Souki // Chapter 1

“Aku sangat menyukai mawar hitam. Warnanya seperti darah yang telah mengering. Dan apa kau tahu arti dari bunga mawar hitam?”

“Selamanya kau adalah milikku.”

.

S.O.S

===== Genre :: Angst/Romance/Action/Tragedy

===== Disclaimer :: Karena ada beberapa adegan kekerasan, dianjurkan jangan dibaca oleh anak di bawah umur (emangnya anak kecil mana yang mau baca ff beginian?), dan dimohon dimaklumi dengan alur yang agak… GELAP. #dor *author ditembak karena kegajeannya*

.

Chapter 1~

.

California, 21 Agustus 2020.

“That’s my profile, thank you so much.” Seorang namja tampan berparas manis tengah membungkuk hormat dihadapan beberapa seniornya di universitas tempatnya kuliah. Western university, California. Setelah itu ia mematikan proyektor yang tadi dinyalakannya.

Kim Sungmin, sembilan belas tahun, lahir di Seoul pada tanggal 1 Januari. Saat ini mahasiswa semester dua di universitas ternama di California. Jago dalam banyak hal dan termasuk dalam kategori siswa yang cukup pintar. Putra pertama dari keluarga ilmuwan Kim. Selama beberapa tahun ini dia tinggal di California.

Beberapa orang di depannya bebicara dengan bahasa Inggris dengan fasih. Namja tampan itu mengangguk paham sambil mengambil semua peralatannya dan melangkah keluar ruang auditorium itu.

Di depan ruangan itu, seorang namja mungil dengan senyum manis menunggunya.

“Mereka semua bilang hasilnya bagus!” Seru Sungmin cepat. “Aku memang jenius!”

Namja itu langsung berhambur memeluk Sungmin. “Chukkaeyo, hyung! Aku tahu kalau hyung pasti berhasil!”

Sungmin mengangguk. “Kau sendiri, bagaimana kegiatanmu hari ini, Wookie?” Dia tersenyum lembut menatap nam dongsaengnya itu.

Kim Ryeowook, tujuh belas tahun, lahir di Seoul pada tanggal 21 Juni. Berbeda dua tahun dari Sungmin, hyungnya. Kemampuannya adalah memasak dan menyanyi. Julukannya di sekolahnya, Ecco high school adalah, angel voice.

Kedua namja ini sudah tinggal di California sejak dua tahun yang lalu. Hanya berdua. Sedangkan kedua orang tua mereka ada di Seoul.

Namja manis itu mengangguk. “Aku baik- baik saja hari ini.”

“Syukurlah.” Sungmin menepuk kepala dongsaengnya lembut. “Apa kau sudah makan siang? Bagaimana kalau aku traktir?”

“Hyung memang harus mentraktirku.” Balas Ryeowook santai.

Kedua namja itu berjalan ke sebuah café au lait yang ada di persimpangan jalan di wilayah Western university. Sebuah café yang cukup bergaya bangunan Eropa dengan ornamen- ornamen venezia di dalamnya.

“Hyung, aku kangen pada appa dan umma.” Gumam Ryeowook tiba- tiba.

Sungmin langsung menatap dongsaengnya dalam diam.

“Sudah lama sekali kita tak bertemu mereka.”

“Bersabarlah, Ryeowook.” Balas namja itu selembut mungkin. “Kalau sudah saatnya kita pasti akan bertemu dengan appa dan umma lagi. Sekarang kita harus bersabar. Mereka mengirim kita kesini untuk melindungi kita.”

Ryeowook akhirnya mengangguk. “Arraseo, hyung.” Jawabnya lirih.

0o0o0o0o0o0o0o0

~Sungmin pov~

Dia selalu mengatakannya setiap hari. Nae, sebagai satu- satunya hyung yang selalu melindunginya, aku memang bisa memahami perasaannya. Jangankan dia, akupun merasakan hal yang sama.

Kerinduan yang dalam akan sosok appa dan umma yang ada jauh di Korea.

Sudah dua tahun aku dan Wookie tak bertemu dengan mereka. Tidak berkirim kabar dengan cara apapun. Kami benar- benar seperti putus hubungan sebagai keluarga. Tapi sebenarnya ada alasan kenapa kami melakukannya.

Untuk melindungi diri. Benar, untuk melindungi diriku dan Wookie dari ‘mereka’.

Sesungguhnya hanya aku yang mengetahui hal ini. Wookie tak pernah tahu apa yang sebenarnya terjadi dalam keluarga kami. Dan kuharap dia tak pernah tahu tentang ini semua. Tentang siapa kami sebenarnya.

