Ramalan untukmu besok hanya satu. Jangan biarkan Sungmin oppa mengikuti jam pelajaran musik. Kalau dia sampai mengikutinya, maka Sungmin oppa akan menangis.”

Eh?

Gadis itu berjalan meninggalkanku dan mendekati temannya. Keduanya langsung masuk ke dalam café dan mengabaikanku begitu saja. Lalu ramalan yang tadi dikatakannya itu…

Sungmin hyung akan menangis?

0o0o0o0o0o0o0

“Jam pelajaran musik di kelas Sungmin hyung itu jam pelajaran keberapa, sih?” tanyaku pada Henry yang sedang sibuk mengutak-atik PSP-ku. Karena kemarin, PSP itu akhirnya rusak dan Henry bilang bisa memperbaikinya.

Henry menatapku sebentar. “Kalau tidak salah jam kelima. Apa kau mau mendekati Sungmin hyung lagi? Bukannya kemarin sudah ditegaskan kalau kau tidak boleh muncul lagi dihadapannya? Menyerah saja.” godanya.

Aku tidak akan menyerah. Aku memang tak percaya kalau keempat gadis itu penyihir, tapi aku yakin kalau ramalan mereka benar. Aku harus mencegah Sungmin hyung agar dia tak menangis hari ini.

“Ada yang harus kulakukan.” balasku pelan.

Selama menunggu jam pelajaran berlangsung, hatiku benar-benar tidak tenang. Rasanya dadaku terus berdetak tak karuan setiap kali menatap jarum jam. Aku tak tahu apa yang akan membuat Sungmin hyung menangis, tapi kutekankan kalau aku tak mau melihat dia menangis. Jadi apapun yang terjadi, akan kucegah dia.

TENG! Jam pergantian pelajaran berbunyi. Ini jam pelajaran kelima.

Aku langsung berjalan tergesa-gesa meninggalkan kursiku.

“Kyu? Kau mau kemana?! Sonsaengnim akan segera datang!” Aku tak memperdulikan seruan Henry dan langsung bergegas keluar dari kelasku. Berjalan menyusuri koridor yang sangat sepi menuju lantai tiga.

Aku lihat segerombolan anak kelas Sungmin hyung berpindah kelas ke ruang musik. Sungmin hyung berjalan sendirian di barisan paling belakang. Langkahnya berhenti ketika dia melihatku. Raut wajahnya langsung berubah kesal dan dia kembali berjalan. Saat melewatiku, dia tampak pura-pura tak mengenaliku.

“Jamkaman!” Aku langsung menahan tangannya.

“Mwoya?” tanyanya sinis.

“Kau tak boleh ikut pelajaran musik hari ini. Lebih baik hyung ikut denganku.”

Tentu saja Sungmin hyung langsung mengerutkan keningnya mendengar ucapan anehku. Dengan kasar Sungmin hyung menyentakkan tanganku dan mengabaikanku begitu saja. Aku tak akan menyerah, kutarik lagi tangannya.

“Lepas, Kyuhyun!”

“Kubilang jangan!” Kali ini aku sudah memeluk Sungmin hyung namun yang kudapat adalah sebuah tamparan kecil darinya dan itu langsung membuatku membatu. Kutatap dia tak percaya. “Hyung tak mau mendengarkanku?”

“Sejak kapan aku harus mendengarmu?” Lagi-lagi dia sudah berjalan meninggalkanku begitu saja. Sedangkan aku masih terus mematung. Ini pertama kalinya dia langsung menampar wajahku begini.

Sesak… Dia benar-benar tak menyukaiku, kah?

Tunggu! Namun apapun yang terjadi, dia suka padaku atau tidak, aku tetap tak akan membiarkan Sungmin hyung menangis. Aku harus menghentikannya.

Aku langsung mengejar Sungmin hyung yang sudah berbelok ke sebuah lorong lain di koridor sekolah ini. Dan ketika aku juga berbelok yang aku temukan adalah Sungmin hyung yang berdiri mematung entah kerena apa. “Hyung!” Kutarik tangannya agar menoleh menatapku. “Sekali ini saja dengarkan…” Suaraku terhenti ketika melihat matanya.

“Hyung?”

Perlahan air matanya menetes. Wae?

Sungmin hyung menunduk dihadapanku masih dengan  wajah tak percaya. Akhirnya kuputuskan untuk melihat apa yang ada dihadapanku. Disana ada dua orang namja yang tengah berjalan sambil berangkulan mesra. Nuguseyo?

“Hyung, gwaenchana?”

Sungmin hyung masih menunduk. “Aku tak sangka… Mereka benar-benar berpacaran.”

Eeh? Mereka yang dia maksud… Apakah kedua orang namja yang berjalan semakin jauh meninggalkan kami itu? Mereka siapanya Sungmin hyung?

