Tag Archive | DHA Series

(Last Story // Chapter 2 of 2) // Final // KangTeuk

~CHAPTER 2 of 2 // Last Chapter of Devil Half Angel -D.H.A- Series // KangTeuk // Final~

.

“HYUUUNG!!!”

Kedua bola mata Angel terbuka lebar saat melihat Jewel sudah ada dihadapannya. Anak panah itu bukannya menancap di jantung sang malaikat, melainkan menancap di telapak tangan Jewel.

“Hyu-hyukkieeee!!”

“Jewel..?”

Angel benar- benar kelihatan shock. “Je-jewel…”

Gantian Jewel tersenyum lembut dengan wajah meringis menahan sakit. Darah segar menetes dari telapak tangannya dan mulai mengotori jubah putih malaikatnya. “Da-dasar hyung bodoh..” Ucapnya tersendat. “A-aku kan sudah berjanji, sebagai gantinya aku akan melindungi hyung dengan taruhan nyawaku. Aku pernah berhutang budi pada hyung, tak akan kubiarkan hyung mati konyol di sidang ini.”

SRATT! Kedua sayap Jewel terkulai lemah dan malaikat itu langsung melayang jatuh.

“Jewel!!” Angel langsung menahan tangan Jewel yang berdarah. Dengan satu tarikan dicabutnya panahnya yang menembus di telapak tangan Jewel. “Jewel ireona!! Dasar bodoh! Kenapa kau yang harus menahan panahku!!” Perasaan malaikat itu sakit sekarang. Dia sama sekali tak menyangka kalau dongsaengnya akan melakukan hal ini.

“Hyung!” Cloud terbang cepat mendekatinya dan menatap luka Jewel. “Menembus tangannya. Dia kehabisan banyak sekali darah.” Ucapnya ngeri saat melihat telapak tangan Jewel yang berlubang.

Cloud mengalihkan pandangannya ke arah dua dewa yang masih diam. “Dewa, kalau kalian bisa membebaskan kami semua dari hukuman, seharusnya kalian membebaskan Angel juga kan? Pengadilan ini sangat tidak adil! Kenapa hanya Angel?! Aku juga bersalah!”

“Pangeran!” Angel langsung menarik tangan Cloud berusaha menenangkannya. “Jangan banyak bicara. Sudah bagus kalian selamat. Sekarang, bawa semuanya pergi dari sini. Biar aku yang mengatasi semuanya!”

“Aniya!!” Cloud balas berteriak menatap Angel marah. “Memangnya apa yang akan kau lakukan, hyung?! Kau akan mempertaruhkan nyawamu hanya demi kami?! Kami tak akan membiarkan hal itu terjadi! Kau pikir semua ini adalah tanggung jawabmu?! Kami semua ikut bertanggung jawab atas semua ini! Kami ini selalu bersamamu hyung, berhenti bersikap seperti ini!”

Angel membisu menatap Cloud. Matanya terasa panas mendengar ucapan dongsaengnya.

“Angel…” Perlahan Camomile terbang mendekatinya. “Cloud benar. Jangan pertaruhkan nyawamu hanya demi kami. Kami datang untuk menyelamatkanmu. Jadi percayalah…” Dia meraih satu tangan Angel yang masih bebas dan menatap mata malaikat itu dalam- dalam.

TES! Air mata Angel menetes.

“Camomile…”

“Aku sudah berjanji kan? Apapun yang terjadi aku akan selalu melindungimu.”

Angel memejamkan matanya kuat- kuat sambil menarik nafasnya dalam- dalam. “Gomawo… Jeongmal gomawo.” Malaikat itu kembali membuka matanya sambil menutup mulutnya yang mulai mengeluarkan suara isakan kecil. “Mianhae… Aku telah membuat kalian sangat cemas.”

“Gwaenchana…” Camomile langsung memeluk Angel dan menenggelamkan wajah malaikat cantik itu di dada bidangnya. Pangeran itu kini menatap dewa kegelapan yang menatapnya dingin. “Seperti yang tadi kukatakan, akan kuhancurkan tempat ini dengan tanganku sendiri kalau pengadilan ini tetap dilakukan.” Ancamnya dingin.

Cloud menarik Jewel hati- hati dari Angel. Dia ikut menatap dewa langit. “Aku juga akan melakukannya. Akan kubuang jauh- jauh predikat pangeran dalam diriku. Aku akan memilih jalan sebagai pemberontak dan menghancurkan tempat ini jika kalian memaksanya.”

SRAT! Petal kini berada dihadapan keempat namja itu.

“Aku pun akan melakukannya.” Ancamnya ikut- ikutan. Sekilas dia menoleh kebelakang dan tersenyum. “Aku akan berada dipihak kalian selalu.” Dia kembali menatap dua dewa yang masih duduk tenang.

Ketegangan terjadi di sidang itu. Para malaikat menunggu keputusan dewa.

“Apa yang akan mereka pilih…?” Gumam Ryeowook gemetar.

Dewa kegelapan berdiri dari duduknya dan semua yang ada di colossium itu mulai bereaksi semakin tegang. Berharap akan ada sebuah keputusan yang akan diucapkan sang dewa kegelapan karena melihat kedua pangran iblis itu memberontak.

“Kalian berdua serius?” Tanya sang dewa dingin.

“Je-jeongmal!” Suara Petal bergetar.

Sang dewa kegelapan berpaling dari mereka semua dan diam. Perlahan langit di dunia langit yang tadinya terang mulai diselimuti awan hitam yang sangat pekat. Petir- petir besar saling menyambar membuat suasana siang itu berubah mencekam.

JLEGAR! Sebuah kilat menyambar kearah Camomile dan yang lainnya.

“Awaaas!!” Jerit Petal sambil menarik Cloud dan Jewel bersamaan. Camomile juga langsung menarik Angel menghindari kilat itu.

DUAAR! Kilat itu menyambar permukaan colossium dan menimbulkan ledakan yang sangat hebat.

Tan, Sparkyu juga Snow yang berada di permukaan colossium langsung menutupi keempat manusia itu dari serpihan sisa- sisa ledakan permukaan yang berhamburan kesegala arah. “Kurasa dewa kegelapan marah besar!” Seru Snow ngeri.

Tan langsung menengadah menatap sosok Petal yang menatap lurus kearah dewa. “Kalian berdua, bawa keempat manusia ini keluar dari colossium dan pergi ke tempat yang jauh. Kalau perlu kalian harus keluar dari dunia langit.”

“Tapi hyung_” Sparkyu baru saja mau memberontak, tapi dia langsung bungkam saat merasakan Sungmin menggenggam tangannya gemetaran. Ditatapnya kekasihnya bingung. Wajah Sungmin pucat. “Hyung? Gwaenchana?”

“Se-sesak…” Ucap Sungmin perlahan.

Mereka kembali menatap Sungmin. “Hyung gwaenchanayo?! Apa yang terjadi lagi dengan tubuhnya?!”

DEGH! Sparkyu merasakan sesuatu yang aneh dengan jiwanya. Jantungnya berdegup kencang dan perlahan tanpa memperdulikan Sungmin dia menengadah keatas.

Kedua bola matanya berubah merah shock saat melihat sang dewa langit kini berdiri sambil membuka kedua sayap emasnya lebar- lebar. Satu tangannya kini sudah memegang sebuah busur dan anak panah yang siap dilepaskan.

“Te-tekanan kekuatan dewa langit sangat besar… Karena itu darah iblis Sungmin hyung tak bisa bertahan.” Ucap Snow. “Kita harus segera keluar dari colossium ini!” Snow langsung berniat mencari jalan.

SRAAT! Semua pasukan malaikat utama membuat barisan mengepung mereka.

DEGH! DEGH! Sparkyu mulai kelihatan gelisah.

“Sparkyu gwaenchanayo?” Tan menatapnya ragu. Dilihatnya wajah pucat Sparkyu yang hanya menengadah menatap keatas. Iblis itu menoleh kebelakang dan menatap geram para malaikat utama. “Satu- satunya jalan keluar adalah melawan mereka. Snow, kau satu- satunya malaikat dipihak kita sekarang. Apa kau bisa bertahan? Sparkyu mulai gelisah karena tekanan energi dewa langit.”

Snow mengangguk yakin. “Setidaknya kalau hanya mencari jalan keluar aku masih bisa melakukannya.” Malaikat itu menatap Sparkyu. “CHO KYUHYUN! SADARLAH!!”

DEGH! Sparkyu kembali tersadar dan menatap Snow shock.

“Kendalikan dirimu sebentar saja. Kau bisa kan?”

Sparkyu mengangguk sambil langsung menarik Sungmin kedalam pelukannya. “Donghae hyung, kau berlindung didekatku juga. Tolong jaga Sungmin hyung. Snow hyung, kau bisa mengambil alih Siwon hyung juga Ryeowook. Bagaimana?”

Snow mengangguk.

Kini mereka menatap Tan yang masih menengadah serius. “Tan hyung?”

“Aku akan keatas sana.” Iblis itu langsung terbang melesat keatas.

Cloud dan Angel menatap dewa langit shock. “De-dewa…”

“Siapapun yang berniat mengacaukan sidang langit, maka akan kumusnahkan.” Ucap sang dewa langit datar. Dia menoleh menatap Cloud. “Kau bukanlah pangeran di dunia langit ini, Cloud.”

TAS! Dia melepaskan anak panah yang dibidiknya kearah Cloud.

“Yesung hyung!!”

“Pangeran, serahkan Jewel kepadaku!”

Cloud tersentak saat melihat Tan terbang kearahnya. Detik itu juga dilepasnya Jewel yang langsung melayang jatuh menuju Tan.

CTRAKK! Panah sang dewa kini ditahan oleh Mitang yang sudah berada di hadapan Cloud. Tentu saja Mitang mundur didorong tekanan anak panah yang sangat kuat itu.

BRUAGH! Tubuh Mitang dan Cloud saling berbenturan. Cloud langsung menarik Mitang menghindar dari anak panah yang kembali melesat lurus dan mengenai setengah bagian gedung colossium.

“Mitang…”

“Angel hyung, kita tak mungkin menang melawan dewa. Kita harus mencari jalan agar bisa keluar dan kabur dari sini!” Seru Mitang serius sambil menatap bagian colossium yang runtuh perlahan. Sebuah kekuatan membuatnya tersentak dan Mitang kembali menoleh kearah dewa.

Sebuah panah melesat kearahnya dan Cloud.

SRAT! Dengan sekali tebas, String menebas panah itu menjadi dua. Tapi ujung anak panah itu masih melesat kearah Mitang dan Cloud, kedua malaikat itu langsung terbang menghindar secepat mungkin.

DUAR! Ledakan terjadi lagi.

“Mustahil kita bisa mengalahkan dewa!” Seru String serius sambil menatap Angel yang masih terpaku. “Bagaimana denganmu hyung? Apa kau punya keyakinan bisa mengalahkan dewa saat ini?”

“Angel…”

Angel menjauhkan tangan Camomile yang sejak tadi memegangi tangannya dan menatap dewa langit serius. “Aku akan pakai rencana Mitang.”

“Sip!”  Seru String.

Dewa langit menyibakkan jubahnya dan menatap Angel serius. “Tangkap mereka semua hidup atau mati!” Perintah itu kembali diucapkan sang dewa. Angel dan kelompoknya langsung membentuk formasi seadaanya karena para malaikat utama itu langsung bergerak kembali.

“Ugh…”Perlahan Jewel kembali membuka matanya.

“Jewel?”

0o0o0o0o0o0o0o0

~Camomile/Youngwoon pov~

TRAKK! Entah keberapa kalinya pedangku saling beradu dengan pedang para malaikat yang mulai menyerang kami habis- habisan itu. Aku tak punya waktu untuk menghitungnya sepertinya.

Tapi aku tak pernah melepaskan perhatianku dari sosok Angel yang juga diserang tak jauh dari sisiku. Sebisa mungkin aku ingin mendekatinya untuk menolongnya, tapi lawanku para malaikat utama, bukan hanya tentara.

WHUUSHH! Aku tersentak saat kepulan api menyembur kearahku. Dengan sigap aku terbang menghindar. Kutatap U-know yang menatapku geram.

“Lebih baik sekarang kalian menyerah. Tak akan ada satupun dari kalian yang bisa keluar dari kepungan malaikat utama ini.” Ucapnya dengan yakin.

Aku memegang pedangku erat dengan kedua tanganku dan kuarahkan ujung mata pedangku kearah U-know. “Kami akan keluar dari sini, tak akan ada yang bisa menangkap kami.”

ZRUASH! Energi hitam keluar dari ujung pedangku kearahnya. U-know terbang menghindar, tapi dengan kemampuanku, kubuat energi hitam itu justru mengejar U-know.

Kulirik lagi Angel yang berhasil menghindari serangan seorang malaikat. Aku terbang cepat kearahnya sambil menghindari banyak serangan para malaikat yang ditunjukkan kepadaku.

SRATT! JLEGARR!

Aku langsung berhenti sebelum sempat berdekatan dengan Angel karena petir lagi- lagi menyambarku. Kutatap kearah dewa kegelapan yang menatapku dingin. “Appa!!”

JLEGARR!!

Kini beberapa petir mulai turun dari langit dan berusaha menyambarku. Bukan hanya aku, kulihat petir- petir itu juga menyambar Petal hyung yang berdekatan dengan Tan hyung. Hanya kami yang sengaja diserang.

JLEGARR! Petir kembali menyambar.

WHUUNG! DUARR! Tercipta sebuah kubah cahaya yang melindungi kami semua dari petir hebat itu. Kulihat kini Jewel melayang sambil mendorong kedua tangannya ke arah kubah cahaya itu. Dia melindungi kami. Kulihat darahnya kembali menetes. Lukanya pasti terbuka lagi karena dia menggunkan kekuatannya.

“Jewel! Jangan gunakan kemampuanmu!” Cloud langsung berusaha menghampirinya. Tapi tentu saja dijaga oleh para malaikat utama yang kembali menyerangnya. Beberapa dari mereka justru terbang menuju Jewel.

Perlahan Jewel mundur dan kubah itu mulai menyempit lalu menghilang.

TRAKK! Dengan sigap kulihat Jewel memegang pedangnya dengan satu tangan kirinya dan menahan semua serangan para malaikat yang kini ikut menyerangnya. Dengan kondisi seperti itu, dia akan sangat kesulitan. Tapi setidaknya, Mitang berusaha melindunginya dengan sebisa mungkin.

“Sekalipun jangan menjauh dariku Jewel.” Ucap Mitang tegas.

Kali ini aku menunduk kebawah disela- sela serangan yang aku lancarkan kepada malaikat- malaikat itu. Kulihat Snow dan Sparkyu sedikit kewalahan menghadapi para malaikat yang menyerangnya, dan String memilih membantu mereka.

Posisi kami sangat tidak menguntungkan.

“CAMOMILE!! Apa yang kau lakukan?! Awas belakangmu!!”

Seruan kencang Petal hyung membuatku kembali fokus.

DUAGH! Aku terpental saat kurasakan sesuatu menghantam punggungku dan aku melayang hingga menabrak tiang colossium yang perlahan retak terkena tubuhku.

“Uhukk!” Darah keluar dari mulutku. Samar kulihat Hero terbang cepat kearahku sambil mengayunkan pedangnya. Butuh waktu sepersekian detik bagiku untuk menghindari serangan itu dengan sulit.

SRATT! GRAAAK! Hero membelah tiang colossium dan tiang itu mulai runtuh perlahan.

“SNOW! SPARKYU! STRING!” Di dekat reruntuhan itu, ketiga dongsaengku itu tengah bertarung dengan para malaikat itu. Mereka tak akan memiliki waktu untuk menghindari reruntuhan tiang besar itu!

Hero kembali menyerangku, mau tak mau aku kembali fokus kepadanya. Kutarik lagi pedangku dan aku menahan pedangnya. “Jangan alihkan perhatianmu dariku pangeran Camomile.” Ucapnya dingin.

Sial!

SRIIING! Untuk yang kedua kalinya sebuah kubah cahaya muncul dari bawah dan melindungi Snow, Sparkyu, String dan keempat manusia itu. Tunggu, siapa itu? Bukankah yang lainnya berada di atas ini?

“Shins…” Hero menggeram kesal.

Shins?

Reruntuhan tiang itu yang seharusnya meniban mereka bergeser kearah lain. Kubah itu tak bisa tertembus. Dari kepulan debu akibat reruntuhan itu, aku melihat Shins berdiri sambil menahan kedua tangannya untuk melindungi mereka.

“Shins! Kau memberontak!” Kudengar U-know berseru tak percaya.

Sekarang saatnya!

Disaat Hero mengalihkan perhatiannya, aku segera mengayunkan pedangku kearahnya dan dengan cepat menebas sayapnya.

“Aaargh!” Hero terbang mundur dengan segera menjauhiku. Tatapan matanya kelihatan marah menatapku. “Kau!”

“Kau sendiri yang bilang jangan alihkan perhatian.” Ucapku sambil memegang pedangku dengan kedua tangan. Dan langsung melesat cepat kearahnya.

SRATT! Gerakanku langsung terhenti saat sebuah panah kembali mengarah kepadaku.

Aku menengadah. Kini kulihat dewa langit mengarahkan busurnya kepadaku. Dan aku melihat dewa kegelapan mengalihkan perhatiannya dariku menatap Angel. Sasaran keduanya kini berubah?

~Camomile/Youngwoon pov end~

.

~Angel/Leeteuk pov~

Kutatap sang dewa kegelapan. Dia mengarahkan satu tangannya kearahku, sedangkan kini dewa langit telah membidikkan anak panahnya kearah Camomile.

“Berhenti melawan, Angel… Atau pangeran itu yang akan kumusnahkan didepan matamu.” Ucap dewa langit dingin.

Jantungku berdegup cepat. Kutatap Camomile yang juga menatap kearahku dengan tatapan tajam. Dari sorot matanya seakan dia bilang kalau aku tak boleh mendengarkan dewa. Tapi apa yang harus kulakukan?

SRET! Beberapa tali dari cahaya kini mulai melesat cepat dan mengikat tubuh Petal.

“Aiish! Apa ini!” Kulihat Petal yang telah terikat tetarik kebelakang sehingga tubuhnya menabrak sebuah tiang colossium. “Akh!”

“Petal!” Tan yang baru saja mau terbang kearahnya tiba- tiba juga ditarik kebawah karena satu kakinya terikat. Dia melesat jatuh hingga menghantam permukaan colossium. Aku shock melihat tubuhnya dihantam kuat.

“Tan!” Seruku kacau.

Snow, Sparkyu, String, Sungmin, Siwon, Donghae dan Ryeowook di bawah sana yang tadinya dilindungi oleh Shins juga terkepung oleh ratusan malaikat utama juga tentara. Tak ada celah untuk kabur sekarang.

SRATT!

Tiba- tiba kedua tanganku ditarik kebelakang.

“Kau tertangkap.” U-know mengekang kedua tanganku.

“Angel hyung!” Cloud baru saja mau melesat kearahku, tapi tiba- tiba Xiah menghalanginya. “Apa yang kau lakukan Xiah! Pergi dari hadapanku!”

Xiah mengarahkan mata pedangnya kearah Cloud, tapi dengan segera Mitang berada di hadapan Cloud sambil mengarahkan mata pedangnya kearah Xiah. Kedua malaikat itu saling bertatapan dingin.

Kulihat dengan cepat Xiah menarik tangan Jewel dan melemparnya kearah Mitang sehingga keduanya berada di posisi yang sama. Cloud maju mendekati Mitang dan Jewel. Xiah kini mengarahkan pedangnya kearah ketiganya dan menoleh menatapku. Tatapannya mengancam.

“Menyerahlah Angel, ini akhir dari semuanya.” Bisik U-know.

Menyerah? Apa kalau aku menyerah maka semua akan berakhir? Aku tak ingin satupun dari mereka terluka. Semua ini karena diriku, jadi akulah yang harus bertanggung jawab atas semua kekacauan ini.

“JANGAN DENGARKAN HYUNG!”

DEGH! Aku menunduk menatap Snow yang berada di bawah.

“Jangan menyerah! Jangan pernah serahkan dirimu! Kita akan tetap bersama semuanya! Kita semua kan satu keluarga hyung, jadi jangan pernah mau menyerah!” Snow menatapku lurus dengan wajah tegang.

Satu keluarga…

“Angel hyung, kau harus terus mempercayai kami. Sama seperti kami yang selalu mempercayaimu.” Kali ini Jewel yang berbicara dengan sekuat mungkin meski kini tubuhnya telah terluka sangat parah. “Kita akan selalu bersama, tak akan ada satupun dari kita yang boleh menyerah.”