Tahun 2020 di dunia menjadi tahun yang sangat menentukan. Dimana semua alat canggih sekarang bisa di dapat dengan sangat mudah. Bumi bagaikan sebuah robot besar yang kini dikendalikan oleh manusia. Dan disinilah aku, berdiri diantara para penguasa, diktaktor yang berusaha mengambil alih dunia ini.

“Lee Sungmin, how?”

Kutatap yeojya yang ada disisiku dengan heran. Bagaimana apanya maksud dia?

“Ah, don’t you hear me?” Tanyanya lagi.

“Sorry,” jawabku singkat sambil merapihkan buku kuliahku. “I must go right now.”

“But… No!” yeoja berpakaian minim itu langsung menarik lenganku dengan gaya seduktif. Aku menatapnya agak jijik. “Please don’t leave me alone.. I’m lonely, baby.. Touch me, please.”

Benar-benar menjijikkan. “My boyfriend is waiting for me!” Seruku cepat sambil menyentakkan tangannya dan berjalan cepat meninggalkannya. Aku saja tidak tahu apa yang dia bicarakan sebelumnya, dia malah langsung menggodaku.

Kejadian ini bukan yang pertama yang kualami sejak aku tinggal di California. Sangat berbeda dengan Seoul, pergaulan disini sangat bebas. Bahkan sudah sering aku melihat sepasang kekasih normal atau yang sama- sama namja, atau sama- sama yeojya saling bercumbu di depan umum.

Di zaman serba modern seperti ini, hubungan seperti itu sangat biasa.

TEP! Aku berhenti melangkahkan kakiku.

Seseorang mengkutiku.

Tanpa menoleh kebelakang, aku kembali berjalan. Tapi kali ini aku menajamkan pendengaranku dari setiap hentakkan kaki di sekitarku. Nae, memang ada yang mengikutiku saat ini. Nuguseyo? Apakah dia salah satu dari ‘mereka’?

DEGH! Tiba- tiba aku teringat akan Wookie.

Kalau memang salah satu dari ‘mereka’ sudah menemukan kami disini, kemungkinan Wookie juga tengah diintai kan?

Kupercepat langkahku dan orang aneh itu juga mempercepat langkahnya.

Sial! Dia memang mengintaiku.

Akhirnya aku berlari secepat yang aku bisa. Bagi aku yang menguasai martial arts sebenarnya akan sangat mudah menghajar si pengintai itu. Tapi aku justru lebih menghawatirkan Wookie,. Namja itu sama sekali tak bisa berkelahi!

Aku menarik sebuah kotak kecil yang terlihat seperti pager. Ini adalah radar detection. Radar detection yang dulu diberikan appa dan umma sebelum kami pergi. Radar detection ini dibuat khusus dan hanya bisa melacak keberadaanku dan Wookie saja hanya dengan menggunakan dna.

Seperti yang kalian tahu, dna dalam tubuh manusia itu berbeda. Karena itu radar detection yang kumiliki ini hanya bisa melacak keberadaan Wookie. Sekalipun dia ada di ujung dunia, aku bisa menemukannya dengan alat ini.

Kutemukan posisinya. Seribu meter dari tempatku berada.

Aku langsung menekan tombol hijau di layarnya dan alat itu berubah fungsi menjadi sebuah ponsel. Sangat praktis.

“Wookie.” Panggilku cepat saat kudengar namja itu mengangkat panggilanku.

Nae, hyung?

“Eodisseoyo? Gwaenchanayo?” Tanyaku sambil berbelok ke sebuah perempatan jalan.

Nae, gwaenchana. Waeyo, hyung?

Aku menggeleng sekali meski aku tahu dongsaengku itu tak akan melihatnya. “Segeralah pulang ke rumah, Wookie. Kalau masih ada tugas, kau tunda saja sampai besok. Sampai nanti.” Aku langsung memutus panggilanku dan berhenti berlari.

Aku menoleh kebalakang.

Dia tak mengikutiku lagi… Nugu?

~Sungmin pov end~

.

~Ryeowook pov~

Ngh? Sungmin hyung kenapa? Tiba- tiba sambungannya diputus begitu saja.

BUKH! Saat berjalan tiba- tiba seseorang menabrak pundakku dan membuat tas yang sejak tadi kutenteng terjatuh.