0o0o0o0o0o0o0

“Namja berwajah Cina itu Hankyung hyung, dia mantan kekasihku waktu aku SMP dulu.” Setelah tenang, Sungmin hyung memutuskan mengikutiku membolos jam pelajaran dan kami duduk di atap sekolah. Dia bercerita padaku dengan wajah terluka. “Hubungan kami berakhir saat aku masuk ke sekolah yang sama dengannya. Dia bilang ada orang lain yang disukainya dan dia tak mau menyakitiku. Aku terima keputusannya dan kami berpisah. Selama dua tahun aku sekelas dengannya di SMA dan mulai mendengar kabar kalau dia berpacaran dengan Heechul hyung, salah seorang teman sekelasku juga.”

Sesekali Sungmin hyung menghela nafas berat dan aku hanya menjadi pendengar disisinya.

“Awalnya aku tak percaya. Tapi tadi… Ternyata itu nyata. Mereka memang berpacaran sekarang. Rasanya menyakitkan sekali…”

Dengan hati-hati aku hanya bisa menepuk punggung Sungmin hyung untuk menenangkannya. Aku tak terlalu tahu apa yang harus kukatakan. Jadi aku mengatakan apa yang ada dipikiranku. “Itu artinya hyung tidak boleh memikirkan orang itu lagi. Dia bukan orang yang baik untukmu, jadi berhentilah menyukai orang yang tida baik padamu. Masih ada orang yang mencintai hyung dengan tulus. Seperti aku, misalnya.” godaku.

Saat itu Sungmin hyung menatapku datar. “Kau masih kekanak-kanakkan, Kyuhyun.”

“Tapi setidaknya aku serius mencintaimu dan aku tak akan melukaimu.”

Sungmin hyung menatapku.

“Kali ini aku akan berhenti mendekatimu seperti sebelumnya, hyung. Kurasa tak ada alasan untuk memaksamu terus karena aku yakin kau juga akan menyukaiku. Sekarang, semangat! Aku lebih suka melihat hyung marah-marah padaku daripada melihatmu menangis begitu.”

Saat itu juga, sebuah senyum tipis terulas dari bibir Sungmin hyung.

.

Aku terdiam ketika mengingat kejadian di sekolah kemarin. Hari ini aku sudah berada di dalam café aneh itu dan ditemani dengan segelas susu dihadapanku.  Keempat bocah itu entah sejak kapan malah jadi sok akrab denganku.

“Ramalan Nara selalu benar,” ucap gadis yang kuketahui bernama Yunra. “Itu sebabnya hari itu Gyuri eonnie langsung mendatangi oppa dan memperingatkan agar tidak membawa PSP.” lanjutnya lagi.

Aku mengangguk. “Yah, kuucapkan terima kasih.”

“Tapi untung kau mengikuti ramalan hari berikutnya. Kalau tidak, maka kesempatanmu benar-benar akan menjadi nol besar. Sekarang kau hanya harus menunggu waktu saja.” tambah Gyuri dengan semangat.

Kulirik Nara yang masih sibuk dengan bola kristalnya. “Apa kau punya ramalan untukku?”

Nara menggeleng santai. “Tidak untuk hari ini. Memang akan ada beberapa hal yang terjadi, tapi itu tak akan kuberi tahu. Ini tidak ada hubungannya dengan Sungmin oppa, kok.”

Aku kembali mengangguk. Kali ini muncul satu pertanyaan di benakku. Kutatap mereke berempat bergantian. “Kalian, kenapa membantuku?”

“Ah, kenapa ya?” Gyuri memasang pose sok berpikir namun dengan senyum meledek. Dia langsung terkekeh. “Karena kami membutuhkan sesuatu. Pokoknya oppa tenang saja. Karena KyuMin is real dimana-mana, jadi kami akan membantu oppa sampai bisa mendapatkan Sungmin oppa.”

“Apa sekarang oppa percaya kalau kami adalah penyihir?” Taena memberikan pertanyaan yang sama dengan pertanyaan kemarin.

Langsung saja aku tertawa. “Konyol. Penyihir itu tak ada. Kalau soal ramalan, itu aku percaya. Tapi kalau penyihir, mana mungkin. Trik yang kau gunakan saat kau duduk di langit-langit itu juga paling trik sulap.”

PLETAK!! Sesuatu kembali mengenai kepalaku. Dan Taena sudah menatapku kesal. Tadi itu apa yang mengenai kepalaku?

“Tenanglah, eonni. Dia pasti akan percaya, kok. Karena aku tahu dia akan percaya.” Kini Yunra sudah tersenyum licik menatapku.

Keempat anak ini memang sangat aneh.

0o0o0o0o0o0o0

‘Hari ini datanglah saat pulang sekolah ke ruang audio di sekolahmu, oppa. Shin Nara. ^^ ’ Aku terdiam ketika membaca pesan singkat yang kuterima diponselku. Dari mana anak itu tahu nomor ponselku? Aneh sekali… Apa dia meramalnya juga?

Ada apa di ruang audio?