KEERT! U-know menarik tanganku kebelakang semakin kuat dan membuat kedua sayapku ikut merasa sakit. Aku hanya bisa meringis pelan menahan sakit.

“Jangan konyol, hyung. Kau telah mengacaukan peraturan dunia langit. Lebih baik jangan melawan lagi. Kau tahu saat ini nyawa mereka semua ada ditanganmu.” U-know mengalihkan tatapannya. “Diam disana pangeran Camomile. Sekali saja kau bergerak pergi dari tempatmu, maka aku akan membunuh Angel hyung.”

Kami semua tak ada yang bisa bergerak.

Perlahan U-know terbang menggiringku mendekati dewa langit. Kini satu tangannya yang memegang pedang diarahkan tepat didepan leherku. Sedikit saja aku melawan, mungkin dia akan menebas leherku dengan mudah.

“Dewa…”

Dewa langit masih mengarahkan anak panahnya kearah Camomile, namun tatapannya beralih kepadaku. “Perintahkan mereka semua berhenti membuat kekacauan di dunia langit, Angel.”

Meski kuperintahkan begitu, mereka tak akan mendengarkanku sekarang.

“Masalah ini sudah sangat keterlaluan. Tadinya kami hanya ingin menghukummu, tapi kalau mereka semua tetap memberontak, aku tak akan berpikir panjang lagi, aku akan memusnahkan mereka semua termasuk keempat manusia dibawah sana.”

“Mereka tak ada hubungannya dengan dunia langit!!” Seruku. Tapi begitu aku berseru U-know menusukkan ujung pedangnya di leherku. Bisa kurasakan kini darah mengalir dari leherku, membasahi dadaku.

“Jangan meninggikan suaramu dihadapan dewa langit.” Ucap U-know.

Kulirik Camomile yang menatapku cemas. Lalu aku menoleh menatap Cloud , Jewel dan Mitang. Berikutnya menatap Petal dan menunduk menatap Tan. Terakhir kualihkan tatapanku menatap Snow, String, Sparkyu, Siwon, Donghae, Sungmin, Ryeowook juga Shins. Mereka semua menatap lurus kearahku dengan tatapan menunggu. Menunggu keputusanku.

Kualihkan tatapanku kearah dewa langit. “Aku tak akan menyerah.” Ucapku serius.

“Itu bukan pilihan yang benar.”

DEGH! Aku shock karena dewa kegelapanlah yang membalas keputusanku itu.

SRATT! Aku mematung shock melihat kekuatan yang sangat besar melintas tepat dihadapan wajahku. Turun untuk menyerang sesuatu.

“ARRRGGGH!”

Jeritan itu membuatku kaku.

“CAMOMILEEE!!” Petal menjerit histeris.

Aku menahan nafasku sambil menatap kearah dimana tadi Camomile berdiri. Kulihat kini dari tubuh iblis itu memercikkan kilat hitam. Camomile memejamkan matanya dan kedua sayapnya kini terkulai lemah. Dengan perlahan tubuhnya berputar dan melayang turun.

Air mataku menetes saat itu juga.

“ Andwae… CAMOMILEE!” Jeritku histeris sambil berontak dari U-know. Kutarik tangannya yang memegang pedang dan mengambil alih pedangnya lalu mengayunkan pedang itu kearahnya. Gerakan tiba- tibaku itu membuat U-know tak bisa menahannya dan aku berhasil melukai dadanya.

Aku kembali menunduk menatap Camomile yang masih melesat kebawah. Dengan sebisa mungkin aku melesat mengejarnya.

Camomile! Camomile! Kau tak boleh mati! Jangan mati! Kau tak boleh mati meninggalkanku sekarang! Kau berjanji akan selalu melindungiku! Kau tak boleh mati!

Aku berhasil meraih tangannya. Saat kulit kami bersentuhan aku merasa sengatan listrik menyengatku. Itu sisa kekuatan yang dilancarkan dewa kegelapan tadi. Tapi aku tak menghiraukannya. Aku langsung memeluk tubuh Camomile.

“Aigoo! Mereka akan membentur permukaan!!” Aku bisa mendengar suara Sparkyu.

“A-angel…” Perlahan bisa kurasakan kedua tangan Camomile memeluk tubuhku. “Saranghae… Mianhae aku tak bisa menepati janjiku terhadapmu. Mianhae Angel…” Perlahan iblis itu menatap wajahku dan mencium bibirku sebentar sebelum matanya terpejam sempurna.

DUARRR! Tubuh kami berdua jatuh menghantam permukaan colossium dan menimbulkan ledakan kuat.

~Angel/Leeteuk pov end~

0o0o0o0o0o0o0o0

Shins kembali membuat kubah perlindungan untuk melindungi tiga malaikat, satu iblis juga empat manusia yang berada dibelakangnya dari sisa- sisa ledakan yang terjadi karena Angel dan Camomile menghantam permukaan.

“A-angel hyung! Pangeran Camomile!” Snow mulai kehilangan kendali dan berusaha keluar dari kubah itu namun dengan sigap Siwon menahannya. “Lepaskan aku Siwon hyung! Lepaskan aku! Aku harus menolong keduanya!”

“Jangan bodoh! Kau jangan menjauh dari sini, Snow!” Shins yang menjawab.

BRUGH! Kedua kaki Donghae terasa lemas, dia jatuh terduduk.

“Ti-tidak mungkin mereka mati…”

Sparkyu langsung memeluk tubuh Sungmin yang gemetaran dan sudah terisak ketakutan. Sedangkan Ryeowook hanya mengalihkan tatapannya dari tempat Angel dan Camomile terjatuh, takut melihat apa yang terjadi sebenarnya.

kalau seperti ini mereka semua pasti akan mati, aku harus melakukan sesuatu untuk menyelamatkan mereka semua dari amukan kedua dewa, tapi bagaimana caranya?’ Batin Shins serius sambil menatap seluruh tentara.

ada satu cara untuk menyelamatkan semuanya!

Perlahan debu sisa ledakan itu berkurang. Kini yang terlihat adalah sosok Camomile yang melindungi Angel dari benturan tadi. Kedua sayap iblisnya melengkung menyelimuti tubuh mereka berdua di dalam lingkaran sayap iblis itu.

“Me-mereka selamat?” Ucap String tak percaya.

ZRUT! Lengkungan sayap Camomile kembali seperti semua. Dan tubuh iblis itu langsung jatuh di atas tubuh Angel.

“Camomile!” Petal yang melihat kejadian itu langsung menarik tangannya yang terikat sekuat mungkin. Ikatan tali yang kuat itu membuat pergelangan tangannya terluka. Namun Petal tetap memaksa melepaskan diri.

CTRASH! Petal terpaku saat melihat Mitang menebas tali yang mengikat tangannya dengan satu ayunan pedang. Entah kapan Mitang bergerak tapi dia sedah melepaskan Petal.

Tanpa banyak bicara Mitang melesat lagi kearah Xiah dan pertempuran antar dua malaikat itu kembali terjadi. Suasana di colossium kembali berubah menjadi medan pertempuran.

Petal melesat lurus kearah Camomile dan Angel. “Camomile ireona! Ppali ireona!” Iblis itu mengguncang tubuh Camomile, namun tak ada reaksi apapun dari iblis itu. Petal menatap Angel yang perlahan membuka matanya. “Angel?!”

“Camomile!” Angel langsung meraih bahu Camomile. “Ca… Camomile…” Tubuh malaikat itu bergetar dan air matanya kembali menetes. “Dia bahkan melindungiku disaat terakhir… Camomile… Kau tak boleh mati..” Isaknya pilu.

“Tak akan ada seorangpun yang mati!” Shins langsung terbang kearah mereka.

“Kau?”

“Tak akan ada satupun yang kubiarkan mati sekarang. Kalian memang harus mati, tapi bukan disini!” Seru Shins serius.

“Apa maksudmu?” Tanya Petal bingung.

Shins menyentuh tubuh Camomile dan raut wajahnya langsung shock. “Ta-tapi pangeran Camomile.. Dia sudah mati…”

“Andwae!! Camomile!!!”

Shins menatap semua malaikat yang bertempur disekitar mereka. “Aku akan menolong kalian sampai akhir. Pangeran Petal, kau lepaskan iblis Tan sekarang. Angel hyung, tolong bawa tubuh pangeran Camomile ikut denganku.”

Tanpa banyak bertanya, mereka melakukan apa yang Shins katakan.

Shins berdiri sambil menengadah. Dipusatkannya pikirannya dan dia mengirim kontak pikiran dengan Mitang, Cloud dan Angel, karena hanya mereka bertiga yang bisa melakukan kontak pikiran. “Kalian semua dengar aku!

Shins?” Mitang menengok kebawah disela- sela pertarungannya dengan Xiah.

Aku punya satu cara. Aku akan memimpin Snow, Sparkyu dan String, kalian tolong urus yang lain dan ikuti aku. Mitang, tolong kau berada di barisan kedepan bersama denganku.

Apa yang akan kau lakukan?” Tanya Cloud ragu.

Menyelamatkan kalian semua.” Shins kembali terbang kearah posisinya semula. “Kalian semua ikuti aku. Jangan ada satupun yang keluar dari barisan yang sudah kusiapkan!” Perintahnya cepat tanpa mengingkan pertanyaan. Shins menatap keatas dan melihat Mitang, Cloud dan Jewel berusaha mendekati mereka. Lalu menatap Petal, Tan yang dipimpin Angel yang membawa Camomile juga mendekat.

“Sekarang!” Malaikat itu langsung terbang melesat dengan Mitang yang menyamai posisinya di depan.

Sparkyu menarik Sungmin dan terbang membawanya, Cloud menarik Ryeowook, Snow menarik tangan Siwon sedangkan Donghae dibawa oleh String karena Jewel tak mungkin menariknya. Angel dengan sekuat mungkin memapah tubuh Camomile yang semakin dingin. Petal dan Tan terbang disisnya.

“Apa yang akan kita lakukan?!” Seru Mitang serius.

“Hancurkan semua yang menghadang bagaimanapun caranya.” Ucap Shins sambil mengeluarkan panahnya, jarang sekali dia menggunakan senjatanya. Dia mulai melesatkan panahnya ke banyak malaikat yang menyerang mereka.

Mitang, Petal dan Tan menyerang semua malaikat yang juga menyerang mereka.

“Dewa! Apa yang harus kami lakukan?!” U-know berseru panik melihat mereka mencoba memaksa kabur dengan nekat.

Kedua dewa hanya diam.

“Dewa!”

BRAAK! Mereka semua keluar dari colossium itu.

“Kita akan kemana Shins?!” Tanya Cloud penasaran.

Shins tetap terbang. “Kalian akan pergi dari dunia ini.”

“Apa maksudmu?”

“Kalian semua harus mati.” Shins menatap mereka serius.

0o0o0o0o0o0o0o0

~Angel/Leeteuk pov~

Tubuh Camomile semakin dingin. Benarkah dia telah mati? Aku tak mau terima! Camomile tak boleh mati.

Kupeluk tubuh iblis itu sambil terus terbang. Mataku panas dan pandanganku buram tertutup air mataku yang nyaris menetes lagi. Tenanglah Angel… Kau tak boleh seperti ini! Bukankah saat ini kalian sedang berusaha menyelamatkan semuanya? Aku harus kuat!

“Angel…” Petal menyentuh bahuku. “Bertahanlah…”

Ya, aku memang harus bertahan.

“Mereka semua mengejar kita!” Seru Tan.

Shins menambah kecepatan sayapnya. “Sudahlah, kita akan segera sampai.”

“Tapi hyung, apa yang akan kau lakukan? Kenapa kau bilang kami semua harus mati?!” String bertanya penasaran.

Shins hanya diam tak menjawab.

“Tunggu… Kita menuju taman jiwa?” Cloud menatap sebuah wilayah yang kini berada dihadapan mereka semua. “Shins? Kau membawa kita ke taman jiwa? Untuk apa? Jangan- jangan maksudmu?”

~Angel/Leeteuk pov end~

.

Mereka semua masuk ke wilayah taman jiwa dan Shins terus terbang menuju sebuah danau yang sangat tenang. “Kalian harus mati sekarang dan masuk ke danau reinkarnasi. Hanya itulah yang akan menyelamatkan kalian semua.”

“Ta-tapi! Itu artinya kami akan bereinkarnasi kan?! Kami semua akan terpisah!” Jewel tak bisa terima. “Aku tak mau!”

Shins terbang melewati mereka kebelakang dan membuat kubah lagi.

DRAATT! Kubah itu menahan para malaikat dan tentara yang mengejar mereka. Tentu saja para malaikat itu langsung berusaha menghancurkan pelindung yang dibuat Shins dengan kekuatan mereka.

“Aku akan mengatur semuanya. Kalian memang akan terpisah, tapi bersabarlah.. Ikatan takdir yang terikat dalam diri kalian tak akan pernah putus sekalipun kalian semua terpencar ke seluruh Halfpast. Kalian akan tetap bersama sebagai satu keluarga.”

Angel menatap Camomile. “Aku akan bertemu dengannya lagi di dunia yang berbeda…?”

“Percayalah kepadaku, sama seperti kau mempercayainya, Angel hyung.”

KRAAKK! Kubah itu mulai retak.

“Kita harus melakukannya sekarang!” Shins mengeluarkan sebuah tombak emas dan ditancapkannya di tanah. Dia bisa mempertahankan kubah itu tanpa perlu menggunakan kekuatannya secara langsung. “Apa kalian mau?”

“Bagaimana dengan kami?” Tanya Siwon penasaran. “Kami juga akan mati?”

“Kalian semua, tanpa terkecuali. Saat ini kalian adalah buronan yang harus dimusnahkan, jadi kalian semua yang harus pergi.”

“Lalu kau hyung?” Snow menatap Shins cemas.

Shins hanya tersenyum. “Aku sudah pernah mengatakannya kepada para manusia itu, secara pribadi aku selalu memihak kalian, tapi secara teknis aku akan selalu menuruti peraturan langit. Aku akan tetap ada disini untuk mengatur hidup kalian semua nantinya.” Dia mengeluarkan sebuah busur dan panah.

KRAKK! Retakan kubah itu semakin besar.

“Kalian bersedia?”

“Aku bersedia.” Angel yang pertama mengucapkannya. “Kalau hanya cara ini yang bisa membuat kami semua selamat, aku akan melakukannya.” Dia menggenggam tangan Camomile yang membeku. “Tolong, pertemukan aku kembali dengannya.”

Shins tersenyum. “Aku berjanji padamu, sama seperti janji kalian semua.” Malaikat itu mengarahkan anak panahnya kearah Angel. “Kalian semua bersedia atau tidak? Ini pertanyaan terakhirku.”

Semua yang ada dihadapan Shins akhirnya memilih mengangguk.

“Kami bersedia.” Ucap mereka semua bersamaan.

Shins tersenyum. “Sampai jumpa dikehidupan yang baru nanti.”

TASS! Shins melepaskan anak panahnya dan perlahan anak panah itu terbelah menjadi tiga belas anak panah yang melesat cepat kearah mereka semua.

KRATAAKK! Kubah itu hancur sudah.

“SHINS!” U-know segera terbang menuju Shins secepat yang ia bisa.

Angel perlahan memeluk tubuh Camomile yang sudah tak bernyawa lagi. Dikecupnya bibir pucat iblis itu lembut. “Sampai bertemu lagi. Kita akan selalu bersama selamanya. Cinta kita tak akan pernah berakhir. Saranghae Camomile…”

ZLEBB! Panah itu menancap tepat dijantung ketiga belas namja itu. Tubuh mereka semua termasuk Camomile, terhempas cepat karena dorongan panah Shins.

BYURR! Kini keempat belas namja itu langsung masuk ke dalam danau reinkarnasi.

“Ini akhir yang kusiapkan untuk kalian.” Gumam Shins lega. Malaikat itu menoleh menatao U-know yang menatapnya tak percaya. “Kurasa dewa juga menginginkan hal ini, itu sebabnya kedua dewa tak mengejar kami sampai kesini, U-know.”

.

.

.

EPILOG

.

“Aigooo! Aku akhirnya lulus!!!!” Seorang namja berambut ikal langsung berlari dari dalam gedung sekolahnya sambil menenteng surat kelulusan yang baru didapatnya. Dia menghampiri beberapa orang yang menatapnya senang. “Noona! Aku lulus juga kan akhirnya!” Serunya kesenangan.

Orang yang dipanggilnya hanya tersenyum lembut. “Dasar kau terlalu berlebihan, Kyuhyun. Seperti mendapat hadiah berlibur ke surga saja.”

“Aishh.. Kau tak bisa diajak bahagia, Kibum noona.” Namja yang dipangil Kyuhyun itu menatap seorang yeojya manis yang berdiri sambil membawa karangan bunga. Yeojya berambut pirang panjang itu langsung menghampirinya sambil tersenyum lembut.

“Chukkae Kyu…” Ucapnya sambil tersenyum.

“Yaay! Gomawo Minnie noona! Saranghae!” Kyuhyun langsung memeluk yeojya yang bernama Sungmin itu lembut.

“Aiish.. Anak itu main peluk- peluk Sungmin sembarangan. Dia melupakan aku yang sebagai hyungnya satu- satunya ini.” Gerutu seorang namja yang sudah cemberut sambil merangkul yeojya manis disisinya. “Memang hanya Hyukkie yang mengingatku.”

“Donghae… Kau terlalu berlebihan tahu.” Gerutu yeojya yang bernama Hyukjae itu sambil meringis aneh menatap kekasihnya yang memasang wajah sok memelas.

Kibum tertawa sambil menoleh menatap seorang namja tinggi berkacamata yang berdiri disisinya sambil merangkulnya. “Lihat anak itu, Siwon oppa.. Dia sangat menyebalkan. Dia juga bahkan tak memelukku, noonanya sendiri. Dia juga melupakan Wookie.”

Namja tinggi bernama Siwon itu tertawa kecil sambil menoleh menatap seorang namja tinggi berwajah tampan yang sudah tertawa sambil menepuk kepala yeojya mungil disisinya. “Kenapa kau tertawa selepas itu Yesung hyung? Saat ini kekasihmu sedang kesal karena dilupakan dongsaengnya.”

Namja yang dipanggil Yesung itu semakin geli. “Ya, Wookie… Masa kau diam saja, chagiya? Lihat Kyu semakin tak menganggapmu sebagai noona-nya hanya karena dia semakin tumbuh dewasa.”

“Lihat saja aku tak akan membuatkannya sup iga sapi lagi!” Ancam yeojya yang bernama Ryeowook itu kesal.

Ancaman itu membuat Kyuhyun melepas pelukannya dari Sungmin. “Aigoo, Wookie noona jangan marah!” Dia tertawa senang sambil memeluk Ryeowook. “Aku juga sangat menyayangi Wookie noona dan Kibum noona kok…” Kyuhyun menoleh menatap Donghae. “Juga kau Donghae hyung. Ehe..”

“Kyuhyun! Kau meninggalkanku!!”

Tatapan mereka beralih kearah seorang yeojya berkulit putih dengan mata sipit yang berlari menghampiri mereka. Dibelakangnya berjalan dengan santai seorang namja tampan dengan tubuh tinggi mendekati mereka.

“Ah, Henli! Kau juga lulus! Chukkaeyo…” Kibum langsung memeluk yeojya manis yang bernama Henry itu sambil melirik kearah namja disampingnya. “Zhoumi oppa? Kau ternyata datang juga?”

“Aku tak mungkin membiarkan kalian menculik mochi-ku lagi seperti tiga tahun yang lalu.” Gumam Zhoumi sambil menatap kebelakang mereka. Senyumannya terkembang. “Ah, mereka berempat sudah datang.”

Mereka semua menoleh dan melihat dua yeojya dan dua namja yang berjalan menghampiri mereka. Seorang yeojya yang berpostur tubuh tinggi dengan rambut agak pirang dan senyuman manis juga wajah cantik dan lembut itu membawa sebuket bunga. Disisinya seorang namja bertubuh agak gemuk dan kekar merangkul pinggangnya.

Yeojya satunya lagi bertubuh tinggi dengan rambut hitam sebahu dan paras wajah cantik namun kelihatan tegas juga membawa sebuket bunga. Disisinya berjalan seorang namja tinggi dengan wajah tampan dan lembut tersenyum sambil melambaikan tangannya.

“Appa! Umma!” Kyuhyun dan Henry berseru bersamaan dan langsung berlari menghampiri keempat orang dewasa itu. Kyuhyun memeluk yeojya cantik dan berwajah lembut, sedangkan Henry memeluk yeojya yang satunya lagi.

“Kalian datang bersamaan?” Ryeowook dan yang lainnya ikut menghampiri mereka. “Annyeong  Heechul ahjumma, juga Hankyung ahjussi…” Ucap yeojya itu sopan.