“I am sorry.” Ucapku cepat sambil menunduk, namun dengan cepat namja itu mengambil tasku dan menyerahkannya kepadaku. Wajahnya datar dan sangat tampan. Dia bukan orang Amerika, dari wajahnya aku mengenali kalau dia orang berdarah Asia, sama sepertiku. “Thanks.”

Dia mengangguk sekali sambil kembali berjalan meninggalkanku.

Dingin sekali sikapnya itu?

Aku berhenti di depan lampu penyebrangan sambil mengutak- atik ponselku. Membalas pesan Sungmin hyung. Baru saja dia meneleponku, kenapa sekarang sudah mengirim pesan? Tadi juga suaranya terdengar sangat panik. Apa sesuatu terjadi, ya?

SRET! Aku langsung diam saat seorang yeojya disampingku tiba- tiba berjalan.

Lampunya kan masih_

“What is she doing?!” Seru seseorang.

BRAKK!! Tiba- tiba sebuah mobil besar menabrak tubuh yeojya itu. Aku menahan nafas karena shock. Darah yeojya itu muncrat kemana- mana, mengenai celana panjangku karena aku cukup dekat dengannya tadi. Dia mati?

SET! Saat itu juga seseorang menarik tanganku dan langsung berlari menarikku, melawan beberapa pejalan kaki yang berlari ke arah yeojya aneh yang sengaja menabrakkan dirinya ke mobil tadi.

Aku menoleh kebelakang dan kulihat yeojya itu sudah tak bergerak dengan darah berceceran kemana- mana. Lagi. Lagi- lagi aku melihat sebuah tragedy kematian. Bau anyir darah masih bisa kurasakan. Perutku mual.

Ah, tunggu! Siapa yang tadi menarikku?

Aku langsung menoleh ke depan dan langsung mematung. Bukankah tadi ada orang yang menarikku menjauh dari lokasi kejadian itu? Kapan dia melepaskan tanganku dan menghilang begitu saja?

Aku tidak berhalusinasi kan? Tadi memang ada yang menarik dan berlari membawaku pergi. Aku bahkan tak sempat melihat siapa orang tadi. Kenapa dia menarikku? Tapi…

Arrgh! Sudahlah! Lebih baik aku segera pulang sekarang. Aku mual.

~Ryeowook pov end~

0o0o0o0o0o0o0o0

Sungmin menatap Ryeowook tak yakin. “Lagi- lagi ada kematian di dekatmu?”

Namja manis itu mengangguk pelan. “Minggu ini sudah lima kali aku melihatnya. Senin lalu seseorang jatuh dari sebuah gedung dan mati tepat dihadapanku dengan kepala hancur. Selasanya aku lihat seorang ibu tak sengaja menjatuhkan bayinya ke sungai dan sorenya disekolah kulihat seorang yeojya gantung diri di kelas. Rabu aku melihat seorang polisi ditembak oleh perampok. Dan hari ini, sabtu, aku melihat yeojya sengaja menabrakkan dirinya ke sebuah mobil.”

Sungmin menggeram marah sambil mengalihkan wajahnya dari Ryeowook. “Lebih baik kau dirumah saja, Wookie?”

“Eeh, waeyo hyung? Aku kan harus sekolah.”

“Untuk beberapa hari ini kau dirumah saja. Dalam kurun waktu satu bulan ini kalau dihitung ada sekitar lima belas kematian yang terjadi di dekatmu, kan.”

“Maksud hyung mereka mati karena aku?” Ryeowook membulatkan matanya polos.

Sungmin kembali menoleh menatap dongsaengnya dan mencoba tersenyum. “Aniya, Wookie.” Gumamnya sambil menggigit roti manis yang tadi di belinya di jalan. “Bukan begitu, hanya saja aku tak mau kau melihat kejadian semacam itu lagi. Kau memang bukan dewa kematian, tapi entah kenapa sejak kecil kau selalu bisa merasakan dan melihat hal seperti itu.”

Ryeowook ikut mengambil satu roti dan memakannya. “Tapi aku akan tetap ke sekolah besok, hyung. Ada ujian hari minggu, jadi tak bisa libur.” Balasnya santai.

Sungmin hanya menghela nafas menatap adiknya.

Dalam hati dia hanya bisa berharap semoga besok tak ada kematian yang dilihat adiknya. Sesungguhnya dia tahu kenapa dongsaengnya itu bisa mengalami kejadian- kejadian seperti itu, tapi dia belum bisa mengatakannya.

“Oke.” Sungmin berdiri. “Setelah ini segeralah mandi, lalu tidur. Aku tidur duluan. Malam, Wookie.” Ujar Sungmin sambil masuk ke kamarnya.