Semua pertanyaan di benakku hilang ketika kulihat Sungmin hyung berjalan tak jauh di depanku dan mulai memasuki gerbang sekolah. Aku langsung mengejarnya. Dua hari libur, tak melihatnya. Itu cukup membuatku merindukannya.

“Annyeong, hyung.” sapaku.

Sungmin hyung mengulas sedikit senyum untukku. Wow, banzai! Ini pertama kalinya dia tersenyum ramah sekali padaku.

“Annyeong, Kyuhyun.”

“Bagaimana harimu kemarin? Dua hari tak bertemu denganmu, aku benar-benar merindukanmu, loh.” ucapku polos tanpa memperdulikan raut wajah Sungmin hyung yang mulai kelihatan gusar. “Jangan marah, ya. Aku kan jujur.” lanjutku cepat.

“Baik-baik saja.” Hanya itu jawaban yang kuterima darinya.

“Ng… Hari ini kau tidak ada pelajaran di ruang audio, kan?”

Sungmin hyung menatapku penasaran. “Tidak ada. Kenapa memangnya?”

“Ah, ani.” Aku menggelengkan kepala sambil menggaruk kepalaku perlahan. Sungmin hyung kan tidak ada kegiatan di ruang audio, kenapa Nara memberikan pesan aneh begitu? Apa dia mau meledekku atau mengerjaiku?

Bagaimanapun juga mereka kan anak-anak aneh. Mungkin mereka ingin menggodaku sesekali. Cih…

“Waeyo, Kyuhyun?”

“Ah, aniyo.” Aku merangkul pundak Sungmin hyung. “Hari ini akan jadi hari yang bagus, mungkin.”

0o0o0o0o0o0o0

Senja hari, aku berjalan sambil bermain PSP. Baru saja turun dari bus dan harus berjalan sampai rumah. Hari ini tak ada satu hal pun yang terjadi, kan? Ternyata ramalan Nara itu memang hanya ingin menggodaku.

Awas saja kalian, bocah…

TRRRT~ Ponselku bergetar dan ketika kulihat, ada satu panggilan dari nomor yang tak kukenal.

“Yeoboseyo?”

“YAK! Neo eodiya, Kyuhyun oppa?” Suara ini…

“Nara?”

“Kenapa kau malah santai-santai bermain PSP di jalan? Bukankah sudah kuingatkan untuk datang ke ruang audio di sekolahmu! Apa yang kau lakukan? Apa kau tak ingin lagi kami bantu?”

“Y-ya! Tenangkan dulu dirimu. Kau ini kenapa, sih?”

Nara menarik nafas cepat. “Kau harus ke ruang audio sekarang juga!”

“Tapi aku sudah sangat jauh dari sekolah.”

Tiba-tiba kudengar suara sesuatu yang agak samar. Entah apa yang terjadi di sana, tapi aku kini mendengar suara Sungmin hyung. Tentu saja aku terdiam mendengar itu.

“Kalian berpacaran sejak lama, kan?”

“Mianhae, Sungmin.”

Benar! Itu Sungmin hyung!

“Kalau begitu kenapa disembunyikan. Kau benar-benar membuatku terluka, hyung! Aku sangat membencimu!”

“Aku diam karena aku tak mau melukaimu, Sungmin. Mianhae.”

“Tetap saja itu salah! Padahal selama ini aku berharap kau bisa kembali. Tapi ternyata kau sudah memiliki namja yang kau cintai. Aku benar-benar tampak bodoh! Kalian pasti menertawakanku, kan.”

“Sungmin, uljima. Kau harus tenang dan dengarkan aku.”

“Aku benci kau, hyung! Benci!”

DRAP! Aku tak bisa lagi mendengarkan suara itu. Dengan segera aku berbalik arah dan berlari sekuat yang aku bisa menyusuri jalanan. Jarak dari sini ke sekolah cukup jauh. Aku harus melewati tiga halte dan kalau berlari mungkin akan memakan waktu sekitar dua puluh menit.

Sungmin hyung! Kau harus baik-baik saja!

.

Sekolah biasanya ditutup jam tujuh malam. Dan sekarang baru jam setengah tujuh, jadi aku masih bisa masuk ke sekolah dengan sangat leluasa. Tanpa banyak pikir panjang aku langsung menyusuri koridor yang gelap gulita.

Ruang audio ada di lantai empat. Sungmin hyung masih disana atau tidak aku memang kurang yakin. Tapi tidak ada salahnya untuk mengecek.

KREEK~ Kubuka pintu ruangan itu. Lampunya masih menyala.

“Hyung?” Kutatap Sungmin hyung yang duduk di sebuah kursi sambil membenamkan wajahnya. Ketika kupanggil, dia mengangkat wajahnya dan matanya sembab. Hatiku tercekat melihatnya seperti itu.

“Kyuhyun…”

Dengan segera aku berlari menghampirinya dan memeluknya erat. Sungmin hyung kali ini tidak memberontak atau menamparku. Dia hanya diam dalam dekapanku.