Heechul mengangguk sambil mengusap kepala putri satu- satunya. “Aku dan Jungsoo sengaja datang bersamaan. Kulihat kalian semua tadi sedang bersenang- senang.” Yeojya itu melirik Zhoumi. “Kau juga disini, Zhou?”

“Ehehe.. Begitulah umma..”

Heechuk mendelikkan matanya mendengar panggilan Zhoumi. “Siapa bilang aku ummamu? Jangan bermimpi bisa menikahi putriku yang manis ini.” Sifat protektifnya kembali muncul.

Hankyung tertawa. “Yeobo… Jangan seperti itu.”

Youngwoon ikut tertawa. “Nae noona, lihat Henli malah cemberut tuh.”

Jungsoo tersenyum lembut sambil mengusap kepala Kyuhyun dan menatap tiga orang anaknya yang lain, Donghae, Ryeowook dan Kibum. Tatapan matanya teralih kearah Siwon, Hyukjae, Yesung juga Sungmin. “Hari ini aku sudah memasak banyak. Kalian semua datanglah ke rumah kami.”

“Ah, ahjumma… Apa Zhoumi oppa boleh ikut?” Tanya Henry penuh harap.

Jungsoo mengangguk. “Nae chagi… Semuanya.”

“Yeeeyy!” Henry langsung melepas pelukannya dari Heechul dan merangkul lengan Zhoumi. “Ayo pergi kerumah keluarga Kim sekarang!” Serunya semangat. “Ahjumma-ku kan sangat pintar memasak dibanding umma-ku. Pasti makanan enak sudah menunggu.”

“Ya, anak nakal! Apa yang kau katakan!” Heechul melotot marah.

Henry tertawa lepas. Kyuhyun langsung menarik Sungmin berjalan duluan dan disusul oleh yang lainnya. Barulah Heechul dan Hankyung menyusul. Tinggalah Jungsoo dan Youngwoon berdiri menatap mereka semua.

Youngwoon menyandarkan kepala Jungsoo ke bahunya. “Kita akan bisa bersama dengan semuanya seperti ini kan?” Gumamnya dengan lembut.

Jungsoo mengangguk. “Tentu saja Youngwoon-ah… Kita kan keluarga.”

Kibum menoleh kebelakang. “Umma… Appa… Kenapa diam saja?”

“Nae chagi.” Jungsoo melangkahkan kakinya menyusul mereka bersamaan dengan Youngwoon yang tersenyum menatapnya. Namja kekar itu menengadah menatap langit. “Keluarga…”

Jauh diatas langit, seorang malaikat menatap mereka semua sambil tersenyum.

“Sudah kubilang aku akan membantu kalian menepati janji kalian masing- masing kan… Dan aku juga menepati janjiku kepada kalian bahwa aku akan mempertemukan dan mempersatukan kalian semua. Takdir itu tak akan hilang sekalipun kalian bereinkarnasi seratus kali. Sekarang jalanilah cinta yang seharusnya ada. Cinta yang tak menyalahi aturan manapun di dunia ini.” Perlahan malaikat itu membuka kedua sayapnya dan naik ke atas langit.

“Semoga kita bisa bertemu lagi suatu saat nanti… Angel…” Malaikat itu kini berpaling menatap langit dan melesat jauh menuju langit lalu menghilang.

.

“Peraturan pertama yang harus kau taati di dunia langit, dilarang jatuh cinta ke sosok yang berbeda. Dilarang mencintai jiwa yang kotor. Kalau kau melanggarnya, maka kau harus mati.”

Tapi jika dengan kematian itu aku bisa mendapatkan apa yang membuatku bahagia, maka aku harus melakukannya. Berjuang demi kebahagiaan diri sendiri juga merupakan jalan hidup seseorang, kan?

“Malaikat, iblis, manusia, tidak akan ada satu hal dari ketiga jiwa itu yang akan hidup bersama sampai kapanpun. Apakah itu benar? Atau hanya teori?”

Itu memang benar… Tapi malaikat, iblis ataupun manusia, tetap akan bisa bersatu meski dengan jalan yang lain. Itu bukan teori. Itu nyata.

“Aku akan selalu melindungimu. Selalu bersamamu. Sekalipun mereka bilang kita tak akan pernah bisa bersatu, aku akan melewati batasan itu demi dirimu. Aku sangat mencintaimu.”

Aku telah melewati batasan itu sampai pada akhirnya aku bisa bersamamu. Kita sama- sama melewatinya untuk menyelamatkan cinta kita. Aku juga sangat mencintaimu.

“Akan tiba saat dimana kau harus mengakhiri semua atau mempertahankannya. Kau hanya akan memilih dan pilihanmu itulah yang akan mengakhiri hidupmu.”

Aku telah memilihnya. Dan karena pilihan itu kita sama- sama mengakhiri hidup kita. Namun aku sedikitpun tak pernah menyesalinya. Karena mencintaimu adalah anugerah bagiku.

“Tentukanlah jalan hidupmu dengan tangamu sendiri.”

Genggamlah tanganku.

“Sekalipun sayap ini harus hancur dan aku tak bisa kembali..

Dan sekalipun jiwa ini akan mati.. Sampai kapanpun cinta ini tak akan pudar untukmu..”

Sekalipun sayap ini harus patah dan aku tak bisa menyentuhmu lagi..

Dan sekalipun jiwa ini akan menghilang.. Sampai kapanpun cintaku juga hanya milikmu.

“Cintaku tak akan mati..”

Karena kita akan bersama selamanya..

.

.

~The End~

================================================================================

a/n ::

akhirnya series ini tamat juga.. terima kasih buat semua readers yang selalu setia membaca series aq ini yaa..

more love for you, guys.. 😀

kuucapkan juga terima kasih buat semua yang bersedia memberi masukan dalam segala hal. dimohon jangan bosan ngasih masukan ke aq, yaa.. aq sangat butuh saran dan kritik kalian untuk berusaha jadi lebih baik lagi.. #plakk *bahasa lu thena~* xD

nah…

sesuai janji… silahkan tunggu series terbarunya Kim Family Series 3 -wedding stage-…

see you on next story..

dan masihkah ada yang mau dikirimi notif via ponsel? yahh… berlaku buat mereka yang nggak merasa terganggu karena aku selalu mengirim notif malam- malam sih.. hhehe

 

signed,

kim taena // thena // ❤

(Last Story // Chapter 1 of 2) // Final // KangTeuk

Devil Half Angel -D.H.A- Series

.

Cast ::

Angel :: Kim Leeteuk

Petal :: Kim Heechul

Cloud :: Kim Yesung

Camomile :: Kim Youngwoon

Shins :: Shin Donghee

Jewel :: Lee Hyukjae

Snow :: Kim Kibum

Sparkyu :: Kyuhyun

Mitang :: Zhoumi

String :: Henry Lau

 

Human Cast ::

Lee Sungmin

Lee Donghae

Choi Siwon

Kim Ryeowook

 

Other Devil ::

Tan Hankyung

 

Other Cast ::

U-Know, Hero, Xiah, Max and Mick.

.

Final

(Last Story/ Chapter one)

.

~Camomile/Youngwoon pov~

Masih teringat dengan sangat jelas raut wajah Angel saat sang dewa menyeretnya masuk ke dunia langit. Aku bahkan masih bisa mengingat sensasi terakhir dari dewa kegelapan yang berusaha menyambarku dengan petirnya karena aku berusaha mengejar Angel.

Angel akan dimusnahkan.

Itu tak mungkin terjadi!

Bagaimanapun caranya aku harus bisa menyelamatkan Angel dari hukuman itu dan membawanya pergi sejauh mungkin. Tapi kemana?

Kemanapun kami bersembunyi para dewa akan dengan mudah menemukan kami. Apalagi sekarang keempat manusia yang ada hubungannya dengan kami ikut ditangkap sebagai saksi di dunia langit.

Aku melirik kearah Cloud, Jewel, Snow dan Sparkyu yang berwajah tegang.

“Kita harus bagaimana… Kita harus menyelamatkan mereka semua.” Gumam Cloud sambil menggenggam tangannya bingung. “Sial! Kenapa pula dewa mengambil mereka sebagai saksi segala! Seharusnya kan itu tak perlu dilakukan! Itu bukan hukum langit!”

BRAK! Cloud memukul meja dihadapannya dan meja itu langsung terbelah dua.

“Tenangkan dirimu pangeran.” Gumam Petal hyung.

“Tenang! Tenang! Bagaimana caranya aku tenang dalam kondisi seperti ini! Angel hyung terkena masalah besar karena aku juga ikutan. Tapi kenapa aku bisa bebas dan hyung harus dimusnahkan! Haish!” Dia mengacak rambutnya. Terlihat jelas kalau pangeran itu tengah frustasi saat ini.

Aku sama sepertinya. Aku juga tak bisa tetap diam disini saja.

“Aku juga tak bisa tenang. Sungmin hyung itu manusia setengah iblis, bagaimana caranya dia bisa bertahan di dunia malaikat dengan setengah darah iblis dalam tubuhnya. Darah itu pasti memberontak. Belum lagi kalau dewa iblis mengetahuinya juga masa lalu kedua orang tuanya? Mungkin Sungmin hyung bisa ikut dimusnahkan, atau mata kiri juga darah iblisnya dihilangkan.” Sparkyu terlihat sangat pucat memikirkan kekasihnya yang setengah iblis.

Kita memang tak boleh tinggal diam.

“Aku akan ke dunia langit. Mereka bilang hukuman Angel akan dilakukan saat bulan purnama kan? Itu artinya kita masih punya waktu sampai besok malam.” Usulku cepat.

Tapi Mitang langsung menatapku dingin. “Jangan bodoh pangeran. Bagaimana caranya iblis sepertimu masuk ke pengadilan langit? Belum sempat kau menuju pengadilan langit, kau akan langsung musnah begitu melewati pintu masuk dunia langit.”

Dia benar. Penghalang antara dunia- dunia ini tak bisa ditembus dengan mudah.

“Mitang hyung, apa tak ada cara penyelamatan?” String menatapnya penuh harap. “Bagaimana kalau kita yang para malaikat menyusup ke dunia langit?”

“Ide yang bagus!” Seru Jewel membenarkan.

Tapi lagi- lagi Mitang menggeleng. “Tak akan mudah. Saat ini para tentara pasti bisa menebak jalan pikiran kita. Penjagaan terhadap dunia langit pasti sangat ketat dan kita tak bisa menembusnya. Belum lagi sekarang aku juga termasuk malaikat yang berpihak kepada kalian.”

“Bagaimanapun caranya aku akan masuk kesana! Sekalipun aku harus mempertaruhkan nyawaku!” Seruku akhirnya. Keputusanku membuat semua orang di dalam ruangan itu menatapku ragu.

“Belum sempat kau menyelamatkannya, kau akan mati duluan.” Tan hyung yang memberikan tanggapan terhadap keputusanku.

Kutatap dia serius. “Meski begitu aku akan tetap mencobanya. Aku berjanji akan selalu menjaganya, selalu melindunginya, dan aku tak akan tinggal diam disini mendengar dia harus dimusnahkan besok malam!”

“Pikirkan juga kemungkinannya pangeran!” Snow ikutan. “Dunia langit bukan tempat yang bagus untuk iblis. Kalau hyung bertindak gegabah maka hanya akan menemui kegagalan. Kita harus menyusun rencana yang matang.”

“Aku tak perduli!! Aku akan tetap ke dunia langit!! Sekalipun kalian semua menghalangiku aku akan tetap pergi!!”

PLAKK!

Aku mematung shock saat Petal hyung menampar wajahku kencang. Rasanya panas dan perih. Tapi bukan wajahku yang merasa sakit. Hatiku jauh lebih sakit. Aku mematung, tak berani menatap wajah hyungku.

“Kau mau mati konyol? Kalau begitu pergi sana dan mati sebagai seorang pecundang yang gagal menyelamatkan orang yang dicintainya.” Ucapnya dingin. Tatapan matanya terasa amat sangat menusuk.

Perlahan kuangkat wajahku menatapnya. “Hyung.”

“Angel mencintaimu dan dia memang percaya kalau kau akan menolongnya, aku tahu itu. Tapi kalau kau gegabah maka itu artinya kau mengingkari janjimu dan mengingkari kepercayaan Angel terhadapmu. Sebagai hyung tertua disini, aku harus bisa mengatur kalian semua menggantikan Angel. Jadi, sekarang dengarkan aku.”

Benci mengakuinya, tapi kata- kata hyung benar.

“Arra Camomile?”

“Arraseo hyung. Mianhae.” Balasku penuh penyesalan. Aku langsung menghempaskan tubuhku di sofa dan duduk diam. Pikiranku tak bisa lepas dari sosok Angel. Apa yang dilakukannya sekarang? Apa dewa menyiksanya? Apa dia baik- baik saja?

Haiissh!

“Tunggu.”

Aku mengangkat wajahku saat Cloud kembali bersuara. Semua mata menatap kearahnya sedangkan namja itu menatap kearah Mitang. Apa yang dipikirkannya?

“Bukankah kau bisa bulak- balik ke dunia iblis dengan mudah? Apa yang kau lakukan sehingga kau bisa melakukannya? Padahal malaikat tak bisa masuk ke dunia kegelapan kan?”

Cloud benar. Mitang… Kalau dia tahu cara agar bisa masuk ke dunia kegelapan. Mungkin dia juga tahu caranya menyusup masuk ke dunia langit bagi iblis seperti kami. Kami semua menatap Mitang penuh harap.

“Sebenarnya caranya sangat mudah. Aku pernah meminum air dari kolam jiwa yang ada di dunia iblis. Seorang iblis memberikannya kepadaku dan aku bisa masuk ke dunia iblis dengan mudah.” Jawabnya tenang. “Didunia langit juga ada kolam jiwa yang terletak di taman jiwa kan? Dan kalau para iblis meminumnya, mereka bisa masuk ke dunia langit dengan mudah.”

“Tapi bukan berarti dalam tubuh kita akan mengalir jiwa malaikat hyung?” Tanya Sparkyu bingung.

Mitang menggeleng. “Tak ada efek seperti itu. Itulah cara yang dilakukan para dewa agar bisa saling masuk ke dua dunia itu. Kita akan tetap murni menjadi diri kita sendiri.” Jelasnya.

Air kolam jiwa di dunia langit…

“Bagaimana cara kita mendapatkan air itu untuk mereka berempat? Sedangkan sekarang kita tak bisa menyusup ke dunia langit kan?” Jewel bertanya.

Mitang mengangkat bahu.

“Ah tunggu!” Snow menyela kami semua. “Masih ada Shins hyung dipihak kita. Dia mungkin bisa memberikan kita air kolam jiwa itu kan?”

“Aku setuju! Shins hyung juga yang telah menyelamatkanku. Aku yakin dia bisa membantu. Lagipula memang hanya dia satu- satunya harapan kita. Kita juga bisa meminta tolong kepadanya untuk melihat keadaan keempat manusia itu dan memberikan air kolam jiwa ke manusia setengah iblis itu kan?” Tambah String semangat. Dan kuakui itu semua ide yang sangat bagus.

Snow langsung membuka kontak dengan Shins dengan kemampuannya. “Kuharap dia memang akan membantu kita.”

Shins ya..? Malaikat penjaga kolam reinkarnasi yang terletak di dekat taman jiwa kan… Apa dia kali ini akan membantu kami yang seorang iblis?

~Camomile/Youngwoon pov end~

0o0o0o0o0o0o0o0

“Gwaenchana Sungmin hyung?! Demamnya semakin parah!” Ryeowook membaringkan tubuh Sungmin di pangkuannya. Namja itu tempak pucat tapi keringatnya menetes terus. Dia seperti kepanasan dan nafasnya terengah- engah.

Mata kanannya terpejam tampak kesakitan. Tapi mata kiri Sungmin tetap terbuka dan berubah- ubah warna dari hitam kecoklatan menjadi merah. Begitu seterusnya.

“Kudengar kalau Sungmin hyung itu manusia setengah iblis kan? Dan mata kirinya itu setengahnya pemberian dari Kyuhyun. Lalu bukankah iblis tak bisa memasuki dunia langit? Mungkinkah saat ini darah iblisnya berubah kacau?” Donghae ikutan panik disamping Ryeowook yang kebingungan.

Namja mungil itu mengangguk. “Yesung hyung juga pernah bercerita seperti itu. Lalu kita harus bagaimana?!”

“Keluarkan kami!!” Siwon langsung berlari kearah jeruji emas yang mengurung mereka berempat. “Kenapa kalian semua menangkap kami berempat?!

“Diam kau manusia!” Seorang malaikat berwajah kalem mendekatinya. “Kalian berempat itu kami butuhkan untuk saksi Angel. Saat dipengadilan dewa kalian harus memberikan kesaksian atas pelanggaran yang dilakukan Angel. Setelah itu ingatan kalian akan kami hapus karena kalian mengetahui tentang dunia langit juga dunia iblis.” Jelasnya datar.

Siwon diam shock. “Ja-jadi kami akan melupakan mereka? Aku tak bersedia!”

“Cinta yang dirasakan para malaikat juga iblis itu salah. Itu terlarang. Dewa memutuskan tak akan memusnahkan mereka, tapi sebagai gantinya ingatan kalian yang akan dihapus.”

“Kejam!” Seru Ryeowook menahan tangisnya. “Mana mungkin aku bisa melupakan Yesung hyung padahal dia yang selalu menjagaku selama ini?! Aku nggak mau!” Namja itu mulai menangis sambil memeluk tubuh Sungmin yang semakin lemah.

“Padahal aku juga sudah berhasil bertemu dengan Hyukkie-ku… Aku tak berniat melupakannya.”

Siwon menggigit bibirnya menahan rasa sakit di hatinya. “Ka-kalau begitu, setidaknya saat ini tolong bantu teman kami. Dia sakit.” Pintanya dengan suara bergetar. Pikirannya terus tertuju pada sosok Kibum.

“Menolong mahluk setengah iblis begitu? Jangan berharap.”

“Kumohon!” Kali ini Siwon mencengkram jeruji itu dan menatap si malaikat tajam. “Hanya dia saja. Tolong selamatkan dia.”

“Xiah, biar aku yang mengurus para saksi itu.” Terdengar suara dari belakang si malaikat yang ternyata bernama Xiah. Saat mereka menoleh Shins terbang menuju kurungan mereka. “Kau dipanggil Hero dan U-know untuk ke pengadilan dewa. Aku akan menjaga para saksi ini.”

Sebelumnya malaikat itu menatap Shins ragu. “Kau yakin Shins?”

Malaikat bertubuh agak gemuk itu mengangguk. “Cepat pergi.”

“Baiklah.” Xiah membuka kedua sayapnya lebar. “Lebih baik kau jangan membantu mereka, karena kau akan terkena hukuman dari dewa Shins.” Xiah langsung terbang meninggalkan Shins di hadapan Siwon.

Kini Shins menatap Siwon. “Besok malam saat bulan purnama, malaikat Angel akan mendapat hukumannya. Dia akan dimusnahkan. Dan kalian berempat dibutuhkan sebagai saksi juga akan dihapus ingatannya.”

“Kalian para malaikat ternyata tak sebaik yang aku kenal. Sosok malaikat ternyata tak ada bedanya dengan iblis. Kalian ternyata sama kejamnya. Hanya karena cinta seperti ini kalian tega sekali memusnahkan Teukie hyung.” Siwon menyerah dan kembali menuju kedua dongsaengnya yang menjaga Sungmin.

SRET! Tiba- tiba Shins menghilang dan dia muncul tepat disamping Ryeowook.

“Apa yang mau kau lakukan?!” Donghae berusaha menghalangi Shins yang mengarahkan tangannya kearah Sungmin. Tapi dia diam saat Shins menatapnya datar sambil tersenyum ramah. “Kau… Tak akan melukainya kan?”

Malaikat itu menggeleng. Tangannya diletakkan tepat di depan bibir Sungmin dan perlahan air mengalir dari jemarinya masuk ke dalam mulut Sungmin.

“Air apa itu?” Tanya Ryeowook penasaran. “Obat?”

“Ini air yang kuambil dari kolam jiwa. Dengan meminum air ini darah iblis dalam tubuhnya tak akan bereaksi di dunia langit. Dia akan baik- baik saja dan segera tersadar.” Gumamnya sambil kembali menarik tangannya.

Siwon menatap Shins heran. “Kenapa kau membantu kami?”

Shins menatapnya santai. “Karena para malaikat itu meminta tolong kepadaku.”