“Malam, hyung.” Balas Ryeowook santai.

0o0o0o0o0o0o0o0

Sungmin berjalan dengan langkah hati- hati. Seperti dua hari sebelumnya, dia menajamkan pendengarannya dari langkah seseorang yang terus mengikutinya sejak dia keluar dari kampusnya tadi.

“Nuguya?” Bisik Sungmin sendirian.

Perasaan namja manis itu mulai tak enak. Sungmin mempercepat langkahnya. Tapi langkah orang itu juga semakin cepat. Ingin sekali Sungmin menoleh dan melihat siapa yang mengintainya sejak hari sabtu, tapi dia ragu. Kalau benar pengintainya itu salah satu dari ‘mereka’ yang dimaksud Sungmin, maka mungkin saja nyawanya berada dalam bahaya saat ini.

Sungmin berbelok kearah sebuah taman dan berjalan menyusuri taman itu. Ditempat seramai ini setidaknya dia akan aman.

Tapi pemikirannya salah, pengintai itu tetap mengikutinya.

“Aku sudah tak tahan lagi!” Seru Sungmin akhirnya.

Dengan tampang marah dia menoleh kebelakang dan…

Syuut~ Sesuatu melintas cepat di sampingnya dan langsung menancap di tanah.

Sungmin menelan ludah shock sambil menoleh kebelakang. Ditatapnya sebuah panah kecil yang sudah menancap di tanah. Dan dirasakannya sesuatu mengalir dari pipinya. Darah.. Panah itu nyaris saja menusuknya.

Saat menatap kedepan Sungmin kembali dikejutkan dengan seorang namja yang berlari cepat kearahnya. Namja dengan menggunakan kemeja kotak- kotak hitam berlengan pendek dan kaus putih.

BRUGH! Namja itu langsung menerjang Sungmin hingga keduanya berguling di tanah.

“Appo!” Sungmin berseru kaget. Tapi tiba- tiba dia langsung mematung karena mendengar bunyi tembakkan senjata.

DOR! DOR! DOR! Beberapa tembakkan mengarah ketempatnya berdiri tadi dan orang- orang di taman itu langsung berlarian panik.

Sungmin mematung shock. Kalau saja orang tadi tidak mendorongnya mungkin saat ini dia sudah mati berlumuran darah. Sungmin menoleh ke namja tampan yang tadi menolongnya. Saat ini namja itu sudah mengeluarkan sebuah pistol kecil dan menembakkannya ke arah atas.

Sungmin menengadah dan kembali shock saat melihat beberapa orang kini terbang di langit dengan menggunakan hang glider. Orang- orang menggunakan baju tertutup serba hitam itu mengarahkan senapan panjang kearahnya.

“Terlalu banyak.” Bisik namja yang tadi menolongnya. Dia berbicara dengan bahasa Korea. Namja itu langsung berdiri sambil menarik Sungmin dan berlari membawa namja itu.

“Tunggu! Siapa kau?!” Sungmin baru saja mau menyentakkan tangan namja itu, tapi beberapa suara tembakkan yang terus mengarah kepadanya membuatnya urung dan menambah kecepatan larinya.

Namja itu menoleh kebelakang sambil sesekali menembakkan senjatanya. “Mianhae, Sungmin-sshi.” Ucap namja itu.

Tentu saja Sungmin langsung shock karena dia mengenal namanya. “Kau_”

DUGH! Belum sempat Sungmin melanjutkan kalimatnya, namja tadi langsung memukul perut Sungmin kencang dan membuat namja manis itu langsung tersentak shock.

Perlahan Sungmin kehilangan kesadaran.

“Kau pasti akan selamat.” Bisik namja itu sambil menahan tubuh Sungmin yang oleng. Langsung ditariknya tubuh mungil itu ke belakang pundaknya. Sebuah besi keluar dari balik punggung namja itu dan besi itu menahan Sungmin agar tidak terjatuh.

Sungmin yang masih setengah sadar bisa merasakan aroma parfum namja itu.

“SERAHKAN NAMJA ITU, KIM YESUNG!”

“Ye…sung?” Perlahan Sungmin memejamkan matanya dan benar- benar tak sadarkan diri. Tepat saat sebuah perang kecil berlangsung di taman itu.

.

~Ryeowook pov~

DEGH! Tiba- tiba degup jantungku berubah tak beraturan. Cemas, khawatir, dan semua perasaan itu langsung menyelimutiku. Hanya satu yang kupikirkan saat itu. Sungmin hyung.