“Uljima, hyung. Uljimayo.” bisikku selembut mungkin untuk menenangkannya.

Perlahan kurasakan tangan Sungmin hyung memelukku. “Aku benar-benar akan melepaskan perasaanku padanya. Aku tak mau terus mencintai orang yang sama sekali tak mencintaiku lagi. Apa aku salah?”

“Tidak. Kau benar. Dunia ini terlalu sia-sia kalau kau hanya mencintai satu orang yang salah. Kau akan bertemu dengan banyak orang yang akan mencintaimu dengan tulus. Karena itu sudahlah, jangan menangisinya lagi.”

Sungmin hyung mengangguk dan melepaskan pelukanku untuk mengambil jarak. Senyumannya kembali terlihat dan dia sepertinya merasa agak lega. “Gomawo, Kyuhyun.”

Kuhapus air matanya perlahan. “Hyung tenang saja. Aku akan selalu ada disisi_”

JEGREKK! Sebuah suara membuatku tersentak. Itu seperti suara sebuah pintu yang terkunci.

“Tadi itu…” Sungmin hyung langsung berlari kearah pintu dan berusaha membukanya. Perlahan dia menatapku horror. “Kita terkunci disini.”

“Mwo?” Aku mendatanginya dan berusaha membuka pintu itu. Benar. Pintunya terkunci dan kurasa penjaga sekolah tidak tahu kalau ruangan ini masih menyala dan ada orang di dalamnya. Berteriak juga percuma. Ruangan ini kan kedap suara.

“A-apa yang akan kita lakukan?! Kita tak bisa keluar?”

Buru-buru aku menggenggam tangan Sungmin hyung. “Hyung tenang saja. Hyung kan bersamaku.”

“Kyu…”

0o0o0o0o0o0o0

Udara malam semakin dingin. Batrai ponselku dan Sungmin hyung sudah habis dan kami sama sekali tidak bisa menghubungi siapapun. Kami juga tak mungkin loncat dari jendela. Jendelanya terkunci rapat dan ini juga ada di lantai empat. Umma dan appa pasti berpikir kalau aku bermain dan menginap. Soalnya aku sering sekali menginap tanpa bilang-bilang mereka. Tapi bagaimana dengan Sungmin hyung?

“Orang tuamu apa akan khawatir?” tanyaku memecah keheningan.

Sungmin hyung menggeleng. “Aku tinggal sendiri di apartemen.”

Aku mengangguk sambil menoleh menatap langit malam. “Kira-kira sudah jam berapa, ya?”

“Sekitar jam sebelas malam, mungkin.” Sungmin hyung berdiri dan memilih duduk di lantai sambil menekuk kakinya dan menunduk. Tampaknya dia agak kedinginan, makanya memilih posisi duduk seperti itu.

Aku ikut duduk disisinya dan perlahan merangkul pundaknya. Bisa kurasakan Sungmin hyung agak kaget dengan gerakanku, tapi dia  tidak menghindariku. Aku hanya terkekeh pelan disisinya. “Begini lebih hangat, kan?” godaku.

“Dasar bodoh.”

Lagi-lagi kami berdua hanya terdiam begitu saja. Entah selama beberapa menit, aku merasa enggan untuk bicara. Mungkin karena aku sudah mulai mengantuk.

“Kyuhyun…” Sungmin hyung bicara.

“Nae?”

“Apa kau serius menyukaiku?”

Aku tersenyum kecil sambil menundukkan kepalaku di bahunya. “Kau tahu meski aku tak menjawabnya, hyung. Kenapa kau masih menanyakannya?”

“Aku hanya ingin tahu.” jawabnya pelan sambil ikut menunduk dan menumpukan kepalanya di atas kedua lututnya. “Aku tahu kalau kau pasti akan bilang, kau sangat menyukaiku. Aku hanya ingin memastikannya.”

“Apa hyung berencana menerimaku?” godaku.

Sungmin hyung terkekeh aneh. “Mana aku tahu.”

Dengan hati-hati aku menarik Sungmin hyung agar semaikin merapat kesisiku.”Tidur saja sekarang. Aku akan menjaga hyung malam ini.”

“Nae, aku memang sudah agak mengantuk.” balasnya lagi. “Jaljayo, Kyuhyun…”

.

TOK~TOK~

Ngh.. Suara apa itu?

TOK~TOK~

Perlahan aku membuka mataku. Lampu diruangan ini masih nyala dan tak ada siapapun disini. Suara ketukan itu kembali terdengar dan berasal dari jendela diatasku. Langsung saja aku menoleh dan aku shock detik itu juga.

Taena sudah melambaikan tangannya kearahku. Ketiga bocah lainnya juga sudah disana. Bahkan Gyuri dengan sangat antusiasnya mencoba untuk mengintip dari balik kaca.