“Maksudnya Yesung hyung dan yang lainnya?” Kedua bola mata Ryeowook membulat. Dia langsung mengusap kening Sungmin yang kelihatan mulai tenang. “Demamnya menurun. Sepertinya Sungmin hyung sudah tak merasakan sakit.”

Shins kembali berdiri. “Secara pribadi aku berada di pihak Angel hyung. Tapi secara hukum aku akan selalu menuruti peraturan dewa.”

“Jadi intinya?” Donghae mengerutkan keningnya bingung.

“Selama yang aku bisa aku akan menjadi penghubung dan menolong para malaikat itu. Saat ini aku harus turun ke Halfpast dan memberikan air jiwa ini agar para iblis itu bisa masuk ke dunia langit. Kalian bersabarlah. Tak akan mereka biarkan ingatan kalian dihapus begitu saja. Mereka pasti akan menyelamatkan kalian.”

SRET! Shins kembali menghilang dan berada di luar jeruji.

“Tunggu!” Siwon segera berlari menghampiri Shins sebelum malaikat itu terbang.

“Nae? Ada apa lagi?”

“Tolong beritahu mereka semua kalau kami baik- baik saja. Dan kami percaya kepada mereka semua.” Ucap Siwon lancar.

Perlahan Shins tersenyum dan mengangguk seiring dengan kedua sayapnya yang terbuka lebar. Malaikat itu langsung terbang pergi dari wilayah itu. ‘hubungan yang sangat hebat antara ketiga mahluk itu. Malaikat, manusia juga iblis.

0o0o0o0o0o0o0o0

~Angel/Leeteuk pov~

Kutatap lemah seluruh ruangan tempat penahananku. Saat ini kedua tanganku diikat disebuah pasak besar dengan posisi tersalib. Kedua sayapku hanya bisa terkulai lemah. Rasanya tenagaku habis sudah. Sebelum aku diikat seperti ini, dewa telah menyerap semua tenagaku yang tersisa.

“Kau masih bisa bertahan sampai besok Angel hyung.”

Samar- samar aku bisa melihat U-know berdiri jauh dibawahku. Hero berdiri disisnya.

“Dia kelihatan sangat tersiksa.” Ucap Hero samar.

Aku sangat tersiksa. Bukan tubuhku, tapi hatiku. Meski sudah selemah ini aku tak bisa berhenti memikirkan semua dongsaengku. Mereka pasti sangat mencemaskanku saat ini. Bukan mustahil kalau mereka akan nekat menyusup kesini demi diriku.

Bagaimana dengan Camomile? Apa yang akan dilakukannya?

Aku memejamkan mataku perlahan.

Aiish.. Maafkan aku Camomile. Sampai akhirnya aku tetap tak bisa mempertahankan cinta kita dan kalah begitu saja. Aku benar- benar tidak berguna sebagai seorang malaikat.

Pangeran Cloud, Jewel, Snow, juga para iblis dan manusia itu. Mianhae… Semuanya gara- gara aku. Mitang dan String juga akhirnya ikut terlibat sekarang.

“U-know hyung, Hero hyung, ada apa kalian memanggilku?”

Aku kembali membuka mataku dan melihat malaikat Xiah terbang mendekati kedua malaikat itu. Aku mendengar pembicaraan mereka samar- samar.

“Mwo? Shins bilang aku memanggilmu? Dasar pabbo Xiah! Kenapa kau dengarkan dia, aku tak mungkin memanggilmu dengan perantara malaikat lain. Saat ini dia pasti berusaha menolong keempat manusia itu!”

Keempat manusia?

Setelah perdebatan kecil, Xiah terbang meninggalkan U-know juga Hero.

“Ka-kalian… Apa maksudnya dengan empat manusia yang kalian maksud?” Tanyaku perlahan.

Hero menengadah menatapku. “Kami juga membawa keempat manusia itu untuk jadi saksi atas pelanggaran yang kau lakukan hyung. Setelah itu kami akan menghapus ingatan mereka tentang kalian semua. Jadi saat ini mereka ada di dunia langit.”

Apa?!

“Ba-bagaimana dengan Sungmin?! Darah iblisnya!”

“Mungkin sekarang mahluk setengah iblis itu sekarat.” Balas U-know santai. “Lagipula apa ruginya kalau kita kehilangan satu saksi. Atas pelanggaran yang dilakukan orang tuanya, seharusnya malah dia dimusnahkan juga.”

CTRASH!! Satu tali yang mengikat tanganku langsung hancur karena kutarik.

“Kalau sesuatu sampai terjadi dengan salah satu dongsaengku. Maka aku tak akan diam saja.” Ancamku dingin. “Bukankah hanya aku yang seharusnya dimusnahkan? Jadi jangan sentuh mereka semua.”

Dengan cepat U-know terbang dan berada sejajar denganku. “Kita lihat apakah hyung bisa bicara dengan sombong begini sampai besok. Ayo kita pergi Hero!” Malaikat itu langsung terbang lurus keatas dan disusul oleh Hero.

ZRUUT! Sebuah tali cahaya kembali mengikat satu tanganku yang lepas dan aku kembali ke posisi seperti semula.

Besok aku akan mati… Apa aku akan mati sebelum melihat semua dongsaengku? Setidaknya aku ingin melihat mereka sekali lagi. Aku ingin mengatakan pada Camomile kalau aku sangat mencintainya.

Aku menunduk pasrah. Perlahan air mataku menetes sesekali. “Sial…”

Memang semua hal kadang berakhir tak sesuai harapan.

~Angel/Leeteuk pov end~

.

~Camomile/Youngwoon pov~

“Gomawo Shins!” Cloud langsung memeluk sosok hologram Shins yang muncul di sebuah hutan kecil yang berada dibelakang sekolah tempat mereka bersekolah. Menurut cerita Petal hyung, disinilah pertama kalinya dia bertemu dengan Shins di Halfpast.

Shins mengangguk sambil menoleh kearah Sparkyu. “Tenanglah, aku sudah meminumkan manusia setengah iblis itu dengan air kolam jiwa dan dia sekarang baik- baik saja. Kau jangan khawatir Sparkyu.” Sepertinya dia bisa menebak pikiran Sparkyu yang sejak tadi diam dan gelisah.

Sparkyu menatapnya tak percaya. “Je-jeongmal?!”

Malaikat itu mengangguk.

“Gomawo. Jeongmal gomawo Shins hyung!” Seru magnae itu sambil kelihatan lega. Sparkyu langsung menegak air kolam jiwa yang dibawa Shins tadi.

Aku ikut menenggak air itu dan hal yang sama juga dilakukan Petal hyung dan Tan hyung.

Sesuatu yang aneh seakan mengalir dalam tubuhku. Rasanya hangat dan lambut juga menentramkan. Berbeda sekali dengan tekanan jiwa iblis yang kotor. Ini tekanan jiwa malaikat, tapi tak menyakitkan.

“Aku harus memutuskan kontak ini sekarang.” Shins kembali berbicara. “Ah, aku juga harus menyampaikan pesan dari seorang manusia bertubuh tinggi dan tegap itu.”

“Siwon hyung? Apa yang Siwon hyung katakan hyung?!” Snow langsung kelihatan gelisah.

Shins tersenyum. “Dia memintaku menyampaikan kalau mereka semua baik- baik saja di dunia langit. Mereka akan selalu mempercayai kalian sampai akhir.” Perlahan sosok hologram Shins menghilang.

Percaya…

“Kalau begitu aku pasti akan menyelamatkan mereka semua. Aku telah berjanji pada Donghae akan menebus sepuluh tahunnya yang hilang tanpa sosok adiknya dengan seratus tahun yang akan dilewatinya denganku. Aku pasti akan menyelamatkannya.”

Cloud menepuk bahu Jewel sambil tersenyum penuh keyakinan. “Kalau begitu kau harus menepatinya. Kita semua memiliki janji terhadap mereka, dan jika mereka mempercayai kita, kita tak boleh mengecewakan mereka.” Cloud menatapku sambil tersenyum. “Kau juga begitu kan hyung?”

Aku mengangguk. “Tentu.” Jawabku.

Benar… Karena aku yakin kalau Angel juga selalu mempercayaiku, saat ini dia pasti menungguku. Tak akan kukecewakan dia. Aku akan menjemputnya seperti janjiku. Aku akan melindunginya meski nyawa taruhannya.

Kurasakan Tan hyung menepuk pundakku. “Kalian sangat kuat. Aku tahu itu.”

“Setuju.” Tambah Petal hyung.

“Bukan saatnya kita membuang waktu. Saat ini kita punya waktu satu hari untuk menyelamatkan mereka semua di dunia langit.” Ucapan Mitang membuat konsentrasi kami kembali ke masalah utama. “Aku tahu jalan yang paling mudah untuk menyusup ke dunia langit. Mereka tak akan berpikir kalau kita akan melewati jalan itu saat ini.”

“Ada jalan seperti itu di dunia langit?” Sparkyu menatap Mitang tak percaya.

String mengangguk yakin. “Jalan yang paling sering dilewati oleh semua malaikat.”

“Jalan apa?” Tanyaku penasaran.

“Jalan utama. Pintu gerbang masuk ke dunia langit. Itulah jalan paling aman yang bisa kita lewati untuk saat ini.” Jawab String sambil tersenyum yakin dan merangkul lengan Mitang yang mengangguk membenarkan.

Tunggu? Pintu gerbang? Itu jalan utama menuju dunia langit? Bukankah itu namanya kita melakukan tindakan nekat kalau masuk melalui jalan itu? Apa yang kedua malaikat itu pikirkan? Benarkan mereka berpihak kepada kami atau malah ingin menjerumuskan kami semua?!

SRATTT! Tiba- tiba Mitang mengikat kami semua kecuali String dengan sebuah tali cahaya dan menyeringai.

“Mitang hyung?!”

Malaikat itu tersenyum licik. “Kalian akan masuk dengan cara ini.”

~Camomile/Youngwoon pov end~

0o0o0o0o0o0o0o0

“Sungmin gwaenchana?” Siwon menatap Sungmin khawatir. Saat ini keempat manusia itu tengah menggunakan jubah langit yang membuat mereka sama dengan para malaikat,hanya saja mereka tak memiliki sayap.

Sungmin mengangguk sambil memasang penutup mata dari tembaga yang diberikan Xiah untuk menutupi mata kirinya. “Aku baik- baik saja. Air kolam yang kemarin diminumkan kepadaku sangat menolong.” Jawabnya.

Donghae menengadah menatap langit. “Para malaikat itu terlihat sangat sibuk. Sejak semalam mereka terbang kesana- kesini. Pasti karena hari ini hari perhitungan terhadap Teukie hyung.” Dia kembali menatap ketiga temannya. “Kita bagaimana?”

“Molla.” Ryeowook mengangkat bahunya. “Tadi malaikat Xiah bilang akan membawa kita ke pengadilan langit siang nanti. Aku benar- benar gelisah.” Namja itu memeluk kedua lututnya dan tubuhnya gemetar.

“Tenanglah Wookie.” Sungmin merangkul bahu namja mungil itu lembut. Tapi perlahan dia merasa aneh. Penglihatan di mata kirinya perlahan memudar dan berpindah- pindah. “Mataku…”

“Wae hyung?” Ryeowook langsung mentapnya khawatir. Donghae dan Siwon juga langsung menghampiri Sungmin.

Sungmin membuka penutup matanya. Kini mata kirinya berubah merah.

“Aigoo! Mata iblis itu bereaksi!” Seru Donghae tak percaya. “A-apa yang kau lihat sekarang hyung?”

Sungmin memfokuskan pikirannya sambil memejamkan mata kanannya agar pengelihatannya fokus ke mata kiri saja. Dia mulai melihat sesuatu dengan mata kiri itu. “Sebuah gerbang yang sangat tinggi dan megah. Ah, kita pernah melewatinya. Itu gerbang masuk dunia langit!” Kini Sungmin menatap mereka semua shock.

“Ja-jangan- jangan…”

“Mata ini kudapat dari Kyu. Kyu bilang aku akan melihat apa yang Kyu lihat kalau mata merahnya mulai muncul. Dan saat ini aku melihat apa yang Kyu lihat, dengan kata lain saat ini Kyu berada di gerbang langit. Mereka mulai menyusup!” Seru Sungmin serius.

Ketiga namja itu diam mematung.

“Mungkin Kyuhyun sengaja memperlihatkannya agar kita tahu pergerakan mereka. Tapi kalau mau menyusup, kenapa dari gerbang utama?” Tanya Siwon tak percaya.

Sungmin kembali memfokuskan pikirannya. Kini dia melihat sosok para malaikat dan iblis itu juga tali yang mengikat mereka semua. “Me-mereka semua diikat dan diseret masuk oleh seorang malaikat!”

Kini ketiga manusia itu menatap Sungmin shock.

“Me-mereka tertangkap?” Tanya Ryeowook tak percaya.

“A-aku tak tahu!” Sungmin ikutan panik. “Aku hanya bisa melihat, aku tak bisa mendengar apa yang mereka katakan!” Namja itu menutup telinganya frustasi. “Ah, beberapa malaikat menghadang mereka semua. Sial! Aku nggak tahu apa yang mereka katakan!”

ZRAT! Mata kiri Sungmin kembali normal dan dia kembali menatap kesekelilingnya seperti biasa.

“Ah, sudah selesai. Sepertinya Kyu tak bisa mengeluarkan mata merahnya saat diinterogasi di gerbang tadi. Apa yang terjadi sebenarnya?”

“Kalau mereka tertangkap lalu bagaimana?” Tanya Donghae lemah. “Apa semudah ini semuanya berakhir dan kita harus melupakan mereka semua? Aku tak mau itu terjadi.” Namja itu menenggelamkan kepalanya dibalik kedua lututnya yang juga ditekuk seperti Ryeowook.

Siwon satu- satunya yang berusaha berpikir jernih disini. “Aku rasa saat ini mereka sedang merencanakan sesuatu. Kita harus tetap percaya.”

BRAKK! Xiah membuka pintu tahanan keempat manusia itu.

“Ayo kalian semua ikut aku.” Perintahnya.

“Kemana? Bukannya pengadilan langitnya nanti malam?” Tanya Ryeowook bingung. Perasaannya mulai gelisah sekarang.

Xiah tersenyum aneh. “Kedua dewa memutuskan untuk mempercepat hukumannya jadi siang ini. Jadi ayo cepat ikut. Dengan begitu kalian akan semakin cepat dihapus ingatannya dan kembali ke Halfpast.”

Keempat manusia itu langsung shock. Tapi Sungmin buru- buru menutup lagi mata kirinya. Beberapa detik yang lalu matanya kembali terasa aneh dan saat mata kirinya ditutup satu pandangannya berubah menjadi tempat dimana Kyuhyun berada. Tapi dia hanya diam, memperhatikan apa yang Kyuhyun lihat dengan matanya.

.

~Angel/Leeteuk pov~

Seluruh ruangan kini penuh oleh banyak malaikat utama yang dikumpulkan. Aku masih dengan posisi yang sama, tersalib disebuah pasak tinggi yang sejajar dengan kursi dua dewa. Kedua dewa masih belum muncul di pengadilan langit ini.

Hukumannya dipercepat? Kenapa? Apa mereka takut aku akan lepas? Dasar…

“Hyung, gwaenchana?”

Aku menoleh menatap Shins yang terbang mendekatiku. “Nae. Gwaenchana.”

Malaikat itu mendekatkan wajahnya ke telingaku dan mulai berbisik. “Saat ini pangeran dan yang lainnya berhasil masuk ke dunia langit. Aku sudah mengirimi mereka pesan kalau hukumanmu dipercepat. Jadi kau bersabarlah sedikit, aku akan mengulur waktu.”

Mwo? Jadi mereka semua tiba di dunia langit? Bagaimana caranya?

Shins tersenyum. “Kau akan selamat hyung. Percayalah.” Malaikat itu terbang menjauh dariku.

Selamat atau tidaknya aku tak perduli. Yang aku pikirkan sekarang adalah bagaimana caranya mereka menyusup semudah itu? Apa sesuatu yang buruk telah menimpa mereka semua? Aniya! Aku harus berpikir positif!

DEGH! Jantungku berdegup kencang saat merasakan tekanan jiwa yang sangat kuat.

Dengan gemetar aku menatap ke arah dua kursi dewa.

SRAT! Tatapan mata dewa iblis tajam menatapku. Seakan menusuk dan perlahan jiwaku mulai kacau. Rasanya sakit, aneh dan membuatku terasa sangat mual. Energi jiwa yang dipancarkannya sangat kuat.

Keringatku mulai menetes. Rasanya sangat menakutkan. Inikah dewa iblis? Tak akan ada satupun malaikat yang bisa tahan dengannya. Pantas saja kursi kedua dewa diletakkan jauh diatas para malaikat utama itu. Hanya dewa langit yang bisa mengimbanginya.

“Jadi kau Angel?” Dia bertanya dengan suara yang terdengar sangat dingin. “Kau yang telah menghasut putraku, pangeran dunia iblis untuk kabur ke Halfpast denganmu. Kau tak bisa dimaafkan.”

Camomile… Aku baru ingat kalau Camomile itu pangeran dunia iblis kan. Dan saat ini ayahnya sang dewa menatapku tajam. Aku tak kuat lagi. Camomile tolong aku…

~Angel/Leeteuk pov end~

.

~Camomile/Youngwoon pov~

DEGH! Aku tersentak saat merasakan Angel memanggilku. Itu seperti halusinasi sesaat. Tapi aku merasa dengan sangat jelas kalau dia memanggil namaku.

“Wae pangeran? Kau nggak mau ikut?”

Aku kembali menatap ke depan dan menatap Snow menatapku. “Ah nae.” Aku terbang cepat menyusul mereka semua.

“Dunia langit tampak sepi. Itu pasti karena hukumannya dimajukan jadi sekarang. Kita beruntung.” Gumam String. “Untung saja Mitang hyung kepikiran untuk berpura- pura membawa kalian sebagai tahanan. Jadi dengan mudah bisa masuk tanpa dicurigai.”

Nae. Mitang berpura- pura menjadi malaikat yang berhasil menangkap kami semua dan kami diizinkan masuk tanpa susah- susah. Untungnya para penjaga gerbang itu bukan malaikat utama, saat ini para malaikat utama pasti ada di pengadilan langit untuk menghadiri sidang Angel.

“Kita harus menemukan Wookie dan yang lainnya dulu kan?” Cloud menyelak.

“Aniya. Saat ini mereka pasti sudah dibawa ke tempat sidang, pangeran.” Jawab Jewel. “Sebaiknya kita langsung menuju tempat itu saja.”

Petal hyung, Sparkyu dan Tan hyung terbang merapat kearahku.

“Kau merasakannya kan Camomile?” Tanya Petal hyung serius.

Aku mengangguk. Aku tahu apa yang dimaksudkannya. “Tekanan appa terlalu kuat. Bahkan disinipun aku bisa merasakannya.”

“Berharap saja appa tak menekan Angel dengan energi jiwanya. Karena kalau sampai di lakukan itu, aku tak tahu apakah Angel bisa bertahan menunggu kita atau tidak.” Tambahnya lagi dengan nada serius.

Aku hanya bisa menelan ludah. Angel harus bisa bertahan. Karena kalau tidak, maka semuanya akan sia- sia.

~Camomile/Youngwoon pov end~

0o0o0o0o0o0o0o0

“Malaikat penjaga dan pengatur jiwa para malaikat baru, Angel, telah melanggar aturan terbesar di dunia langit ataupun dunia kegelapan. Dengan lancangnya dia turun ke Halfpast dengan membawa kedua pangeran dunia iblis. Selain itu, dia juga telah membahayakan jiwa pangeran Cloud yang juga ikut dengannya dan membiarkan semua malaikat yang ikut dengannya menjalin hubungan dengan manusia.” Seorang malaikat pembaca dakwaan, Mick, mulai membaca tuduhan terhadap Angel.

“Tunggu!” Shins membantah dan seluruh tatapan mata tertuju kepadanya. “Angel memang bersalah karena kabur ke Halfpast dan membuat semua keributan, tapi dia tak pernah menghasut para pangeran untuk ikut. Dan tak ada bukti kalau dia membahayakan nyawa pangeran!”

“Tentu ada.” Mick tersenyum licik dan menatap kearah seorang iblis yang terbang masuk ke wilayah sidang. Max. Iblis yang pernah merasuki Ryeowook untuk membawa Cloud kembali.

“Itu iblis yang dulu!” Seru Ryeowook.

“Katakan yang sejujurnya wahai iblis.” Perintah Mick dingin.