Sebagai seorang namja, aku memiliki perasaan yang sangat sensitive terhadap sesuatu di sekitarku. Firasatku selalu benar. Kalau memang sesuatu terjadi pada hyungku itu, aku akan merasakannya.

Apa sesuatu terjadi?

Sejak kemarin Sungmin hyung memang kelihatan aneh.

BRUUUUMM~

Ngh? Suara deru motor?

BRUM! BRUM! BRUUUM!

Banyak sekali. Bukannya ini jalan untuk pejalan kaki? Tak mungkin ada suara motor. Eh… Tak mungkin ada suara motor..?

Dengan perlahan aku menoleh dan kulihat sekitar lima pengendara motor besar kini melaju sangat kencang kearahku. Tubuhku langsung kaku dan pikiranku kosong. Aku akan…

BRUKH! Tiba- tiba seseorang mendorongku dan kami berguling di jalan.

Sakit!

Dengan satu hentakkan kaki orang yang menarikku itu langsung berubah ke posisi siaga. Kutatap namja itu, dia namja yang kemarin bertabrakkan denganku di jalan kan?

Satu tangannya merogoh saku celananya dan mengambil sebuah pistol. Dengan gerakan sangat cepat dia mengisi pistol itu dengan peluru dan langsung mengarahkannya ke para pengendara motor yang melaju ke arah kami.

Aku menatap kearah pengendara motor itu. Bagaimana bisa dia membidik dalam waktu seperti ini?!

DOR! Dia menarik pelatuk dan suara tembakkan itu berbunyi nyaring.

ZLEB! BRAAKH! Peluru itu langsung menembus helm pengendara motor yang berada paling depan dan motor itu oleng seketika. Menabrak motor lainnya yang berada di dekatnya dan mereka semua berguling.

Aku menahan nafas melihat kejadian itu.

Kali ini namja yang tadi menolongku mengeluarkan sebuah bola kecil yang memiliki sebuah tombol kecil. Namja itu menarikku agar berdiri sambil menekan tombol kecil itu. Dengan kekuatan penuh, namja itu melemparkan bola itu kearah para pengendara motor itu dan..

DUAR!! Bola kecil itu meledak dengan sangat hebat. Itu bom!

Tapi dari balik kepulan asap itu kulihat beberapa pengendara motor tadi masih hidup. Bahkan pengendara yang seharusnya mati tertembak tadi juga berlari mengejar kami. Kaki mereka bergerak dengan sangat cepat. Ah, aku baru sadar, mereka semua robot!

Kini namja itu langsung menarik tanganku dan berlari membawaku.

“Siapa mereka?! Kenapa mengejarku?!” Tanyaku panik.

Namja itu tak menjawab. Dia hanya diam sambil mengeluarkan sebuah ponsel putih dari saku kemejanya. Dia menekan beberapa tombol dengan sangat cepat. Di ponselnya kulihat sebuah gantungan berinisial huruf ‘Q’.

Q? Kyu? Apa itu namanya?

Namja itu berhenti sambil menarikku kebelakangnya dan mengarahkan ponsel putih itu ke para robot manusia yang mengejar kami. Dia menekan satu tombol dan dengan sangat cepat aku bisa melihat sesuatu laser berwarna biru melesat kearah robot itu.

BRUGGH! Detik itu juga robot- robot itu berhenti bergerak dan terjatuh.

Sudah mati.

GREB! Lagi- lagi namja itu menarik tanganku dan berlari membawaku.

~Ryeowook pov~

.

“TURUNKAN AKU!!” Seru Sungmin kesal sambil menepuk- nepuk bahu namja yang tadi menolongnya. Dia masih tertahan di punggung namja itu dengan besi melingkar ditubuhnya untuk menyanggahnya agar tak terjatuh. “Kau mau membawaku kemana?! Turunkan atau aku akan membunuhmu, dasar robot!”

“Diamlah.” Balas namja itu santai sambil masuk keluar dari lift dan berjalan kearah apartemen Sungmin.

Sungmin tersentak saat melihat pintu apartemennya terbuka. Saat itu juga lengkungan besi yang menahannya dipunggung namja aneh itu menghilang. Sungmin langsung merosot turun dan berlari ke apartemennya.

“Ya! Apa yang kau lakukan?!” Terdengar seruan Ryeowook dari dalam apartemennya.

Sungmin berlari masuk dengan perasaan cemas. “WOOKIE!”

“Hyung?!” Ryeowook menatap Sungmin yang baru masuk dengan tatapan ketakutan.