“Ka-kalian?” Mereka berempat menggunakan kostum aneh dan topi berwarna ungu gelap. Keempatnya melayang sambil duduk di sebuah… Sapu?!

Aku merasakan Sungmin hyung bergeliat disampingku. Ketika aku menoleh, dia sudah membua matanya yang masih mengantuk. “Hyu-hyung?”

“Waeyo, Kyu?” tanyanya pelan sambil menatap kearah kaca. Dan saat itu juga kedua bola matanya yang mengantuk langsung terbuka lebar. “Me-mereka siapa?! Hantu?”

Aduuh.. Bagaimana ini?!

Aku melihat kearah kaca dan kini kulihat Taena mengetukkan sebuah tongkat ke kaca jendela beberapa kali sambil berbicara sesuatu yang tak bisa kudengar. Perlahan itu juga kaca yang ada dihadapan kami seakan memudar dan lama-lama menghilang.

“SUNGMIN OPPA!” Gyuri orang pertama yang langsung menghampiri kami. “Ternyata Sungmin oppa di dimensi ini juga sangat manis.”

“Si-siapa kau?! Kyuhyun, siapa mereka?!”

Aku harus jawab apa?

Yunra sudah melayang mendekatiku dan tersenyum santai. “Ini adalah kado terakhir dari kami, oppa.”

Kado?

“Special magical travel untuk pelanggan pertama Magical Café kami.” Taena sudah memutar-mutar tongkatnya di langit dan sebuah percikan cahaya warna-warni yang indah kini menyelubungi tubuhku dan Sungmin hyung. Karena takut, Sungmin hyung justru memegangi tubuhku. “Ayo kita bertamasya di langit.”

Perlahan tubuhku dan Sungmin hyung melayang-layang dan keluar melewati jendela. Melayang terus sampai langit dan kami bisa melihat pemandangan Seoul secara menakjubkan dari sini.

“Kyuhyun?” Sungmin hyung gemetar dan memegangiku semakin erat.

Aku merangkul Sungmin hyung erat. “Tenang, hyung. Ini hanya mimpi.” ujarku berbohong. Dan tampaknya Sungmin hyung percaya padaku.

Nara sudah terbang disisiku, seakan mengawalku dan Sungmin hyung. “Sungmin oppa, kau beruntung sekali karena dicintai oleh Kyuhyun oppa. Hanya orang-orang terpilih yang bisa merasakan keajaiban ini.” ujarnya polos.

Sungmin hyung memandangiku. “Eh?”

“Anggaplah ini bukti kalau aku serius mencintai Sungmin hyung.” Aku terkekeh sambil menatap lurus ke depan.

Kami berkeliling sambil melayang menatap indahnya Seoul dari langit. Melewati Namsan tower, sungai Han, semua tempat-tempat itu terlihat sangat indah dari sini. Lampu-lampu di jalan juga tampak seperti kristal yang berwarna-warni. Udara malam yang dingin bahkan tak terasa lagi. Yang ada hanyalah keindahan.

“Hebat.. Ini sangat menakjubkan.” bisik Sungmin hyung kagum.

Aku tertawa pelan. “Hebat, kan?”

“Mereka berempat yang menunjukkannya pada kita? Apa mereka penyihir, Kyuhyun?”

Aku menatap keempat gadis yang melayang agak jauh dari tempatku dan Sungmin hyung. Perlahan aku tersenyum. “Entahlah. Kalaupun mereka penyihir, mereka pasti penyihir yang baik.”

0o0o0o0o0o0o0

Perlahan aku membuka mataku saat kudengar suara kunci diputar. Ketika suara itu menghilang aku benar-benar membuka mataku lebar-lebar dan melihat kami sudah berada di ruang audio lagi.

“Pagi.” Sapa Sungmin hyung riang. “Pintunya sudah dibuka. Kita bisa keluar.”

Yang semalam itu…

Sungmin hyung tiba-tiba duduk dihadapanku. “Semalam aku bermimpi sangat indah, Kyuhyun.”

Ah… Itu bukan mimpi ternyata. Aku kira itu hanya mimpi.

“Mimpi apa?” tanyaku.

Seulas senyum terlihat diwajahnya. “Mimpi yang sangat indah dan aku tak mau menceritakannya. Biar saja aku yang tahu mimpiku karena aku adalah orang yang sangat beruntung.” ujarnya sambil menatap mataku dalam-dalam.

“Wae, hyung?”

“Gomawo.” ujarnya lagi.

“Gomawo?”Aku memiringkan kepalaku heran.

Tiba-tiba saja Sungmin hyung sudah memelukku erat. “Gomawo karena kau memiliki cinta yang tulus untukku. Mulai sekarang, aku ingin mencoba menjalani hariku denganmu. Aku ingin menerimamu untuk berada disisiku.”

Apa aku masih bermimpi?

“Ini… Mimpi?” tanyaku masih tak percaya.