Max melayang santai sambil menatap Angel yang kelihatan lemah karena hanya menunduk saja. “Aku ditugaskan seorang malaikat untuk pergi menangkap pangeran Cloud dan akhirnya aku bisa mendekatinya dan nyaris membawanya. Tapi ditengah tugas aku digagalkan oleh malaikat itu juga kedua pangeran iblis. Dan aku dibuang.” Jelas Max seadanya.

Tentu saja Mick menatapnya marah.

“Ya, kenapa kau menatapku seperti itu? Aku kan jujur.” Jawab Max sambil menyeringai santai. Sebenarnya saat dulu Camomile, Petal dan Sparkyu membawanya pergi, Max telah dimintai tolong agar tidak membuat masalah lagi dengan imbalan iblis itu akan dibawa ke tempat dengan jiwa yang kotor. Dan Max menepatinya. Dia tak berniat membuat masalah disidang saat ini dengan mengatakan kejujuran.

“Tapi tetap saja Angel bersalah!” Seru Mick bersikeras. “Dia telah melawan para tentara yang ingin membawanya pulang dan menghidupkan manusia yang seharusnya telah mati. Itu pelanggaran besar. Disini bahkan telah hadir manusia yang dihidupkan oleh Angel dengan setengah jiwanya itu.”

Donghae menelan ludah shock. “I-itu kan aku…”

“Dan atas kesalahan itu dia akan dikenakan hukuman terberat dunia langit, yakni dimusnahkan.” Tambahnya.

Ryeowook dan Sungmin saling berpegangan tangan dengan gemetar.

“Saksi silahkan ucapkan dakwaannya.” Ucap seorang malaikat pemimpin sidang.

“A-aniya!” Tolak Donghae gugup. Siapa yang tak gugup jika berada di kepungan para malaikat utama yang menatap mereka dingin. “Kami tak akan bersaksi apapun karena malaikat Angel sama sekali tak melakukan semuanya! Dia memang menghidupkanku, tapi dia melakukan karena dia tak ingin melihat dongsaengnya menderita! Dia tak sepenuhnya salah! Jadi kami akan membantu Angel. Kami lebih baik diam.”

“Flame!” Malaikat itu memanggil nama seorang malaikat lain yang langsung terbang mendekati keempat manusia itu. Malaikat tinggi berwajah tampan dan kecil dengan mata bulat yang besar. “Paksa mereka bicara.”

“Meski disiksa kami tetap akan diam!” Tambah Sungmin berani.

Flame mengarahkan tangannya kearah keempat manusia itu dan perlahan keempat manusia itu mematung dengan mata kosong. Terhipnotis.

“Sekarang, ceritakan pada kami apa yang terjadi di Halfpast.” Ucap Flame dingin.

.

DEGH! Sparkyu diam saat merasakan sesuatu yang aneh.

“Ada yang aneh. Tiba- tiba saja mata kiri Sungmin hyung terputus dan aku tak bisa merasakan apapun dari mata itu.” Jelasnya. “Apa yang terjadi di pengadilan langit itu?” Sparkyu menatap sebuah colossium emas yang berada dihadapannya. Dijaga oleh puluhan tentara malaikat.

Tak ada satupun yang menjawab.

“Kita harus masuk sekarang.” Gumam Camomile tak sabar.

“Biar aku dan String duluan yang maju. Kami akan memberi informasi juga aba- aba jika sudah saatnya.” Mitang langsung keluar dari tempat mereka bersembunyi dibalik pepohonan rindang dan terbang mendekati para malaikat itu bersama dengan String. “Aku Mitang, malaikat utama, biarkan aku masuk.” Ucapnya memerintah.

“Mitang-sshi.. Anda tidak boleh masuk. Saat ini sidang sudah dimulai.”

“Kau tak dengar apa yang hyungku bilang? Kalau dia bilang ingin  masuk yah izinkan kami masuk.” String ikut memberi perintah. “Jangan sampai kami hancurkan colossium ini sekarang.”

Para malaikat yang menghadapi Mitang dan String berubah siaga.

“Heya! Mitang dan String adalah malaikat yang memihak Angel. Apa yang kalian lakukan?! Tangkap kedua malaikat itu!” Seru seorang malaikat yang terbang dari dalam colossium.

Mitang mundur selangkah sambil menarik String agar berada di belakangnya. “Kau siap?”

“Nae.” Balas String pelan sambil menghitung jumlah penjaga yang bersiap menangkap mereka berdua. “Tiga puluh lima malaikat hyung.” Bisiknya sambil memberi tahukan jumlah tentara itu ke barisan kelompok mereka yang masih bersembunyi.

“Tiga puluh lima tentara.” Gumam Tan pelan.

“Tunggu aba- aba mereka.” Balas Petal serius.

Perlahan pedang Mitang keluar dari balik tangannya dan sudah dihunuskannya kearah para malaikat itu. “Terakhir aku ucapkan, biarkan kami masuk sekarang.” Ancamnya dingin.

“Apa yang kalian lakukan?! Kenapa diam saja! Tangkap mereka!”

Setelah komando itu, para tentara malaikat itu langsung menyerbu Mitang dan String bersamaan dengan pedang masing- masing.

String buru- buru mengeluarkan pedangnya dan mulai mengayunkan pedangnya dengan akurat mengenai para tentara yang menyerangnya. “Satu, dua, tiga, empat.” String mulai menghitung para tentara yang berhasil dirobohkannya. “Hyung!”

Mitang terkesiap mendengar seruan String. Dia langsung menoleh kebelakang dan menjunjung tinggi pedangnya sambil terbang melesat keatas dengan cepat.

“Sekarang!” Seru Cloud sambil mempersiapkan panah cahayanya dan terbang keluar dari persembunyian mereka semua secara bersamaan. Melihat pasukan kecil itu tentu saja para tentara langit langsung kaget.

“Pangran Camomile! Kau ikut Mitang hyung!” Seru String cepat.

Tanpa berpikir panjang Camomile menyusul Mitang terbang keatas dan beberapa tentara tentu mengejarnya. Tapi dengan mudahnya dia melepaskan energi jiwanya dan para malaikat itu memilih berhenti mengajarnya.

Mitang yang pertama berhasil masuk ke dalam colossium itu dari atasnya yang terbuka bebas. “Hentikan sidang ini sekarang juga!!” Serunya lantang dihadapan para malaikat utama juga dua dewa. “Sidang ini tak adil!”

“Mitang!”

Dengan lemah Angel mengangkat wajahnya dan menatap kearah Mitang yang kini melayang disisinya. “Mitang…?”

“Angel!!”

DEGH! Jantung malaikat itu berdetak keras saat mendengar suara yang sangat dihapalnya. Angel menengadah dengan susah payah dan menatap Camomile yang terbang mendekatinya.

“Ca-momile?”

“Hentikan sidang ini sekarang juga, atau aku akan menghancurkan colossium ini dengan tanganku sendiri.” Camomile menatap dingin kearah kedua dewa yang kini menatapnya datar. “Aku tak main- main… Dewa.”

0o0o0o0o0o0o0o0

“Tiga puluh lima!!” Sparkyu berhasil menumbangkan tentara terakhir yang menyerangnya. “Selesai! Sekarang ayo masuk ke dalam!” Iblis itu terbang mengikuti Cloud yang sudah masuk duluan.

Petal terlihat gelisah.

“Kau takut Heenim?” Tanya Tan.

“Saat ini Camomile dan Mitang berhadapan langsung dengan dewa sedangkan kita berusaha mengeluarkan keempat manusia itu dari wilayah sidang. Perasaanku sangat buruk Tan. Semoga tak ada sesuatu yang terjadi. Kalau sesuatu dari kita akan mati maka aku…”

“Tak akan ada yang mati pangeran!” Potong Jewel. “Aku sudah berjanji pada Angel hyung kalau aku tak akan tinggal diam kalau sesuatu terjadi padanya. Meski dikutuk dua dewa sekalipun, aku akan tetap menyelamatkan Angel hyung.”

“Siapkan senjata kalian. Kita akan keluar di sidang!” Seru Snow mengingatkan.

BRAK!! Cloud menabrak pintu menuju sidang tanpa menghiraukan dua malaikat penjaga pintu itu yang berusaha menghentikannya.

“Jangan ganggu kami!” Seru Sparkyu sambil menghajar dua malaikat itu dengan tombaknya langsung dan ikut masuk ke wilayah sidang. Saat itu juga iblis itu langsung mematung merasakan tatapan para malaikat kini tertuju kepadanya.

Petal, Tan, Snow juga Jewel akhirnya sampai. Petal menengadah lurus keatas dan melihat Camomile dan Mitang melayang didekat sosok Angel yang terkulai sangat lemas.

“I-itu Angel?” Tanyanya tak percaya.

“Hae!” Seruan Jewel langsung membuat perhatian mereka teralih. Cloud shock saat melihat Ryeowook-nya berdiri dengan tatapan mata kosong dihadapan Flame yang menatapnya kaget.

“Apa yang kau lakukan pada namja chinguku?!” Tanpa pikir panjang pangeran itu langsung mengarahkan anak panahnya ke arah Flame dan melepasnya begitu saja.

CTRAK! Flame mematahkan hipnotisnya terhadap empat manusia itu untuk menahan serangan Cloud dan terbang menghindar cukup jauh.

“Ye-yesung hyung?!”

“Sungmin hyung, gwaenchana?!” Sparkyu langsung menarik Sungmin agar menghampirinya. Begitupun dengan Snow, Jewel dan Cloud.

“Kalian! Kalian mengacaukan pengadilan langit! Apa yang kalian lakukan?!” U-know langsung marah dibuatnya. “Dewa!!” Dia menengadah meminta perintah dari dewa langit.

Sang dewa langit menatap Cloud datar. “Tangkap mereka semua.” Perintahnya.

Tanpa bicara lagi, para malaikat utama yang berkumpul di ruangan itu terbang cepat dan mulai menyerang mereka semua yang berusaha menyelamatkan Angel termasuk keempat manusia itu.

“Siwon hyung, sekalipun jangan pergi dari sisiku!” Seru Snow sambil mengeluarkan panahnya dan mulai menembakkannya ke para malaikat yang menyerangnya secara bertubi- tubi.

Jewel langsung terbang sambil menarik tangan Donghae dan Siwon menjauh. Cloud melindungi Ryeowook dibalik punggungnya, sedangkan Sparkyu terus memeluk Sungmin sambil menggunakan tongkatnya.

Belum lagi Mitang, String, Camomile, Petal dan Tan juga ikutan diserang.

Angel terpana melihat semua kejadian itu. Air matanya menetes perlahan. Hatinya justru merasa sakit melihat para dongsaengnya bertarung hanya karena ingin menyelamatkannya. “HENTIKAAAN!” Jeritnya menggelegar.

CTRASH! Entah kekuatan apa yang kini merasukinya, tapi kedua tangannya yang terikat langsung terbebas. Sayapnya yang tadinya terkulai lemah kini terbuka lebar dan tubuhnya mengeluarkan cahaya.

Angel mengarahkan anak panahnya kearah para dewa dan kejadian itu membuat semua malaikat, iblis juga manusia yang tadinya bertarung shock.

“A-ANGEL!!”

“Kumohon lepaskan mereka.” Kali ini Angel membuang busur emasnya dan mengarahkan anak panah itu tepat di jantungnya. “Aku akan membunuh diriku saat ini, tapi lepaskan mereka semua. Jangan lukai mereka.

Camomile dan yang lainnya shock melihat apa yang dilakukan Angel.

Angel bersiap menusukkan anak panah itu kejantungnya dengan tatapan pilu. Dia menjauhkan anak panah itu perlahan dan langsung menghunuskannya kearah jantungnya.

ZREBB!

“HYUUUUNG!!”

.

.

~To be continued~

=====================================================================================================

a/n ::
okee… maaf atas kelamaan update ini.. makasih buat smua yg sms dan tanya kpan chap lanjutannya aq publish.. nah ini dia lanjutannya.. 😀

semoga senang..

dan ternyata seperti biasa.. mau nggak mau harus berchappie..
mohon pengertiannya yaa… semoga ngg bosan bacanya.. 😀
see you an the LAST STORY!!

(6th Story) Cage // ZhouRy

Devil Half Angel -D.H.A- Series

.

Cast ::

Angel :: Kim Leeteuk

Petal :: Kim Heechul

Cloud :: Kim Yesung

Camomile :: Kim Youngwoon

Shins :: Shin Donghee

Jewel :: Lee Hyukjae

Snow :: Kim Kibum

Sparkyu :: Kyuhyun

Mitang :: Zhoumi

String :: Henry Lau

.

Cage

(Sixth Story)

.

~String/Henry pov~

“Hyung!!”

Brakk! Kupukul sangkar emas yang mengurungku dengan kesal. Kulihat Mitang hyung dengan tampang kesalnya menenteng kunci sangkar itu dan berjalan kehadapanku.

“Apa?” Tanyanya dengan nada sarkastik.

“Keluarkan aku!”

“Aniya!” Hyung mencengkram satu tiang sangkar emas itu sambil menatapku serius. “Kau harus merenungkan kesalahanmu String. Ini bukan kesalahan kecil. Kau dengan jelas bilang ingin membelot terhadapku. Jadi kau pikir kau bisa mengkhianatiku dan mengikuti jejak mereka? Jangan harap.”

Kugigit bibirku menahan kesal. Kenapa namja itu sama sekali nggak bisa memahami pemikiranku?!

“Sekali lagi aku pinta padamu hyung, keluarkan aku!” Seruku lebih keras dihadapannya.

Kulihat sorot mata hyung berubah semakin marah. Tiba- tiba namja itu sudah menghilang dari hadapanku.

Srat! Kali ini sesuatu menarikku kebelakang dan Mitang hyung langsung memelukku. Aku mematung.

“Satu hal yang paling kubenci adalah pengkhianat. Mereka semua dimataku seperti para pengkhianat karena kabur ke Halfpast demi diri sendiri. Dan sekarang kau mau mengikuti jejak mereka. Apa kau mau membunuhku juga String?” Dia berbisik sangat pelan. Terdengar nada pilu dibalik suaranya itu.

Di dunia ini… Memang hanya aku yang memahaminya.

“Tapi hyung… Sudah berkali- kali kukatakan padamu. Aku sangat menyayangimu dan karena itu aku nggak mau hyung terluka kalau bertempur dengan mereka. Mengertilah…” Balasku selembut mungkin sambil mengusap dadanya yang bidang.

Srat! Tiba-tiba Mitang hyung menghilang lagi dan sudah keluar dari sangkar penahananku.

“Hyung!”

Dia memandangiku dengan tatapan penuh kesedihan seperti biasanya. “String, aku hanya menaati peraturan dewa. Aku akan membawa Angel berlutut di hadapan dewa.” Mitang hyung berjalan meninggalkanku yang terkurung di dalam sangkar ini.

Sial!

Brak! Kutendang jeruji emas itu dengan kesal.

Memang mustahil membuat Mitang hyung mempercayai apa yang aku percayai tentang cinta. Dia bukanlah malaikat biasa seperti yang lainnya. Dia yang paling paham betapa sakitnya dikhianati dan ditinggal oleh orang yang paling dipercayainya.

Tapi tetap saja aku nggak bisa membiarkannya terus- terusan seperti ini. Mitang hyung jauh lebih berarti dari pada nyawaku sendiri. Aku sangat mencintainya karena itu aku selalu menghalanginya kalau dia mulai menyerang Angel hyung dan yang lainnya.

“String…”

Aku menoleh cepat saat mendengar seseorang memanggilku. Kulihat Shins hyung berdiri didekat sangkarku dan berjalan menghampiriku. Kebetulan yang sangat bagus!

“Hyung, jebal! Keluarkan aku dari tempat ini. Kalau malaikat setingkat Shins hyung, aku yakin pasti sangkar ini bisa hancur. Mitang hyung mungkin akan kembali menyerang mereka saat ini juga.” Harapku padanya.

Tapi Shins hyung tersenyum ragu. “Kau diam saja disana String.”

“Mwo?! Tapi_”

“Mitang nggak akan bergerak.”

“Eh?”

Shins hyung mengangguk sambil tersenyum kecil. “Dia nggak akan menyerang Angel hyung dan yang lainnya sekarang. Saat ini dia menuju istana langit untuk memohon ampun atas kesalahanmu yang berusaha menghalanginya menangkap Angel hyung.”

Aku mematung shock mendengarnya. Mitang hyung pergi menghadap dewa untuk meminta ampun demi diriku? Kenapa dia melakukannya lagi? Kenapa setiap dia mengurungku karena kesalahanku, dia selalu memohon ampun demi diriku!

Dasar malaikat bodoh…

“Mengertilah String, saat ini hanya kau yang tahu bagaimana perasaannya. Kau itu satu- satunya yang paling berarti untuk Mitang, karena itu pahamilah hatinya.” Perlahan kedua sayap Shins hyung terbuka. “Aku pergi dulu. Sampai nanti…” Malaikat itu langsung terbang meninggalkanku.

Brugh! Perlahan aku jatuh terduduk.

Aku memang tahu, apapun yang terjadi Mitang hyung tak akan macam- macam denganku. Aku dan dia sama. Karena itu kami selalu saling mengisi satu sama lain. Tapi untuk kali ini, apa hyung nggak bisa memahami perasaan mereka…

Cinta itu sangat menyesakkan.

~String/Henry pov end~

0o0o0o0o0o0o0o0o0

~Mitang/Zhoumi pov~

“Karena itu kumohon lepaskan dia dari hukuman.” Aku bersimpuh di hadapan sang dewa saat ini. Memohon agar String tidak harus menerima satupun hukuman karena berusaha menghalangiku menangkap Angel hyung.

Entah apa yang dewa pikirkan, aku sama sekali tidak berniat menengadah menatapnya.

“Ini sudah yang kesekian kalinya kau memohon ampun untuknya Mitang.”

“Karena itu dewa, kumohon kali ini kau ampuni dia. Jangan hukum dia.” Aku menunduk semakin dalam. Berharap dewa kali ini bisa mengabulkan keinginanku lagi.

Tidak ada tanggapan.

“Baiklah.”

Degh! Aku langsung menengadah metatap sang dewa yang duduk di kursi kebesarannya di istana langit.

“Kau boleh pergi. Tapi segera selesaikan tugasmu menangkap Angel dan membawa Cloud kembali. Karena kalau kau gagal lagi, mungkin aku akan menghukum anak itu atas kelancangannya mengacaukan tugasmu. Kau paham?”

“Aku mengerti.”

Srat! Saat itu juga aku langsung menghilang dengan cepat dari hadapan dewa. Dan saat membuka mataku aku telah berdiri di depan istana langit yang sangat megah.

Kulirik danau reinkarnasi yang ada di taman di dalam istana itu. Perlahan aku terbang meninggalkan wilayah istana langit.

Setiap jiwa yang mati akan dibawa ke taman jiwa untuk dilakukan perhitungan keputusan apakah mereka akan menjadi iblis, malaikat ataupun bereinkarnasi sebagai manusia. Dan setelah itu mereka akan melanjutkan hidup kedua menjadi sosok yang lain.

Seperti aku.

Dulu sebelum menjadi malaikat, aku adalah seorang manusia. Manusia bodoh yang sangat menyedihkan. Saat awal aku menjadi malaikat juga aku orang yang sangat menyebalkan, dan saat itu hanya String, satu- satunya anak kecil yang berani menghadapiku.

Karena itu… Aku tak ingin dia terkena masalah sedikitpun. Biarkan aku selalu menjaga dan melindunginya. Aku harus menangkap Angel hyung juga pangeran Cloud dan membawa mereka kehadapan dewa.

Kudaratkan kakiku di depan sangkar yang kugunakan untuk mengurung String. Ini bukan pertama kalinya kukurung dia disini. Setiap dia melakukan kesalahan, aku selalu mengurungnya agar dia mengintropeksi dirinya sendiri.

Namja itu tengah duduk sambil memeluk ke dua lutunya yang ditekuk.

“String…”

Tak ada respon darinya.

“Kau sudah memikirkan kesalahanmu? Katakan iya dan aku akan mengeluarkanmu dari sini.” Ucapku selembut mungkin. Aku memang kasar dan terkadang membentaknya, tapi jauh didalam hatiku, aku sangat menyayanginya.

String melirik kearahku sekali. “Hyung menyebalkan.”

Aku sudah sering sekali mendengar dia mengucapkan itu.

Perlahan aku duduk dan bersandar di balik jeruji emas yang mengurung String. Kutatap langit yang bersinar terang di dunia langit ini. “Kau tahu kan sepenting apa dirimu untukku? Kau seharusnya paham apa tugas kita String. Sebagai malaikat penjaga seperti kita, seharusnya kau nggak melakukan hal itu terhadapku.”

“Kau kan tahu alasannya hyung.”