Sungmin diam memperhatikan apartemennya kini berantakan. Dilihatnya seorang namja tinggi berkulit putih pucat keluar dari kamarnya dengan membawa koper besar berwarna pink. Itu koper milik Sungmin. Namja itu menatap Sungmin dingin.

“Hyung! Saat aku pulang apartemen kita sudah kacau, dan namja itu langsung masuk seenaknya dan mengemasi barang- barang kita!” Adu Ryeowook sambil berlari menghampiri Sungmin. Tapi dia langsung diam saat melihat seorang namja tampan sedang tersenyum manis menatapnya. Namja itu berdiri di belakang Sungmin. “Nuguya, hyung?”

Sungmin menoleh kebelakang dan menatap namja itu dengan tatapan aneh. “Apa dia temanmu?” Tanyanya dingin kepada namja itu.

Namja itu tak menjawab dan memilih berjalan mendekati namja berkulit pucat yang sudah berdiri tenang. “Sudah kau kemas semua, Kyu?” Tanyanya.

Namja yang dipanggil Kyu itu mengangguk dan kembali menatap Sungmin dan Ryeowook bergantian.

Kedua saudara itu mematung bingung.

“Sebenarnya apa yang terjadi?” Tanya Ryeowook ketakutan. “Kalian orang jahat?”

Namja tampan tadi tersenyum ramah. “Kami orang baik.” Jawabnya.

Sungmin menelan ludah. “Apa kalian salah satu dari ‘mereka’?” Kini perasaannya was-was. Dia yakin kalau orang yang menyerangnya memang salah satu dari ‘mereka’. Tapi dia berharap dua namja dihadapannya bukan.

“Mereka?” Ryeowook menatap Sungmin bingung. “Mereka siapa maksudmu, hyung?”

Senyum namja itu berubah jadi seringaian aneh. “Nae, mungkin kami bisa dibilang salah satu dari ‘mereka’ itu. Tapi kami bukan pihak yang jahat.” Ucapnya sambil menarik koper besar berwarna hitam. Senyumnya berubah jadi tatapan serius. “Sekarang juga kalian berdua harus kembali ke Seoul.”

Kedua bola mata Sungmin dan Ryeowook membulat kaget.

“Pulang, ke Seoul?” Ulang Ryewook tak percaya.

“Kami berdua akan menjadi pengawal kalian. Namaku, Kim Yesung. Dan namja ini, Cho Kyuhyun. Mohon kerja samanya, Kim Sungmin dan Kim Ryeowook.”

Namja yang diperkenalkan bernama Cho Kyuhyun itu hanya melirik ke arah Sungmin dan Ryeowook acuh dan langsung menarik koper pink ditangannya.

“Tunggu! Sebenarnya apa yang terjadi?!” Ryeowook sepertinya satu- satunya pihak yang masih belum menyadari situasi mereka.

Yesung langsung menghampirinya dan menoleh menatap Sungmin dengan wajah serius. “Kalian telah ditemukan. Satu- satunya tempat berlindung yang paling aman adalah Seoul. Kau paham maksudku kan, Sungmin-sshi?”

Sungmin hanya menelan ludah kecut sambil melirik kearah Ryeowook yang memandanginya meminta penjelasan. Sungmin kembali menatap Yesung dengan perasaan aneh. “Ba-bagaimana dengan keadaan mereka berdua?” Dia tahu kalau Yesung akan memahami pertanyaannya itu.

Yesung langsung menunduk. “Mianhae. Mereka sudah tak ada lagi. Karena itu kami menjemput kalian kesini.”

JEGER! Saat itu juga Sungmin bagai tersambar petir. Tubuhnya kaku. Pikirannya langsung kosong. Dia memahami apa makna dibalik jawaban Yesung tadi. Perlahan air matanya menetes.

“Hyung, gwaenchana?!” Ryeowook kembali panik.

Namja itu menggeleng sambil menghapus air matanya. “Gwa-gwaenchana, Wookie. Siapkan dirimu, kita akan kembali ke Seoul sekarang juga.” Di genggamnya tangan dongsaengnya itu. “Karena sekarang, hanya akan ada kita.” Bisiknya sambil melepaskan tangan Ryeowook dan masuk ke kamarnya.

Ryeowook hanya mematung kebingungan di hadapan Yesung. Ditatapnya namja itu dengan tatapan penuh pertanyaan. “Apa yang sebenarnya terjadi?”