Sungmin hyung melepaskan pelukannya dan menatapku kesal. Namun tiba-tiba dia sudah mengecup keningku lembut dan tersenyum manis. “Kalau ini mimpi, pastilah ini mimpi yang sangat indah dan kau tak akan mau terbangun.” gumamnya.

Ahaha… Bukan…

Aku langsung memeluk tubuh Sungmin hyung. “Ini bukan mimpi. Gomawo, hyung. Jeongmal gomawo. Aku pasti tak akan melukaimu. Aku janji.” Perlahan aku bisa merasakan Sungmin hyung membalas pelukanku.

Ini adalah hal terindah yang kurasakan… Kado yang sangat indah…

.

.

~~OMAKE~~

Aku tak bisa menemukan café itu. Aku sudah berkeliling beberapa kali untuk bisa menemukan café paling unik itu. Tapi tak bisa kutemukan. Kemana café itu menghilang? Aku harus bertemu dengan mereka berempat dan mengatakn sesuatu..

“Mencari kami?”

DEGH! Aku tersentak saat seseorang menepuk bahuku. Saat menoleh, keempat gadis itu berdiri dibelakangku sambil tersenyum polos.

“Kalian.. Mana café itu?”

“Ah, tugas kami disini sudah selesai. Jadi café itu sudah aku robohkan dan aku ratakan dengan tanah.” ujar Taena sambil tertawa meledekku. Dia jadi sangat menyebalkan.

“Aku serius!”

“Kami juga.” Yunra menyelaku. “Kami harus kembali. Tapi sebelum pulang, kami harus meminta bayaran pada oppa karena kami sudah membantu oppa.”

Bayaran?

“Apa?”

Nara langsung maju mendekatiku dan menyodorkan sebuah kristal berwarna biru safir yang retak diseluruh bagiannya. “Tolong sentuh ini dan berikan sedikit kebahagiaan cinta oppa untuk kristal kami. Hanya itu bayaran yang kami mau.”

Dengan perlahan aku menggerakkan tangaku untuk menyentuh kristal itu. Saat aku menentuhnya, cahaya kristal itu tampak terang dan beberapa retakan kini hilang begitu saja. Senyum terulas diwajah keempat bocah itu.

“Hanya itu?” tanyaku.

Gyuri mengangguk. “Hanya ini saja.” Tiba- tiba anak itu sudah memegang sapu yang semalam ditungganginya dan duduk diatas sapu yang kini melayang itu. “Selamat atas kebahagiaanmu, oppa.”

Keempat gadis lainnya juga sudah melayang-layang diatas sapu mereka.

“Kalian akan pergi?”

Yunra mengangguk sambil melayang mendekatiku. “Kita juga tak akan bertemu lagi. Oppa tak akan merasakan keajaiban untuk kedua kalinya. Karena itu lindungi Sungmin oppa sebisa mungkin dan jaga dia. Aku akan sangat kesal kalau kalian tak bisa mempertahankan hubungan kalian.” tawanya pelan.

Perlahan ada sesuatu yang merasuki hatiku. Perasaan sedih karena harus berpisah dengan mereka yang sangat aneh dimataku.  “Apa… Aku akan melupakan kalian? Seperti di film-film…”

Saat aku bertanya begitu, tawa Taena pecah. “Oppa korban drama, ya? Tentu saja tidak akan. Kalau di film, pasti oppa akan hilang ingatan dan melupakan semuanya tentang kami. Tapi itu tak akan terjadi. Akan sangat keterlaluan kalau oppa melupakan kami berempat yang sudah membantumu dengan susah payah.”

Aku ikut tertawa getir. “Kau benar juga.”

Kini Nara mendekatiku. “Satu pertanyaan terakhir. Apa oppa sekarang percaya kalau kami ini penyihir?”

Kuusap kepala gadis itu yang sudah tertutup topi anehnya. “Tidak.” jawabku cepat. “Tapi aku percaya, kalian berempat gadis baik yang sangat hebat.”

“Menyebalkan.” Gyuri mencibir kearahku. “Oke, selamat tinggal oppa! Jaga kesehatan, ya!” Dengan cepat dia memutari tubuhku dan melesat cepat kearah langit lalu menghilang. Tanpa banyak bicara Yunra juga mengikuti Gyuri dan langsung disusul oleh Nara.

Sebelum mengikuti yang lain, Taena memandangiku. “Disuatu tempat di dunia, hidup Kyuhyun dan Sungmin yang lain. Kalau kau beruntung, mungkin kau bisa bertemu dengannya. Selamat tinggal.” Gadis itu langsung saja melesat meninggalkanku ke langit.

Kutatap langit biru itu sambil tersenyum. “Dasar aneh…” ujarku pelan. Ada satu kalimat yang seharusnya tadi aku ucapkan dihadapan mereka. Tapi biarlah kalimat itu kini bersarang di hatiku.

Aku percaya kalau kalian adalah penyihir. Dan aku berterima kasih pada kalian karena telah memberikan kado terbaik untukku.

.