Cinta…

“Tapi bukan hal yang benar kalau kau menjunjung tinggi cinta terlarang mereka String. Kau sendiri tahu betapa ditentangnya perasaan antara Angel hyung dan pangeran Camomile, dan sekarang para malaikat itu termasuk pangeran Cloud mencintai seorang manusia. Kau sendiri tahu apa hukuman yang ditetapkan untuk pelanggaran semacam itu kan…”

“Tapi mereka kan hanya saling mencintai!” String kembali meninggikan suaranya. “Apa salah kalau mereka semua dibiarkan hidup bersama? Kenapa kau juga para dewa sangat mengutuk hubungan itu?!”

Kenapa? Aku saja nggak tahu apa jawabannya. Aku hanya menuruti perintah yang dewa bebankan kepadaku. Hanya itu saja.

“Hyung…” Kurasakan String mengalungkan kedua tangannya di leherku dan kepalanya ditenggelamkan dibelakang punggungku. “Cinta mereka semua nggak salah. Nggak ada yang salah dalam mencintai orang lain. Hanya itu yang ingin aku coba kau untuk mengerti…”

Aku menarik nafas sebentar. “Tapi karena cinta juga kau dan aku terbuang ke dunia ini String. Kau lupa ingatanmu saat menjadi manusia? Kau dan aku mencintai seorang yeojya. Kau dan aku sama- sama dikhianati. Aku mati bunuh diri karena hal itu tapi kau mati karena kecelakaan karena frustasi kan. Dan cinta mereka itu salah, mereka hanya akan berakhir dengan perpisahan. Cinta seperti itu yang sangat menyedihkan untuk dirasakan. Seharusnya kau yang lebih paham akan hal itu dibanding mereka.”

Itulah kenyataanya. Aku dan String beruntung karena akhirnya kami diputuskan untuk menjadi malaikat dibanding bereinkarnasi. Dan karena kristal ingatan yang dipegang pangeran Cloud, dulu kami berdua pernah menyusup ke masa lalu kami untuk mengetahui seperti apa kami. Tapi itu cerita lama…

“Hyung seharusnya bisa membuka hati hyung lagi. Seharusnya jangan hyung kunci hati hyung seperti ini. Aku benar- benar menyayangi hyung dan aku nggak mau hyung terluka.” Suaranya terdengar sangat lirih.

Hentikan!

Aku langsung berdiri dengan cepat dan membuat String tersentak. Kutatap dia datar.

Aku sangat hapal dengan kata- kata itu, tapi tiap kali aku mendengar dia mengatakannya entah kenapa hatiku semakin sakit. Aku ragu juga bingung dengan apa yang seharusnya aku percayai. Mungkin benar, aku telah mengunci hatiku dalam sangkar yang nggak terlihat.

“Besok, aku akan kembali menangkap Angel hyung dan pangeran Cloud, aku tahu kau akan menghalangiku. Jadi sampai semua tugas ini selesai, tinggalah dalam kurunganmu itu.” Aku langsung berjalan meninggalkannya.

“Hyung! Hyung jangan lakukan ini padaku! Lepaskan aku hyung!”

Aku tak memperdulikannya dan dengan segera membuka sayapku lalu terbang meninggalkannya. Aku bahkan masih bisa mendengar seruannya memanggilku. Tapi maafkan aku String… Silahkan kau benci aku.

“Ternyata kau bisa bersikap seperti ini terhadap anak buahmu itu Mitang.”

Aku langsung berhenti terbang dan menatap ke asal suara itu terdengar. Kulihat dua orang malaikat melayang menatapku. “U-know? Hero?”

Dua namja tampan itu tersenyum. U-know melambaikan tangannya santai sedangkan Hero hanya mengangguk sekali kepadaku.

“Apa mau kalian?”

“Kali ini, dewa juga memerintahkan kami untuk ikut denganmu. Jadi kau akan bergerak bersama dengan pasukan kami.” Jelas U-know santai sambil tersenyum sopan kepadaku.

Bekerja sama dengan kedua malaikat itu?

Berarti para malaikat pelarian itu akan benar- benar tertangkap.

~Mitang/Zhoumi pov end~

0o0o0o0o0o0o0o0

~String/Henry pov~

“Aku harus keluar!”

Zruash! Trang! Aku memukulkan pedangku ke jeruji emas itu sambil mengalirkan kekuatan petir di ujung pedangnya. Tapi sangkar itu sedikitpun nggak bergeming.

Hanya ada satu kunci dan kunci itu dipegang oleh Mitang hyung, sang pembuat sangkar bodoh ini.

“Hyung!!” Panggilku lagi dengan kesal meski aku tahu hyungku itu tak akan mendengarnya.

Hari ini dia akan kembali turun ke Halfpast. Aku tahu sesuatu yang sangat buruk akan terjadi. Aku harus menghalanginya. Jadi bagaimanapun caranya aku harus keluar dari sangkar bodoh ini. Jangan sampai namja itu melakukan hal yang bodoh.

Seandainya saja aku bisa menghilang dari balik sangkar ini seperti biasa, tapi aku terkurung. Mitang hyung telah mengekangku agar aku nggak bisa kabur dengan mudah.

Trang! Trang! Berkali- kali kucoba mematahkan jeruji itu.

Harus bisa keluar!

Trang! Sekali kupukulkan pedangku sambil meloncat mundur. Kali ini kuarahkan tenagaku ke telapak tanganku.

Zraaassh! Kilat listrik mengalir dari telapak tanganku dan menyambar jeruji itu cukup kuat.

Tapi tetap saja nggak berhasil.

“Sial!”

Trakk! Kulemparkan pedangku ke lantai dengan frustasi.

“Jangan seperti itu String. Apapun yang kau lakukan tetap saja sangkar ini nggak akan hancur.”

Degh!

Aku menengadah dan kulihat dewa tengah berdiri dihadapanku.

“Dewa!” Tanpa banyak bicara aku langsung bersimpuh hormat kepadanya dan menunduk. “Maaf karena Anda harus melihat kejadian tadi.”

“Aku telah mengutus U-know dan Hero untuk ikut Mitang turun ke Halfpast saat ini. Lebih baik kau duduk dengan tenang disana sampai mereka kembali. Jangan sia- siakan kemampuanmu sekarang.”

Aku perlahan mengangkat wajahku dan menatap sang dewa yang tengah menyibakkan sayap keemasannya. Tanpa bicara apapun lagi dewa dan para pengawalnya terbang meninggalkanku sendirian.

U-know hyung dan Hero hyung? Dua malaikat penjaga sama seperti Mitang hyung. Dua pasangan paling hebat yang tugasnya belum pernah gagal.

Angel hyung…

Srak! Aku langsung berlari mengambil pedangku lagi.

Trang!

“Keluarkan akuuuu!!!!!”

Degh! Tiba- tiba aku merasakan sesuatu mendekat.

Ini…

~String/Henry pov end~

.

~Mitang/Zhoumi pov~

Bagaimana keadaan String saat ini? Apa dia terus berusaha membuka sangkarku itu? Kuharap dia nggak melakukan hal bodoh di dunia langit disaat aku turun ke Halfpast. Tapi String itu sangat keras kepala, sudah pasti dia nggak akan hanya diam.

Aiish… Aku harus fokus ke tugasku!

“Kau kelihatan gelisah Mitang. Waeyo?”

Kualihkan tatapanku menatap U-know yang terbang didepanku. “Aniya.”

Perlahan Hero terbang kesisiku. “Aku tahu. Kau tengah memikirkan String bukan? Pasti aneh bekerja sama dengan kami. Ini kan pertama kalinya untukmu. Kurasa kau sangat tidak ingin meninggalkan String di dunia langit nae?”

Namja cantik itu tersenyum aneh menatapku. Kualihkan pandanganku menatap para tentara langit yang terbang di belakang kami dan diikuti oleh para tentara iblis di barisan terakhir. “Jangan ingatkan aku tentang anak itu.”

“Ternyata benar karena String.” Gumam U-know.

Aku memang nggak bisa fokus karena dia. Belum lagi ini pertama kalinya bagiku melakukan tugas tanpa String disisiku. Rasanya memang ada yang kurang.

Dia itu memang sangat berharga bagiku kan? Lalu kenapa aku mengurungnya dan meninggalkannya sendirian? Apa yang kulakukan?

String selalu berteriak minta dilepaskan. Kenapa aku selalu menghiraukan teriakannya?

Kau bodoh Mitang! Kau mati karena ditinggalkan yeojya yang kau cintai. Dan sekarang kau ingin membuat satu- satunya namja yang kau sayangi juga membencimu?

Aku langsung berhenti.

“Wae Mitang?” Hero dan U-know ikut menatapku heran.

“Aku harus kembali ke dunia langit sekarang. Aku akan menyusul kalian secepat mungkin.” Ujarku cepat sambil merubah arah terbangku menjadi lurus menuju langit. Aku harus kembali kesana dan mengeluarkannya.

Mianhae String…

Dalam waktu singkat aku kembali menembus dunia langit dan nggak butuh waktu lama aku sampai ke tempat penahanan String.

“String!” Kudaratkan kakiku di dekat sangkar itu dan langsung berlari menghampirinya. Tapi saat itu juga aku shock. Sangkar itu sudah hancur. “String!!”

Beberapa jeruji emasnya hancur lebur seperti habis diledakkan sesuatu.

Tunggu! String itu nggak memiliki kekuatan untuk merusak belenggu yang telah kubuat. Seseorang membantunya? Atau memang dia berhasil menghancurkannya dengan kekuatannya? Tapi bagaimana caranya?

Dan kalau dia berhasil kabur dari sini…

Halfpast!!

Mitang!

Degh! Suara U-know. Dia melakukan kontak pikiran denganku.

“Nae? Waeyo?”

Kau harus segera datang kesini dan melihat sesuatu yang manis.

Perasaanku berubah gelisah. Sesuatu yang manis. Pasti ada hubungannya dengan String. Kuharap tebakanku ini salah. “Mwoya?”

Namja kesayanganmu itu, tengah berusaha membawa kabur Angel hyung dan kelompoknya lagi. Dan kau tahu? Kali ini String telah menyatakan dirinya sebagai pemberontak dunia langit dan akan melindungi Angel hyung.

Tubuhku bagai tersambar petir mendengar ucapan U-know barusan.

Pemberontak? Dia benar- benar serius memihak para pelarian itu? Sebenarnya apa yang kau pikirkan String!

“Mitang? Kenapa kau masih disini?!”

Degh! Aku langsung menoleh cepat keasal suara. Shins berlari menghampiriku.

“Kalau kau ada disini… Berarti saat ini String hanya berhadapan dengan Hero dan U-know kan…!”

Kutatap malaikat penjaga itu shock. “Shins… Kau yang membantunya keluar? Dan sekarang String…”

~Mitang/Zhoumi pov end~

0o0o0o0o0o0o0

~String/Henry pov~

Mitang hyung kemana? Kenapa dia nggak ada diantara tentara itu?

“String. Kuberi satu kau kesempatan. Kembali ke pihak kami, maka aku akan menganggap pemberontakan kecil ini nggak pernah terjadi. Kau akan selamat dari hukuman dewa. Kau tahu? Pemberontakan itu akan mendapat hukuman berat.” Gumam Hero hyung lagi.

Memangnya aku perduli.

“String sudahlah…” Kudengar pangeran Cloud memanggilku.

Kualihkan tatapanku kepadanya dan menatap para malaikat juga iblis yang berada dibelakangku. “Sudah kukatakan kalau aku akan memihak kalian. Jadi sekarang biarkan aku membantu. Yang kemarin itu karena aku lalai jadi dengan mudah aku dikalahkan Mitang hyung. Kali ini nggak akan terjadi lagi.”

“String!” Jewel hyung langsung menarik tanganku. “Dengarkan aku! Aku tahu kau sangat menyayangi Mitang hyung, aku tahu memberontak seperti ini membuatmu mau nggak mau harus mengkhianati Mitang hyung, aku tahu kalau sekarang hatimu terluka. Jadi jangan lakukan hal yang bisa melukai hatimu pabbo!”

“Hyung!” Aku menggigit bibir bawahku kesal.

Angel hyung melayang kearahku dan menarik tanganku. “Kau benar ingin membantu kami?”

“Aku serius hyung.”

“Bagaimana dengan Mitang?”

“Aku nggak perduli dengan Mitang hyung. Sedikitpun dia nggak mau mendengar ucapanku, jadi lebih baik aku ikuti apa yang hatiku katakan. Aku serius.” Kutatap Angel hyung dalam- dalam. Dia harus mengizinkanku membantunya lagi.

“Sudahlah! Kami nggak punya banyak waktu untuk mendengar ocehan aneh kalian semua!” U-know hyung berseru. “Kalian semua serang mereka dan tangkap semua malaikat juga iblis tanpa terkecuali hidup atau mati!”

Angle hyung menarikku agar berlindung dibelakangnya dengan cepat dan sebuah tameng cahaya besar langsung menyelubungi kami semua dan melindungi kami dari serangan para tentara langit juga iblis.

“Angel! Apa yang kau lakukan?!” Pangeran Camomile berusaha menarik tangannya agar berhenti melindungi kami semua. “Kita masih bisa bertarung!”

“Aniya! Semua masalah ini nggak akan selesai karena pertempuran.”

Traakk! Tameng buatan Angel hyung mulai retak.

“Ugh!” Malaikat itu mulai kelihatan kesulitan mempertahankan kekuatannya. Wajar saja dia jadi lemah, dia kan sudah mengorbankan setengah jiwanya untuk menghidupkan seorang manusia.

“Tan hyung, apa kau nggak bisa mengeluarkan kekuatan hebatmu lagi?” Sparkyu terbang mendekati Tan.

Ah, benar! Pertempuran kemarin berhenti karena iblis itu mengeluarkan semua kekuatannya kan?

Kulihat iblis Tan menggeleng. “Kekuatan kemarin bisa jadi sebesar itu karena aku memupuknya selama bertahun- tahun Sparkyu. Sekarang kekuatanku nggak beda jauh dengan kekuatan kalian.”

“Baiklah… Aku memang harus bergerak.” Pangeran Cloud sudah mengeluarkan busur emasnya.

“Aniya!” Tahanku cepat. Mereka menatapku. “Akan kutahan mereka sebisa mungkin. Dan kalian semua kaburlah ke wilayah perbatasan yang menghubungkan Halfpast dengan dunia kegelapan. Mungkin ini akan sangat menyusahkan para malaikat, tapi karena ada empat iblis dipihak kalian, aku yakin kalian bisa mengekang tekanan jiwa iblis disana agar para malaikat ini nggak terkontaminasi.”

“Tapi mereka akan dengan mudah mengejar kita.” Snow hyung menatapku prihatin. “Dan kau String? Bagaimana caranya kau menahan U-know hyung juga Hero hyung? Juga ratusan tentara itu.”

“Aku memang nggak bisa mengalahkan mereka, tapi kalau menahan aku pasti bisa.” Aku terbang cepat kearah Angel. “Lepaskan tamengmu hyung.”

“Jangan konyol String. Aku yang menjadi sumber masalah, jadi aku yang akan melindungi kalian semua. Termasuk juga melindungimu yang memilih memihak kami.” Kulihat Angel hyung kembali meringis menahan sakit. Tubuhnya sudah nggak mampu bertahan.

Dengan seenaknya langsung kutarik tangannya yang terus memancarkan kekuatannya dan tameng itu langsung menghilang. “Pangeran! Cepat bawa Angel hyung!” Seruku sambil mengeluarkan pedangku.

“String!”

“Tangkap mereka semua sekarang!” Hero hyung memberi perintah.

Zruash! Tekanan energy para tentara itu bagaikan angin yang bisa menghancurkanku kapan saja. Mereka terbang kearah kami semua.

“Cepat pergi!!” Seruku.

“Ayo hyung!” Pangeran Camomile langsung menarik tangan Angel hyung dan terbang meninggalkanku. Para malaikat juga iblis itu mau nggak mau ikut terbang secepat mungkin untuk kabur dari tempat ini.

“Jangan biarkan mereka lolos!” Kali ini U-know hyung mulai bergerak.

“Jangan kejar mereka hyung!” Seruku cepat sambil terbang cepat kearah U-know hyung dan tentaranya yang mengejar Angel hyung dan yang lainnya. “Lawanmu saat ini hanya aku hyung!” Aku langsung menyalip dihadapannya.

Trang! Kedua pedang kami saling berhadapan.

“String…” Dia menggeram kesal kepadaku.

“Aku akan melindungi mereka.” Balasku sambil menekan U-know hyung dengan seluruh tenagaku yang tersisa.

“Hero kejar mereka!”

Degh! Dalam waktu sepersekian detik aku langsung mengulurkan satu tanganku yang nggak memegang pedang kearah Hero hyung dan tentara lainnya yang bergerak cepat.

Zruuush! Kilat listrik kembali keluar menyerang mereka semua dengan seketika.

Aku langsung mengarahkan kemampuanku untuk membuat sebuah bola lingkaran raksasa yang langsung mengurung kami semua didalamnya. Dengan begini mereka punya waktu untuk lari dari kejaran para tentara.

“String! Kau serius memberontak?” Hero hyung menatapku murka.

“Aku sangat serius hyung.”

U-know hyung terbang cepat mendekati Hero hyung. “Kalau begitu, akan kumusnahkan kau sekarang juga String.” Dengan secepat cahaya dia terbang cepat kearahku dan mengarahkan mata pedangnya kearahku.

Srat! Aku menghindarinya dengan gesit. Tapi U-know hyung sedikitpun nggak memberi celah bagiku untuk bisa merasa lega, karena dia langsung merubah arah terbangnya dan kembali menyerangku.

Kalau begini hanya menunggu waktu bagiku agar terkena serangannya!

Zrett! Kurasakan sebuah pedang merobek ujung sayapku dengan sangat kuat.

“Akkh!” Sakit!

Aku menoleh dan kulihat Hero hyung menatapku sambil memegang pedangnya yang mulai ternodai dengan darahku. Sayapku yang putih bersih kini mulai merembeskan noda darah yang pekat.

Zrut!

Degh! Kali ini kurasakan sesuatu menusuk sayapku yang lain.

“Arrrgh!!!”

Kedua sayapku… Kedua sayapku terluka!

Kutatap U-know hyung yang tadi menusuk sayapku. Dengan susah payah aku mengangkat pedangku dan terbang secepat yang aku bisa kearah mereka berdua.

Trang! Pedangku kembali bertemu dengan pedang U-know hyung. Aku nggak boleh lengah karena masih ada Hero hyung yang akan menyerangku.

Sratt! Kurasakan tekanan sesuatu yang hendak mengenaiku. Aku langsung salto di udara dan ternyata Hero hyung hendak melukaiku dari belakang lagi.

Namun disaat aku berputar diatas U-know hyung, malaikat itu langsung mengibaskan mata pedangnya kearah tanganku dan mengenainya.

“Ukh!” Aku terbang oleng ke samping. Sial… Aku memang bukan tandingan mereka.

“Kita masih punya waktu untuk mengejar para malaikat itu. Sekarang ini lebih baik kita singkirkan dulu pengganggunya.”

Aku nggak akan kalah tahu!

“Arraseo U-know.. Serahkan saja dia padaku.” Ujar Hero hyung sambil melayang cepat kearahku sambil menghunuskan pedangnya.

Kuangkat pedangku dengan susah payah.

Traang! Dengan mudah Hero hyung mendorong tubuhku yang sudah nggak bisa melayang dengan benar kebawah.

Sret! Lagi- lagi dia mengibaskan sayapnya di dadaku dan berhasil membuat luka sayatan yang lebar di dadaku.

Sakit!

Zruassh! Saat itu juga bola raksasa yang kubuat untuk mengurung mereka hancur.

Kekuatanku sudah habis…

Duagh! Dengan satu tendangan kuat Hero hyung menendangku kebawah.

Aku melayang cepat kebawah. Tubuhku benar- benar sudah nggak kuat lagi. Aku akan musnah sekarang… Tapi aku nggak menyesal karena aku sudah melakukan sesuatu yang terbaik. Aku telah memberi sedikit bantuan untuk Angel hyung kan?

Ah, aku belum berterima kasih pada Shins hyung yang tadi telah menghancurkan sangkar Mitang hyung untuk mengeluarkanku. Ehmm.. Mitang hyung?

Mitang hyung… Apa aku nggak bisa bertemu dengannya?

Kulihat samar- samar Hero hyung melesat cepat kearahku sambil menghunuskan pedangnya lagi. Aku akan mati saat ini juga. Perlahan kupejamkan mataku. Tenagaku benar- benar sudah habis rasanya. Pasrah saja.

Selamat tinggal…

~String/Henry pov end~

.