“Kau akan tahu nanti.” Jawab Yesung sambil mengusap kepala Ryeowook lembut dan berjalan keluar meninggalkannya dengan membawa koper hitam yang tadi ditariknya.

Tinggallah Ryeowook mematung sendirian. “Ada apa sebenarnya?”

.

.

~To Be Continued~

=================================================================================

a/n ::

inilah proyek terbaruku..

untuk kelanjutannya, aq akan melihat respon readers dulu.. kalau ternyata pada bosen sama ff bertema kaya begini, maka dengan senang hati akan kuganti dan ngg aku lanjutin.. #plakk 😀

hhehe~

dimohon pengertiannya.. ^^

42 thoughts on “Souki // Chapter 1

  1. Seru critax. . .
    2 namja imut jdi saudara. . .
    2 namja tampan jdi pelindung. . .

    Cpa yg jdi 0r2x MinWook 2?
    Penasaran. . .
    Cpa yg d’maksud dgan ‘mereka’. . .
    Lanjudkan 0nnie. . .

    Eh, ada yg slah i2 0nnie. . .
    Kan tdi d’blngx Kim Sungmin. . .
    Tpi msh ada tulisan Lee Sungmin. . .
    Tpi cma i2 aja k0k. . .
    ^^

  2. Lanjut. . .

    Penasaran
    1. Ama ‘mereka’
    2. Arti judulnya
    3. Kenapa mawar hitam? O.o

    eon
    lanjutkan, jadi penasaran nih.

    >.<

    yeahh

  3. Swiiingggg~~ *loading dgn tampang cengo* YeKyu robot? Android? Manusia super? Ige mwoyaaaa!!! O,o

    Suka sih sama temanya. Nggak enteng bgt, tp juga nggak berat2 amat buat dipahami. Nggak thriller kan Tae? Gw phobia darah(?), makanya paling anti baca cerita yg kental dgn adegan berdarah2 gitu. =_=! *apalagi nonton! Ogah banget ih.*

  4. Huwaaaaa thena chan ige mwoya pnasaran pnasarn sma smw yg ad di ff ini
    1.arti judulnya
    2.kata ‘mereka’ it mksdny apa??
    3.YeKyu apa bener robot
    huwaaaaa ayo thena chan lanjutkan lanjutka lanjutkan*lempar ncung chagi kethena*

  5. Eonniiiiii *lari2 sambil teriak di lapangan
    Sekarang aku bacanya gak telat doong. Nyehehe. Yah eon ini ceritanya bradership apa romance? Bisa disisipin haehyuk gak eon? Puhliezeee *fishy eyes ajaran appa hae
    Lanjut aja eonni ^0^

  6. kyaaaa kyaaa kyaaaaaa….
    like it!!! cckckck mwo?? yeppa n kyu roboott????
    jngaaaannn ntar mreka gg bsa brsama….
    *plakk*

    lnjuuutt Eonn daebaakkk!!!!!

  7. Eeh..ff baru lagi?!
    Huwaa…mirip ma the future ye..^^
    Suka suka suka..

    Lanjut thena..eon penasaran sapa yg jadi ortunxa minwook…
    Kangteuk kah??*sotoy*hehe^^a

    Lanjut lanjut lanjut…

  8. Yg robot sp? O.o
    Kyu ap Yesung? kok robot sih? =.=
    ntar gmn dunk ngelimun.a #plakk! g ad limun!

  9. Ff baru lagi..
    Q penasaran bgt ama critanya e0n.
    Sbnrny apa yg trjadi dg wookie ama minnie? Knapa mreka harus pergi dari seoul untu berlindung.
    Truz juga kuyu ama yeppa itu siapa?
    Huaaa
    lanjooooot e0n..

  10. sukaaaaa!!
    suka bgt loh!!
    eh? Bebeh Ecung robot?
    jgn dong eon!
    nanti ga bza pcran ama wookie
    #mewek#
    ini ada supranatural.a jg ya?
    btw, eonni ngikutin saran q!!
    *joget2 gaje*
    sblm panggilan d ksh koma
    huahahahahahaha

  11. Keren-keren-keren~!
    Lanjut chinguu.. penasaran nih.. hehehe..
    Castnya tambahin Haehyuk ya-ya-ya?
    Hwaiting!Castnya tambahin Haehyuk ya-ya-ya?
    Hwaiting!

  12. annyeong..
    ak dtng. nian jrng coment unni.. ak males sihg :p.
    .
    keren bgt… ini friendship y.. berharap romance..
    tpi terserah unni sih..

    si Q koq dtar mulu muka’a.. abis kelindes truk y.. #plakk..
    .
    lanjut y eon..
    hwaiting!!