~The end~

==================================================================

a/n ::

Aku ga tau.. Tapi first story ini sepertinya agak aneh… Apa karena lama nggak buat ff, jadi ngerasa aneh. Ah, entahlah~

  • Sedikit keterangan tentang Magical Cafe..

Nggak kayak yang lain, INI BUKAN SERIES!^^

Bukan juga cerita ber-chapter. Tapi akan ada magical cafe story tentang yang lainnya. Karena aku terlalu malas menjelaskan panjang-lebar, jadi harap dipahami sendiri, ya.. #plakk ^0^

  • Who The Next Customer????

Okee.. Silahkan readers terhormat yang memilihnya… Aku akan mengikuti polling terbanyak. Aku sudah menyediakan pilihannya, nih..

  • Couple ::

YeWook // HanChul // ZhouRy // SiBum // KangTeuk // WooGyu // MyungJong // MyungYeol // ElVin // VinSeop // JongKey // OnKey // 2Min //

  • Time ::

Future // Now // Past

  • Genre ::

Yaoi // Genderswitch

.

silahkan pilih dengan komen dan memasukan kategori format story pilihannya :: “ex :: KyuMin / Now / Yaoi”

.

Nahhh.. Gampang kan? ^0^

kalo ada yg berminat dengan cerita lainnya, ayo kasih pendapat kalian…

Dan buat nama-nama penyihir yang akan muncul, kalian juga bisa mencalonkan nama kalian, kok. Meski belum tentu namanya aku pakai. #dibunuh

Buat 3 nama yang aku pakai di cerita pertama. Aku ucapin makasih buat tiga dongsaengku, Syafina ( as Nara), Elice ( as Yunra) and Avril ( as Gyuri).

See you, guys~ #muaaacch #ngek-ngok

Saranghaeeee~

With luv,

kevin’s twins_namthena_yesung’s (?)

43 thoughts on “Welcome to Magical Cafe // KyuMin

  1. Wkwkwkwk… #ketawahuling2# ahjumma jadi chara fic…
    Poor baby Kyu, setaun ngejar2 Sungmin di tolak Mulu…
    Wahh, baru kali ini Sungmin slight-an ama Hankyung,

    couple slnjut.a YeWook/ Now/ Yaoi, donggg~

    kkk~

  2. mwoya!!!!!!!! -_-||| aku cempreng???? hey ahjuma, aku ini bersuara lembut bagaikan malaikat evil #PLAK

    tapi FFnya keren, sayang sungguh disayang ini gak jd continue T,T

    aku mau Kangteuk~~~

    berharap bisa muncul lagi di story selanjutnya #ngareptingkatdewa!!!!!

    ayo aayo!! dukung ahjuma!!! yey yey!!! #loncatloncatbawabonekapikachukwangminNPSPkyuppa

  3. Wah akhirny ad crita bru juga =) yay
    Hmmm gk gitu ngerti sama past atau future atau now
    Tpi klo bleh req

    sibum/future/genderswitch

    Itu aja. Gomawo ^^

  4. Yah kenapa cafe’ny d rubuhin, bru mau mnta alamatny hehehe… Biar bsa d ramal jga..
    Tema Fic’ny unik, Romance & Fantasy gtu 🙂

    Kyu beruntung bgt bsa d bantuin sma penyihir biar bsa jadian sma Ming..
    Wat next chapny aku pilih Zhoury/Now/YAOI ^^

  5. huahahahaha,,,,
    Ngakak aku bacanya,thena eksis jadi penyihir,,,
    cerita@ daebak,,,
    S kyu setahun ngejar2 umin,,,

    Huhh,,
    Knp gak da plihannya haehyuk,,,???
    Berhubung haehyuk gak da,jadi aku pilih
    Sibum/future/genderswitch,,
    Itu ja,gomawo thena-chan,,,

  6. Aku mau haehyuk/last/genderswitch + kado ultah aku. Yewook dalam mode kerajaan #plak (dikubur thena eonnie)

    kesnnya kek nagih utang ama eonnie, wkwkwkwk

  7. MyungJong / Future / Yaoi….
    Ahehehe…
    Lagi demen infinite ka… Knpa gk ada ElXander ka???
    Wuahhh… I love fantasy…
    Sebenernya td gk terlalu ngeh tp pas diterusin baru deh ngrti…
    FF kk selalu bgs kok ka. Tp knpa pndk bngt??? T____T
    Suka scene wkt Kyu sama Ming diajak keliling sama para penyihir…

  8. wuaaa,,,critanya DAEBAKKK!!!!
    Beda dri crita yg lainnn ^-^

    psti a akan nuggu truu nih crita, mpe sme couple terpakai (?)