~Mitang/Zhoumi pov~

Greb!! Aku langsung mendekap tubuh String yang melayang cepat itu sebelum Hero berhasil melukainya lagi.

Sriiing! Kubuat sebuah pelindung cahaya untuk melindungi kami berdua dari serangan Hero.

Trang! Pedang hero hanya mengenai pelindung cahayaku.

“String! String!”

Perlahan namja itu membuka matanya dan langsung kaget melihatku. “Mi-mitang hyung?!”

Aku tersenyum menatapnya. “Mianhae String… Sekarang, aku sudah mengerti kenapa kau benar- benar ingin melindungi cinta yang dirasakan para malaikat juga iblis itu.” Kuusap wajahnya yang pucat. Dia terluka cukup parah.

Kualihkan tatapanku menatap Hero dan U-know yang terbang diatasku.

“Tak seorangpun boleh melukai String! Dia milikku dan siapapun yang ingin membunuhnya harus berhadapan denganku. Akulah yang akan melindungi String dan aku juga akan ikut melindungi apapun yang dia lindungi.”

“Mitang… Jadi maksudmu kau juga akan memberontak?” U-know mengarahkan mata pedangnya kearahku dengan tatapan serius.

Aku juga akan memberontak untuk melindungi String…?

“Nae.” Jawabku serius sambil melepaskan pelukanku dari tubuh String dan menghalanginya dari dua malaikat itu. “String, kau masih bisa terbang kan?”

“Nae hyung.”

Bagus…

“Ingat satu kata ini String. Karena aku nggak yakin akan bisa mengucapkannya lagi setelah pertempuran ini berhasil.” Gumamku sepelan mungkin.

“Kata apa hyung?”

Sekali aku menoleh kearahnya dan menyunggingkan senyumanku. “Saranghae.” Setelah mengucapkan satu kata itu aku langsung menarik pedangku dan melesat cepat kearah U-know. Malaikat itu sepertinya akan adil kalau melawanku. Kami satu tingkatan.

Trang! Kami bergerak secepat cahaya dan saling menghantamkan pedang kami satu sama lain.

Kurasakan tekanan kekuatan Hero mendekat kearahku. Dengan cepat aku terbang cepat keatas sebelum malaikat itu berhasil menyerangku. Disaat posisiku diatas keduanya kembali aku melesat kebawah dan menyerang keduanya secara bergantian tanpa jeda.

Trang! Trang!

“Sial! Dia ini terlalu kuat!” Hero memutar tubuhnya menghindariku dan dengan cepat mengepalkan tangannya yang memancarkan api kemerahan dan melayangkan pukulannya kearahku.

Duagh! Dengan mudah aku langsung menendang tanga Hero dan membuatnya terdorong keatas.

Kurasakan lagi tekanan U-know yang mendekat. Aku langsung menghindar sebelum dia menyerangku.

Zraat!

“Aakh!” Kurasakan sayap kananku tersayat sesuatu.

“Mitang hyung!!”

Aku menengadah dan kulihat Hero menggunakan waktu saat aku menghindar dari U-know untuk melukai sayapku. “Kau…” Kuarahkan telapak tanganku kearah malaikat itu dan kilat listrik mengalir cepat kearahnya.

“Hero!”

Trrrrrt! Dengan sebisa mungkin Hero menahan kilatku dengan pedangnya.

U-know kembali menyerangku dan membuatku terpaksa memutus hubungan kilatku untuk menahan serangannya. Kalau seperti ini akan butuh waktu panjang hanya untuk mencari tahu siapa yang menang.

“U-know! Kalau begini kita akan benar- benar kehilangan jejak Angel dan yang lainnya.”

Degh! Dia kembali teringat pada target utama mereka.

“Sial!” U-know terbang mundur dariku. “Kalau begitu kau bawa semua pasukan mengejar mereka. Biar aku yang menghadapi dua malaikat ini Hero!”

“Nggak akan kubiarkan!” String kembali ikut menghadang Hero yang baru saja berniat pergi.

“String bodoh! Jangan ikut campur!!”

Anak itu, apa yang bisa dilakukannya dengan sayap terluka parah dan tubuh lemah begitu?!

“Aku sudah berjanji akan menahan kalian semua kepada Angel hyung dan yang lainnya. Aku pasti akan menepati janjiku pada mereka!”

String…

“Sudahlah String! Jangan lakukan itu..”

Suara ini kan…

Syaaat! Sebuah anak panah cahaya melesat sangat cepat dan langsung menusuk sayap U-know dengan mudahnya.

“Arrgh!”

“U-know!”

Aku langsung menoleh keasal panah itu datang. Kulihat pangeran Cloud tengah mengarahkan satu anak panah lagi kearah Hero dengan tatapan mata serius. Disisinya kulihat para iblis dan malaikat itu juga sudah menyiapkan senjata masing- masing.

“Pangeran! Kalian! Kenapa kembali?! Sudah kubilang kalian harus_”

“Aku nggak bisa meninggalkan seorang malaikat bertarung seperti ini sedangkan aku kabur.” Kali ini kulihat pangeran Petal maju sambil menghentak- hentakkan cambuknya di langit. “Karena itu kami semua sudah memutuskan kembali dan melawan para tentara itu.” Pangeran Petal menoleh kearahku. “Gomawo karena akhirnya kau berpihak kepada kami Mitang…”

Angel hyung dan yang lainnya ikut menoleh kearahku dan tersenyum ramah. Sudah sangat lama nggak kulihat orang tersenyum kepadaku seperti itu selain String. Aku baru sadar, memang telah sangat lama aku mengunci hatiku rapat- rapat dari orang lain. Dan sekarang, disaat aku memiliki arti untuk melakukan sesuatu..

“Bagus kalau begitu… Tangkap mereka!” U-know kembali memberi perintah.

Kali ini ratusan tentara itu mulai berpencar untuk menyarang kami semua. Nggak ada satupun dari kami yang diberi kesempatan untuk saling membantu. U-know memilih menyerang Angel hyung sedangkan Hero berusaha menangkap pangeran Cloud.

Para iblis itu juga sama kewalahannya seperti kami. Tapi kulihat pangeran Camomile berusaha sebisa mungkin untuk bisa mendekati Angel hyung. Dia pasti ingin melindungi orang yang dicintainya.

Kualihkan pandanganku pada String yang nggak terlalu jauh dari posisiku. Aku pun ingin melindunginya. Seperti yang dikatakan Shins sebelum aku kembali ke Halfpast tadi.

“String hanya ingin melindungi orang- orang yang memiliki cinta, Mitang. Pahamilah dia karena hanya kau yang bisa memahaminya. Dia memilih memberontak untuk melindungi mereka. Kalian berdua sama- sama mati karena dikhianati, dan tentunya String tak ingin melihat orang yang senasib dengannya. Dia tak ingin ada satu orangpun dari Angel hyung yang harus dimusnahkan hanya karena mencintai sesuatu yang sama sekali nggak salah.”

“String pergi untuk menyusulmu. Dia ingin membuka hatimu dan membuatmu sadar. Karena itu aku membantunya keluar dari sangkar yang kau buat untuk mengurungnya itu. Dia sangat mencintaimu, bukankah dia selalu mengatakannya. Dia tidak ingin kau terluka karena itu dia ingin menghentikanmu. Dia ingin melindungimu.”

Aku akan melindunginya!

Kuserang secara acak para tentara langit yang berusaha menangkapku. Melawan tentara seperti mereka tentunya bukan hal yang sulit untuk kulakukan. Kulihat seorang tentara langit menyayat sayap String lagi dan membuat anak itu meringis menahan perih.

“String!” Aku langsung menebas tentara langit yang melukainya dan tentara itu langsung oleng.

Kuraih tangan String yang mulai melemah. “Jangan bertarung lagi. Aku akan melindungimu.”

“Mitang hyung…”

Satu- satunya cara untuk mengalahakan mereka semua… Aku menatap Angel hyung. Ya, ada satu cara untuk membuat mereka semua mundur sekarang juga.

“Angel hyung! Para pangeran! Dan kalian semua!! Berkumpulah sekarang!!” Perintahku dengan lantang.

Beberapa saat mereka kaget mendengarku memberi perintah, tapi mereka langsung terbang cepat menuju kearahku dan kami berkumpul jadi satu.

“Kau punya cara untuk mengalahkan mereka Mitang?” Pangeran Cloud menatapku serius.

“Aku punya rencana.”

~Mitang/Zhoumi pov end~

.

~String/Henry pov~

“Aku punya rencana.” Aku menatap Mitang hyung kaget. Benarkah dia memiliki rencana untuk membuat para tentara malaikat juga iblis itu mundur?

“Tapi aku butuh bantuan kalian semua.”

“Apa?! Cepat katakan!”  Seru Sparkyu sambil menghajar para tentara yang berusaha mendekati kami. “Kami nggak punya banyak waktu untuk bertahan! Jumlah mereka terlalu banyak!”

Kutarik jubah malaikat Mitang hyung. “Hyung serius punya rencana?”

Namja itu mengangguk yakin. “Gabungkan semua tekanan energy yang Angel hyung, pangeran Cloud dan yang aku miliki. Kalau tiga kekuatan kita digabung, aku yakin para tentara iblis itu nggak akan sanggup menahannya karena mereka akan terkontaminasi. Begitupun dengan kalian para iblis. Pangeran Petal, pangeran Camomile dan Tan, kalian memiliki tekanan energy yang kuat sebagai iblis, jadi para malaikat itu akan mundur.”

“Tapi kalau begitu dipihak kita juga akan terkontaminasi satu sama lain hyung!” Seru Snow hyung sambil melepaskan anak panah kearah para iblis yang terus- terusan menyerang.

Kulirik Mitang hyung yang tersenyum yakin. “Itulah fungsinya hubungan kalian. String, Jewel dan Snow, kalian tekan kekuatan para malaikat agar para iblis nggak terkontaminasi. Begitupun dengan kau Sparkyu, kau juga tekan kekuatan ketiga iblis itu agar kami nggak terkontaminasi. Arra?”

“Bukan ide buruk.” Gumam iblis Tan.

“Kurasa memang itu satu- satunya cara yang bisa kita lakukan disaat begini.” Tambah pangeran Petal. “Baiklah jangan tunda waktu lagi. Sekarang lakukan!”

Wuuung! Mereka mulai mengeluarkan tekanan energy jiwa masing- masing.

Degh! Aku merasakan sesuatu yang aneh. Tekanan yang mulai dikeluarkan para iblis itu mulai mempengaruhi tubuhku yang sudah agak melemah ini. Rasanya sakit dan seperti terbakar!

“String!”

Ah, nae! Bukan saatnya aku menyerah. Aku harus bisa menahannya dan menolong mereka. Bukankah aku telah bertekad?

Kuarahkan kedua tanganku keatas dan berusaha mengumpulkan semua tenagaku untuk digabungkan dengan Jewel hyung dan Snow hyung agar bisa menekan kekuatan yang dipancarkan tiga malaikat itu.

“A-apa yang mereka lakukan?!” Terdengar suara kacau Hero hyung. Dia pasti kaget karena nggak menyangka kami semua bisa berkerja sama seperti ini.

Suasana diantara para tentara mulai kacau. Beberapa tentara iblis atau malaikat mulai terkontaminasi dan pingsan. Sama sepertiku dulu saat terkontaminasi kekuatan yang dikeluarkan iblis Tan.

“Sialan! Kali ini kita harus muncur juga!” U-know hyung memberi perintah cepat dan langsung menghilang bersama dengan Hero hyung. Para tentara itu ikutan pergi dengan secepat mungkin meninggalkan kami semua.

Sudah berakhir untuk saat ini…

“Aiiish…” Tubuhku benar- benar hancur rasanya… Aku langsung melayang lemah.

“String!” Mitang hyung langsung menahan tanganku dan memelukku. “Gwaencahanayo?”

“Na-nae hyung.” Balasku sebisa mungkin. Perlahan aku memeluk Mitang hyung.

“String?”

“Gomawo hyung. Akhirnya kau bisa membuka hatimu dan keluar dari sangkar yang kau buat untuk dirimu sendiri. Gomawo karena kau akhirnya memahamiku dan memilih untuk membantuku. Gomawo hyung… Saranghaeyo.”

Namja itu balas memelukku lembut. “Nado String. Mian karena aku telah melukaimu selama ini.” Dan dia mencium puncak kepalaku.

“Mitang, kau benar akan memihak kami?”

Kualihkan pandanganku menatap Angel hyung yang menatap Mitang hyung ragu. Aku menengadah untuk menatap wajah Mitang hyung yang juga memandangi Angel hyung serius.

“Aku sudah melangkah ke jalan ini hyung, aku nggak bisa kembali. Jadi sekarang aku akan memihak kepadamu dan aku akan membantumu kaluar dari hukuman yang tengah menunggumu di pengadilan langit.”

Angel hyung tersenyum. “Gomawo.”

Akhirnya mereka bisa saling memahami seperti ini. Aku benar- benar merasa lega sekarang.

Sraaaaaatt~

Degh!

Tiba- tiba kulihat sebuah cahaya lurus seperti tali melilit perut Angel hyung. Cahaya itu muncul dari langit.

“A_” Pangeran Camomile langsung shock.

Zraaat! Belum sempat ia menarik Angel hyung, dalam waktu singkat tali cahaya itu menarik Angel hyung duluan menuju langit. Wajah Angel hyung terlihat kaget saat tali itu menariknya.

Zrut! Angel hyung langsung menghilang ditelan langit.

“Angel!!” Pangeran Camomile baru saja mau menyusul Angel hyung.

Jlegarr! Tiba- tiba kilat yang sangat hebat nyaris menyambar pangeran Camomile kalau saja pangeran itu nggak langsung berhenti. Langit yang cerah tiba- tiba berubah gelap gulita.

“Apa yang terjadi ini?!”

Craash! Dari suatu arah kulihat sesuatu melayang menuju kami dan berhenti tepat dihadapan kami. Empat orang manusia kini tampak tengah tertidur sambil diselimuti kekuatan kegelapan yang sangat pekat.

“Wookie!!” Pangeran Cloud langsung berteriak shock.

“Do-donghae! Siwon hyung! Sungmin!” Jewel, Snow dan Sparkyu ikutan kaget saat melihat empat manusia itu.

Kini tubuh keempat manusia itu sekaan tertarik ke dalam langit gelap dan menghilang begitu saja.

“Wookie!”

“I-ini.. Ini kekuatan dewa kegelapan…” Gumam pangeran Petal gemetar.

Dewa kegelapan? Mungkinkah kekuatan yang tadi menarik Angel hyung itu… Itu kekuatan dewa langit?!

“Seperti yang telah ditentukan, Angel harus menjalani pengadilan langit saat bulan purnama. Dan untuk pengadilan itu, kami membutuhkan keempat manusia itu sebagai saksi yang dan akan dihapus ingatannya karena mengetahui keberadaan dua dunia kita.” Kami mendengar suara yang sangat menyeramkan dari langit.

Kulirik kedua pangeran iblis itu kelihatan shock.

“Itu suara dewa kegelapan.” Bisik Mitang hyung gemetar.

“Kedua pangeran iblis, satu pangeran dunia langit, satu iblis dan empat malaikat… Kalian semua bebas dari hukuman kalian karena Angel adalah pusat kekacauan ini.” Kali ini yang kudengar adalah suara dewa langit.

Tubuhku gemetar mendengar suara dewa langit itu.

“Angel akan dimusnahkan.”

Glek! Aku hanya bisa menelan ludah ketika keputusan itu diucapkan langsung oleh sang dewa langit.

.

~Fin~

===========================================================================

a/n ::

hmm… okee.. setelah zhoury ini adalah last part, last story, KANGTEUK! atau Angel x Camomile..

tapi aq masih belum tahu apakah akan seperti series lainnya yang berchapter atau akan jd one shoot..

yg udah pasti.. di DHA Series ini nggak akan ada Special Story..  jadi mianhae.. 😀

Buat Kim Family Series 3.. stelah DHA selesai, proyek itu yg akan aq kerjain.

.

buat isi cerita.. memang masih banyak kekurangan, aq harap chingudeul semua mau mengingatkan aq akan kekuranga seperti typos -yg selalu ada- atau bagian yg kurang dimengerti.. insya allah akan aq jawab pertanyaan readers sekalian. hhehe 🙂

gomawo~ love kisses from me.. ❤

kkk~

(5th Story) Punishment // HanChul

Devil Half Angel -D.H.A- Series

.

Cast ::

Angel :: Kim Leeteuk

Petal :: Kim Heechul

Cloud :: Kim Yesung

Camomile :: Kim Youngwoon

Shins :: Shin Donghee

Jewel :: Lee Hyukjae

Snow :: Kim Kibum

Sparkyu :: Kyuhyun

Mitang :: Zhoumi

String :: Henry Lau

.

Other Chara : Tan Hankyung

.

Punishment

(Fifth Story)

.

(All Pov Heechul)

 

“Heyo, magnae.. Masalah apa yang kau buat ini?” Kupandangi sebuah surat yang baru aja diberikan Kyuhyun kepadaku dengan tampang meringis. Aku bisa menebak kalau anak itu baru saja melakukan kesalahan yang membuatku diharuskan datang ke sekolahnya.

Kyuhyun cengengesan.

“Sparkyu!” Kutatap dia serius meminta jawaban.

“A-anou hyung.. Aku tertangkap basah saat sedang menyusup ke sebuah bar untuk menghisap jiwa kotor. Pihak bar memanggil guru wali kelasku, dan guru itu memanggil hyung untuk datang ke sekolah..” Iblis muda itu tampak menekan tombol PSP di tangannya secara asal.

Menyusup ke sebuah bar lalu ketahuan? Oh dewa.. Kyuhyun! Kau itu kan bukan iblis baru lahir kemarin sore!

“Lalu aku harus apa?”

“Hyung datang ke sekolah, temui guruku dan bicarakan masalah ini. Kata guruku kalau hyung kesekolah dan bicara dengannya, dia nggak akan melaporkan hal ini ke kepala sekolah. Jadi…” Dia memandangiku ragu.

Huff.. Aku harus bertanggung jawab atas diri anak menyebalkan ini.

“Tapi kalau hyung nggak mau biar aku minta Camomile hyung yang pergi. Tadinya aku mau minta tolong Angel hyung, tapi dia kan nggak bisa keluar rumah sekarang. Jadi yah mau bagaimana lagi. Gimana? Hyung mau datang?”

“Memangnya aku bisa apa?” Kulipat surat itu dan memasukkannya ke saku kemejaku. “Kau itu kan sudah seperti dongsaengku sendiri. Kalau ada masalah denganmu mau nggak mau aku harus bertanggung jawab.”

Kyuhyun menyeringai iblis. “Aku tahu hyung nggak mungkin lepas tangan. Jadi mohon bantuannya Petal hyung.” Namja itu langsung memelukku sekilas dengan manja. “Oh iya.. Malam ini aku nggak akan pulang ya.. Aku mau nginap di rumah Sungmin hyung!” Tanpa perasaan bersalah, iblis itu berjalan ke jendela dan lepas landas begitu saja.

Sifatnya itu semakin lama semakin menyebalkan. Apalagi sejak punya pacar.. Ckck

“Wae hyung?”

Aku melirik ke arah Camomile yang baru masuk ke ruang tengah. Dengan perlahan aku duduk dan menyandarkan tubuhku dikursi. “Anak itu mulai membuat masalah Camomile. Dan kau tahu, aku harus bertanggung jawab menyelesaikannya sedangkan dia asyik- asyikan pacaran diluar sana.”

Kudengar dongsaengku itu tertawa pelan sambil berjalan ke jendela. “Mau gimana lagi hyung? Kyu kan memang masih muda dan itu memang sifatnya sejak kecil. Jadi kau terima saja.” Namja bertubuh kekar itu duduk dihadapanku. Raut wajahnya berubah serius.

Aku duduk tegap menatapnya. “Ada sesuatu?”

“Gagak yang aku kirim untuk mencari informasi ke dunia iblis baru saja kembali hyung. Dan aku dapat kabar kalau dua hari lagi akan diadakan pertemuan dua dewa untuk membicarakan tentang masalah ini. Appa kita, raja kegelapan, sudah tahu kalau kita kabur ke Halfpast bersama dengan para malaikat itu. Dan sepertinya akan ada tentara dunia langit juga tentara iblis yang memburu kita semua.”

“Angel tahu?”

“Aku akan membicarakan masalah ini dengannya.” Camomile kembali berdiri. “Peristiwa tentang Angel hyung yang menghidupkan lagi manusia dengan setengah jiwanya juga menjadi masalah besar di dunia langit. Aku yakin kalau dia target buruan nomor satu. Aku ke kamarnya dulu.” Dia langsung berjalan meninggalkanku sendirian.