    Sign.
    LY

  13. sebelumnya maaf bila komenq kkurang brkenan…..
    ni ff temax agak berat n bacax rada mikir bagi yg komen (nunjuk diri sendiri) hehhehehe
    tp over all ceeritax bagus kok n jarang ff yg pake tema kayak gini ,,,,

  14. Chingu yg d mksud ‘mereka’ tu sapa? Trus mksud jdulnya apa?
    Aq suka bgt critanya. Bgus bgt. Ngebayangin Kyuppa sama Yeppa,psti kren bgt.
    Umin emank maniak pink. Sampe2 koper pun wrna pink.ckckck…
    Ditunggu chap slanjutnya chingu.
    Gomawo 😀

  15. Yewook n Kyumin,,couple fav..^^
    Penasaran,,lanjut donk,,jgn lama2,, angst’x jgn kebangetan ya n kl bs happy ending,,*reader bnyk mau’x* ,,,hehee..=D

  16. mian eonni,aku baru sempet baca *bows 90 drajat
    eonni tw aja deh aku lagi suka action *senyum senyum gaje
    sip bgt ff yg ini eonni..

    btw,ni bakal ada couple nya atw gk??kalo kyak gini enaknya sih kyak gini enaknya friendship doank.. *ditoyor taena eonni
    aku siap menunggu ff selanjudnya eonni,jgn lupa kasi kabar ya^^

  17. lanjutiiiinn ….XD
    critanya sukses bkin aq deg2an,mskpun rda2 ngga ngrti sm jlan critanya 😀

    apa sihh yg sbnernya trjadi sm kluarga minwook??
    truz ‘mereka’ itu siapa??ko kayanya niat bgd bwt ngbikin minwook tewas?? :O

  18. wah unn, ceritanya unni bkin tema sains fiction nieh wkwkwk. . . Tp keren sih, aku penasaran ma kelanjutannya. . . Cptan lanjutin ya unn aku tunggu. (+ special yewooknya yang buannyakk ya!) {^.~}

  19. Lanjjuuuuuuuutttin,

    Lanjjuuuuuuuutttin,

    Lanjjuuuuuuuutttin,

    Pokok e lanjutiiiinn
    Eonnie hrus tnggung jwb ak pnasaran nie. .

    Btw castnya cuma mreka b4 kah??
    Kurang rame eon #plaak

    Msukin aj smua member suju, ini kyk future series kah genre nya??
    Updet ya eon..

    Mian bru komen, tgas numpuk. Wlo dah dcicil,, tp ada untgnya jg, jd ada hburan bca ff eonni.. Stelah helm ku dmaling ma mling helm ==”

    Lajuuutin loh eon, kalo g yeppa ak buang ke laut, *dlempar blik ma member suju.

    Wait for next chap. .

    aika ^^

  20. wah,,aq sangat suka fanfic dgan tema kyak gini, thena… ^^

    lanjut…lanjut…!!!!
    kloa gak lnjut,,aq sandera yesung oppa…
    hahaha.. *evil smirk*

    Hbis da bbrapa yg bwt penasaran,,,
    1. judulnya
    2.maksudnya mawar hitam
    3.’mereka’ siapa
    4.kenapa da robot
    5.masalah umin n wookie pa???

    pnsaran abisss, klo gk lanjut…hehehe..

    Semangat thena,,,!!! pkoknya hrus lanjut… ^^

  21. Keren chingu, ga bsn ma crt model gini, seru malah.
    Oh ya, msh ada yg slh tuh. Sungmin marganya kan Kim, tp nyempil satu ‘Lee Sungmin’ tuh.

    Itu Sungmin ma Wookie pny kekuatan misterius yg diincar ya? Yesung itu manusia bukan sih??? Oh ga usah banyak tanya, cpt di post aja chap 2 nya. Hwaiting!

    Salam,

    Elle

  22. Cuman satu kata “PENASARAN”…
    Arti judul ?? Mereka ?? Mawar hitam ?? Smuany bikin bingung…
    Tp kayakny bakal jdi Fic yg seru nih… Temany Beda sepertiny…

  23. kyaaaa…
    mianhae eon, bru sempet bca…
    jeongmal mianhae…

    tp, ini keren bgt eon…..
    om yeye emg keren deh,,,
    seandainy ak wuki yg bsa dlindungi sma om yeye *plak

    gomawo eon,,,
    hwaiting 🙂

Leave a reply to Ayyoukz YeWook Cancel reply