    Aq mau Zhoury/Future/Yaoi ^^

  9. daebak!! ffnya daebak!!
    akhirnya kyumin jadian >n<
    tumben si evil yg sial, biasanya tuh org kbnykn enaknya mulu -,- jadi kasian tp, gk papa. kyu jgn kebnykn enaknya trus nanti batuk (?)
    aku pilih Yewook/Now/Yaoi ya~~ /yw shipper akut

  10. gyaaaa aku mau SiBum/Now/Genderswitch

    mian request dulu baru comment
    seru3x
    kayanya endingnya …….. aku tebak
    blue sapphire yg tadinya retak perlahan2 menyatu kembali,berkat cinta mereka…….
    gggyyyyaaaa,,,,,
    apakah aku jadi spoiler?????

    aku menunggu sampai semua couple terpenuhi….^_^
    FIGHTING!!!!!!

  11. hehehe sejak kpn Eonnie bsa gelantungan kyk Hyukppa??*duaghh*
    kyaaaa DAEBAKKK!!!!!
    kkkkkk akhirx kyumin bersatu yeeyyy*sebar confetti*

    mm q plih :
    SIBUM/future/genderswitch
    atau Kangteuk/future/genderswitch

    lnjutt Eonn…. *hugsnkisseu*

  12. hueee,,, mian baru baca,, TT^TT

    baru komen lagi.. aduh jadi it penyihirnya bakalan ganti2 ya??
    mau deh klo di cerita HanChul haihaihai.. :p

    apa ya eon,, itu mereka ada di dunia lain kah?? kok penyihirnya pada bilang dimensi lain??
    pake nyama2in ma super junior, hahahaha,,
    mereka g sejaman ma kita dong.. #plaakk

    ok ak request, harus di kabulin #duaaakk [ditendang yeppa]

    ak mau.. pasti tau kan ak pengennya apa.. hahahahaha.. 😀 #dibom..
    ak mau,, HanChul/ now and forever/ genderswitch.. #bisik2
    soale pasti lebih manis,, ^^
    pokoknya.. HANCHUL/NOW/GENDERSWITCH
    kapan aj publishnya ak tunggu,,
    euuung.. Heechulnya aj ya yg ngejar2 Han,, hahahaha..
    jadi keinget WEIBO,, #g ada hubungannya.. >.<

    ak suka FFnya,,
    jjaljayo~ #komen malem2..

    sign,

    aika. (1st daughter HanChul) :*.

  13. DAEBAKKKK~
    Gak pernah ngecewain readers 🙂

    Request 2MIN/now/genderswitch ..
    Nyari suasana baru gitu .. Lgipula 2MIN gak pernah jd pemeran utama -.-
    Penyihirnya #kaloboleh namanya Vanvan yaa~

    Sekian & terima kasih .. XOXO

  14. eonni… eonniii!!! aku selalu suka epepmu #PLAKK. Nggak kenal ya???
    Nae, Gyeol-Eun imnida.
    Aku mau yewook/future/yeoi ya????
    Gomawooooooooooo…!!!

  15. kenapa sih epep yang dibuat unni selalu bagussss???
    aisssshhh!! jadi sebel nih! #plakk
    tapi meskipun sebel aku selalu menunggu epepmuw eonnnn….
    lanjut yaaaa????
    Woogyu/now/yaoi

  16. HanChul / Future / YAOI / NC 21 / Romance / Angst / France

    kkk~~
    Bercanda~~
    HanChul / Future / YAOI ^^
    Aku tunggu ya!!
    Perhatikan kata-katanya, di sini masih ada typo ^^

  17. Tes..Tess,
    Thena…Akhirnya bs ol juga..¤tepokthena¤
    Mian saeng..Eon bru maen sini..Mianhe T.T
    Mo ninggalin jejak + minta maaf dulu…
    Yuu ah eon mo baca ffnya dulu…Annyeoong

  18. Magical Cafe??? Thena kerja disana???? jadi tukang sihir pula! ckckck……
    anak umma…..:D
    *tibatibangakak*
    .
    .
    Wew……next story YeWook ya chagi…..HaeHyuk juga boleh. YeWook/Now/Yaoi trus abis itu HaeHyuk/Now/Yaoi. trus apa lagi yah??? *ditendang*
    bhakakakak………
    .
    .
    pokoknya YeWook forever umma maunya! *kibarin banner*
    .
    .
    Haaaahhh……umma balik dululah,
    Saranghae……………… <3<3

  19. Hai, saya juga bermarga kim #plakk eon,,,
    SELAMAT ANDA ADALAH SALAH 1 AUTHOR FAVORIT SAYA! #treak2
    just one word daebak!
    Req Yewook/~/yaoi jangan angst T.T
    karena ngikut aja beberapa chingu disini and emang lg pengen baca yewook.. Lanjutkan eon!

  20. Ni Taena eonni dari ffn ya?yang clouds itukan? Authornya “we love yo,hyung “?knp gak ada haehyuk eon..TT^TT

  21. fic yang kawaiiiii……………. keren bgt… untuk selanjutnya tolong dong yewook/now/yaoi ok… kutunggu ya…

Leave a reply to ELF-INSPIRIT Cancel reply