Dua peristiwa terbesar terjadi..

Pertama, kaburnya tiga pangeran dua dunia bersama dengan beberapa malaikat dan iblis lainnya secara bersamaan ke Halfpast. Tentu saja itu memang peristiwa paling menggemparkan. Pasalnya aku, Camomile juga pangeran Cloud bukan hanya sekedar pangeran. Kami kan calon dewa, tapi melakukan pelanggaran hebat itu.

Lalu insiden penyusupan Jewel dan Angel beberapa bulan yang lalu untuk membawa jiwa Lee Donghae yang diakhiri dengan Angel yang menghidupkannya lagi itu.. Masalah yang patut digaris besari. Menghidupkan manusia itu pelanggaran terberat. Angel melakukan dua pelanggaran dan dalam situasi ini sudah pasti dia yang menjadi incaran nomor satu.

Bukan hanya itu… Memang Angel jugalah yang menggerakkan kami. Dia pusat permasalahannya, kalau boleh aku bilang secara kasar. Tapi justru dengan mengikuti malaikat itu mereka semua jadi bisa menemukan apa yang mereka inginkan di Halfpast.

Dan sekarang…

Masalahnya baru dimulai..

0o0o0o0o0o0o0o0

“Angel.. Apa ini nggak terlalu santai? Aku kan ingin bertemu dengan guru wali kelas Sparkyu.” Kutatap pantulan diriku di cermin saat ini. Menggunakan celana panjang biasa dan atasannya hanya kaus putih diadukan dengan jaket hitam. Kurasa sangat kontras mengingat warna rambutku yang merah dan agak panjang. “Apa seharusnya warna rambut ini diubah?”

Angel ikut memperhatikan diriku. “Terserah padamu pangeran. Memang akan jadi pusat perhatian kalau muncul di sekolah Kyuhyun dengan penampilan begitu, tapi mau bagaimana lagi?”

Aku bergumam pelan. Mengganti warna rambut ini kan bukan hal yang aku suka.. Sejak kecil memang inilah warna rambutku. Sesuai dengan warna mataku kan? Lalu kami kan memang nggak punya pakaian formal seperti jas. Satu- satunya pakaian formal yang aku miliki hanya jubah kebesaranku sebagai pangeran iblis. Huf..

Angel menepuk bahuku. “Sudahlah, begini juga bagus. Pergilah sekarang..”

“Nae..” Aku menepuk jaketku dan hendak berjalan meninggalkan Angel. Sebelum aku keluar dari kamarnya melalui jendela kamar aku menatapnya. “Kau sendirian di rumah, jaga dirimu Angel.”

Malaikat itu tersenyum lembut. “Arraseo pangeran. Jangan khawatirkan aku.”

Memang aku seharusnya nggak usah mengkhawatirkan malaikat seperti dia kan? Sudahlah…

“Aku berangkat.” Ujarku sambil meloncat keluar jendela dan langsung terbang dengan sayap iblisku.

Orang bilang yang lalu biarlah berlalu, pikirkan masalah yang ada dihadapanmu sekarang. Nah, aku harus memikirkan apa yang akan kukatakan dengan guru wali kelas Sparkyu nanti. Apa alasan paling tepat kalau ditanya kenapa Kyu masuk ke dalam bar untuk orang dewasa begitu.

Kurasa memang nggak mudah hidup jadi manusia. Membosankan…

Aku sampai di dekat sekolah Sparkyu dan langsung masuk ke wilayah sekolah itu. Anak itu bilang ruang guru ada dilantai dua kan?

Seperti yang aku kira, aku menjadi pusat perhatian. Banyak mata menatap kearahku sampai aku berada di depan ruang guru. “Annyeong haseyo.” Sapaku sesopan mungkin. “Aku wali dari Cho Kyuhyun, aku ingin bertemu dengan Han sonsaengnim.” Nae, nama guru Sparkyu kalau nggak salah Han sonsaengnim. Entah Han apa..

Seorang namja tinggi dengan postur tubuh yang tegap langsung menghampiriku. Dia tersenyum sopan dan terlihat sangat manis. Kedua bola matanya teduh dan kelihatan jernih. Tapi ada satu hal yang membuatku ganjil. Satu tekanan yang bisa kurasakan dari dirinya.

Dan wajah itu… Seperti pernah melihatnya.

“Jadi Anda wali dari Cho Kyuhyun-sshi?”

“Nae…”

“Silahkan ikut ke ruangan saya.” Dia berjalan duluan dan mempersilahkanku mengikutinya.

Aku hanya mengikuti dia sambil terus memandang sosoknya dari belakang. Rasanya nggak asing… Aku seperti mengenal aura yang terpancar dari tubuhnya itu. Nuguseyo?

Dia membawaku ke ruangannya dan mempersilahkanku untuk duduk. “Senang bertemu dengan Anda. Nama saya Hankyung, saya guru wali kelas di kelas Kyuhyun-sshi.”

Aku mengangguk sekali. “Aku Kim Heechul, aku adalah wali Kyuhyun karena anak itu dititipkan kedua orang tuanya dirumahku. Dan aku sudah mendengar masalahnya dari Kyuhyun, masalah dia menyusup ke dalam bar itu…”

“Sebelumnya seorang anak seusia dia menyusup ke tempat orang dewasa itu sebuah pelanggaran kecil dan aku tak bermaksud membawa masalah ini lebih jauh.” Dia memotong ucapanku sambil menyandarkan tubuhnya di kursi.

Kutatap dia heran. “Eh.. Lalu kenapa kau tetap memanggil wali Kyuhyun ke sekolah Han sonsangenim?”

“Aku hanya ingin tahu…”

“Ingin tahu?”

Dia tersenyum sambil menopang dagunya menatapku. “Aku ingin tahu pangeran iblis mana yang ikut bersamananya kabur ke Halfpast.”

Degh!

Kedua bola mataku langsung terbuka lebar mendengar ucapannya tadi. Dia… Kenapa bisa tahu?!

Namja itu masih tersenyum. “Kurasa kau lupa denganku pangeran. Sparkyu memang belum penah bertemu denganku, tapi kau dan pangeran Camonile tentu pernah bertemu denganku sebelumnya meski hanya sekali di pengadilan dewa.”

Tubuhku gemetar dan aku terasa kaku dibuatnya.

“Kau masih belum ingat juga?” Dia berdiri dan bersimpuh dihadapanku.

Aku rasa aku mulai mengingat sesuatu…

“Aku adalah Tan. Iblis yang dibuang ke Halfpast lima tahun yang lalu.”

Oh gosh! Pantas saja aku seperti mengenal dan pernah melihatnya. Auranya juga nggak asing karena memang aku mengenal tekanan jiwa itu. Dan dia benar.. Meski samar kini aku mulai mengingatnya.

Dia Tan! Iblis yang dihukum karena secara nggak sengaja menghisap jiwa manusia sampai manusia itu mati!

0o0o0o0o0o0o0o0

“Omona?! Jadi Han sonsaengnim itu iblis yang dibuang ke Halfpast lima tahun lalu?!” Sparkyu menatapku shock nggak percaya. Bahkan PSP yang biasanya selalu dipegangnya kini diletakannya sembarang. “Serius hyung?”

Aku mengangguk sambil menenggak soju dari gelasku dan melirik ke arah Camomile yang mengerutkan keningnya kearahku bingung. “Kau ingat kan? Lima tahun lalu ada seorang iblis yang secara nggak sengaja menghisap nyawa manusia disaat dia menyerap jiwa kotornya. Karena kejadian itu sama saja dia telah membunuh manusia dan dia masuk ke pengadilan dewa. Kita berdua datang sebagai pihak pemberi suara. Saat itu kau dan aku ikut memberikan suara agar dia dibuang ke Halfpast daripada dimusnahkan.” Jelasku panjang lebar.

Camomile mengangguk masih dengan tampang ragu. “Tapi hyung, kalau benar begitu kenapa kita semua nggak tahu kalau ada satu iblis disekitar kita?”

“Ah, mungkin dia menekan kekuatannya!” Seru pangeran Cloud sok tahu.

Mendengar seruan malaikat itu, Angel menggeleng. “Aniya pangeran. Bukan karena itu.” Dia duduk disisi Camomile dan menatapku. “Iblis ataupun malaikat yang dibuang ke Halfpast akan hidup seperti manusia biasa. Banyak diantara mereka yang akhirnya memilih meninggalkan kekuatannya dan menguburnya dalam diri. Dan jika semakin lama dia mengubur kekuatan itu, maka tekanan jiwa merekapun perlahan akan memudar. Lima tahun waktu yang cukup lama untuk mengubur kekuatannya, jadi wajar kalau kita nggak bisa merasakannya.”

“Angel benar.” Gumamku.

“Tapi kalau dia sudah tahu sejak awal kalau kita ada disini.. Kenapa dia diam saja?” Jewel bertanya dengan nada ragu. “Apa mungkin akhirnya dia memunculkan dirinya dihadapan kita karena…” Suaranya terhenti dan dia berubah serius.

Camomile menunduk sambil meremas tangannya erat. “Karena masalah tentang kaburnya kita semua ke Halfpast telah menyebar. Saat ini para tentara iblis ataupun tentara dunia langit akan mulai memburu kita…”

Tubuhku perlahan bergetar mendengar ucapan itu.

Memang aku nggak merasakan takut, tapi kalau mengingat kami semua diburu dua dunia begitu kesannya kami benar- benar melakukan kesalahan fatal. Yah, memang itu juga kenyataannya.

Ting-tong!

“Bel…”

Kami semua hening saat mendengar suara bel berbunyi.

“Biar aku yang buka.” Snow langsung berjalan meninggalkan kami. Beberapa saat kemudian kulihat malaikat muda itu kembali ke ruang tengah dengan memasang wajah serba salah. “A-anou… Han sonsaengnim…”

“Annyeong haseyo yeorobun…” Tanpa menunggu Snow selesai bicara, kulihat Tan masuk ke ruangan kami dengan wajah tenang tanpa takut sedikitpun.

“Mwoya?! Han sonsaengnim!” Entah seara reflex atau apa, Sparkyu langsung meloncat kebalik sofa dengan tampang shock. “A-aku benar- benar nggak merasakan hawa kedatangannya! Bagaimana bisa?!”

Tan menoleh kearahku sambil tersenyum. “Maaf menggangu kalian selarut ini.. Tapi aku yakin pangeran Petal sudah menceritakan semuanya. Dan aku datang untuk membantu kalian semua di Halfpast ini.”

Dia bercanda kan? Dia bilang mau membantu kami?

Dia kan hanya seorang iblis yang terbuang. Apa untungnya bagi dia kalau membantu kami? Dan kenapa dia selalu menatap kearahku dengan senyum seperti itu? Namja ini, ah bukan, iblis ini membuatku penasaran.

0o0o0o0o0o0o0o0

Aku berdiri mematung di depan gerbang sekolah Sparkyu dan ketiga malaikat itu. Kembali teringat pembicaraan kami semua semalam dengan Tan.

“Kau mau membantu kami? Atas dasar apa?” Pangeran Cloud yang bertanya.

Lagi- lagi namja itu menatap kearahku sambil tersenyum misterius. “Hanya untuk membantu saja. Aku nggak punya alasan tersendiri. Saat ini aku adalah iblis bebas tanpa perlu menaati peraturan, jadi hanya aku yang bisa menolong kalian.”

“Maksudmu menolong bagaimana?” Kali ini aku bertanya.

Tan tersenyum lembut. “Aku tahu besok tentara akan segera turun ke Halfpast untuk memburu kalian semua. Dan apakah kalian tahu, dengan mudah persembunyian kalian ini akan ketahuan. Rumahku sudah kupasang segel yang bisa mengukuhkan semua kekuatan didalamnya tanpa ketahuan pihak manapun. Dan disaat itu, hanya tempatkulah persembunyian yang paling aman.”

“Kau menyuruh kami bersembunyi dirumahmu?” Camomile kelihatan ragu.

Tan mengangguk pasti. “Pangeran, anggaplah yang kulakukan ini salah satu bentuk hukuman yang kuterima di Halfpast. Jadi biarkan aku membantu kalian semua…”

Kupandangi dia ragu. Apa yang dikatakannya itu benar- benar jujur? Atau dia memiliki maksud terselubung? Bagaimanapun juga kami baru saja berbicara banyak tapi dia sudah menawari bantuan.

“Dan pangeran Petal… Besok tunggulah aku di depan sekolah. Ada yang mau kuperlihatkan…”

“Heenim!”

Eh? Heenim?

Kulihat Tan berlari kearahku dari dalam sekolah. “Maaf membuatmu menunggu lama.”

“Tunggu! Kenapa kau memanggilku Heenim? Namaku itu kan_”

“Jangan banyak bicara.” Tan langsung membekap mulutku santai. “Mulai sekarang kau juga panggil aku Hankyung saja. Karena mulai hari ini mungkin saja ada penyadap atau pengintai yang berkeliaran disekitar sini untuk melacak keberadaan kalian semua.” Namja tinggi itu menurunkan tangannya sambil menggandeng tanganku.

“Heya!” Kutarik tanganku. Kurasakan jantungku mulai berdegup aneh dengan perlakuannya itu. “Kenapa kau menyuruhku menemuimu? Apa yang mau kau perlihatkan?”

Sorot mata teduhnya kini berubah serius. “Seharusnya aku memperlihatkannya ke malaikat- malaikat itu, tapi kurasa aku perlihatkan kepadamu dulu.” Dia kembali menarik tanganku dan menggandengnya. Langkahnya semakin cepat. “Mungkin kau akan terkejut…”

Terkejut?

Dia membawaku ke sebuah hutan kecil dibelakang sekolah itu. Aku masih nggak tahu kemana dia akan membawaku, tapi aku mulai merasakan sesuatu yang aneh. Tekanan jiwa suci seorang malaikat.

“Disini…” Tan menarikku melewati sebuah pohon dan kami tiba di sebuah padang kecil yang sangat terang. Di tengah padang rumput itu aku langsung terkejut saat melihat seorang malaikat berdiri disana.

Aku mundur cepat. “Tan! Kau berkhianat!”

Tan hanya tersenyum aneh menatapku sambil memegangi tanganku erat. Apa yang dia inginkan padaku?!

“Lihat dia.”

Aku menyipitkan mataku untuk melihat sosok malaikat itu. Perlahan malaikat itu menoleh dan menatapku. Aku langsung shock. “Shi-Shins?!”

Nae… Itu Shins… Seorang malaikat penjaga danau reinkarnasi yang menjadi atasan langsung Snow. Kenapa malaikat penjaga sepertinya bisa ada di tempat ini? Apakah dia ingin menangkap kami semua sekarang sebelum para tentara itu menemukan kami?

“Lama tak berjuma pangeran Petal.” Malaikat itu tersenyum sopan.

“Jangan berbasa- basi Shins. Ada apa ini?” Tanyaku langsung sambil melirik Tan yang masih kelihatan tenang. “Ini yang mau kau perlihatkan kepadaku?”

Tan mengangguk. “Nae. Aku dipanggil olehnya beberapa hari yang lalu sebelum aku bertemu denganmu. Dialah yang memberitahukan padaku semua yang terjadi di dunia langit juga menyuruhku membantu kalian semua.”

Kutatap Shins dengan bingung.

“Jeongmal??” Tanyaku ragu.

Shins mengangguk membenarkan kata- kata Tan. “Mian mengagetkanmu pangeran. Tapi karena keributan yang kalian buat, aku tak bisa lagi berkomunikasi dengan Snow tanpa halangan siapapun. Aku takut kalau kami berinteraksi, para tentara akan dengan mudah menemukan kalian. Karena itu aku meminta tolong pada Tan untuk bicara dengan kalian semua.” Jelasnya dengan tenang dan perlahan berjalan mendekatiku.

Aku mundur sekali agar tidak terlalu dekat dengannya. “Ada apa?”

“Kalian semua harus pindah ke tempat Tan. Hari ini juga Mitang akan menyerang kalian secara langsung. Target utamanya adalah malaikat Angel dan pangeran Cloud. Menurut berita yang berhasil kudengar, dewa menetapkan bulan purnama berikutnya adalah hari penentuan hukuman untuk Angel, jadi para tentara itu akan benar- benar memburu kalian semua.”

Aku mematung shock. Bulan purnama berkutnya?

“Tunggu.. Itu kan dua minggu lagi..?”

Shins mengangguk. “Karena itu aku kabur sebentar dari dunia langit ke Halfpast untuk memperingati kalian. Aku tak bisa membantu kalian lebih dari ini. Kumohon lindungilah pangeran kami. Aku juga tak ingin Angel hyung dihukum oleh dewa. Tapi kalau Mitang berhasil mendapatkannya…”

“Tak akan kubiarkan.” Ucapku langsung. “Aku nggak akan membiarkan satu orang dari keluarga kami berkurang. Aku akan bicara dengan semuanya sekarang. Gomawo atas infonya Shins.” Tanpa bicara banyak aku langsung mengeluarkan sayap hitamku dan terbang cepat.

Penentuan hukuman? Tanpa ditentukan lagi aku bisa tahu kalau Angel pasti akan dimusnahkan. Peraturan langit lebih ketat dari dunia kegelapan. Kalau kami, masih diberi perhitungan suara apakah iblis itu akan dimusnahkan atau dibuang, tapi kalau dunia langit, tanpa pengambilan suara maka akan langsung dimusnahkan begitu saja.

“Heenim!”

Srat! Aku tersentak saat seseorang menarik tanganku.

“Hankyung..?” Kutatap dia shock. Kedua sayap hitam muncul dibalik punggungnya. Benar… Dia memang malaikat yang dibuang lima tahun lalu di pengadilan dewa. Aku benar- benar ingat sekarang.

Tan menatapku serius dan langsung menarikku turun menginjak dataran. “Kubilang jangan gunakan kekuatanmu. Kau sendiri jangan gegabah Heenim. Sedikit saja kau mengambil jalan yang salah, semua akan kacau.” Namja itu menggandeng tanganku sambil berjalan agak didepanku.

“Kenapa kau berniat membantu?” Tanyaku pelan.

Kini Tan berhenti. Dia menoleh dan tersenyum lembut kepadaku. “Karena aku memang ingin membantumu. Anggaplah ini balas budiku padamu atas lima tahun yang lalu. Kau telah menyelamatkan nyawaku…”

Aku? Kapan aku menyelamatkan nyawanya?

0o0o0o0o0o0o0o0

“Apa pelindungnya kuat?” Aku menatap Sungmin yang memperhatikan keluar dari jendela rumah Tan yang agak luas. Karena ucapan Shins yang telah kuceritakan pada Angel dan Camomile, kami semua langsung pindah ke rumah Tan. Dan ketiga manusia juga setengah iblis itu juga ikut.

Kulihat Sparkyu menepuk punggung namja manis itu pelan lalu menoleh kepadaku. “Aku khawatir hyung. Kalau para tentara itu berhasil menemukan kita… Semua bisa terpisah. Dan ketiga manusia juga Sungmin hyung pasti akan terlibat…”

Sparkyu benar.

“Tapi apapun yang terjadi aku pasti akan melindungi Angel hyung. Kesalahan terbesar kedua yang dibuatnya juga ada hubungannya denganku. Nggak akan kubiarkan mereka menangkap hyung.” Jewel masih bersikeras dan dibalas anggukan serius oleh Snow.

Kali ini kualihkan pandanganku ke Angel yang tersenyum miris. “Mianhae. Seharusnya aku tak melibatkan kalian semua atas masalah ini. Hanya karena satu keegoisanku, kalian semua jadi terseret ke masalah besar ini. Jeongmal mianhae..”

Angel…

“Gwaenchana.” Camomile langsung merangkul malaikat cantik itu lembut. “Sudah sering kukatakan aku akan selalu ikut denganmu dan melindungimu. Jangan meminta maaf seperti itu.” Mereka memang pasangan yang paling menyedihkan.

Kenapa dewa menciptakan kami menjadi seperti ini…?

“Heenim.” Kurasakan Tan menepuk pundakku. Dan saat aku menoleh kulihat dia memberi aba- aba agar aku mengikutinya. Kami berdua langsung berjalan keluar ruangan itu dan masuk ke dalam kamar Tan.

Dia duduk ditepi tempat tidurnya. “Sekarang aku paham kenapa kalian semua menjadi buronan paling dicari dua dunia itu.” Mulainya. “Tapi kulihat cinta diantara mereka memang sangat murni. Entah kenapa aku jadi merasa iri.”

“Tan…”Aku berjalan mendekatinya disaat dia menengadah menatapku. “Apa yang kulakukan untukmu lima tahun yang lalu?”

“Kau tak ingat?” Namja itu perlahan meraih tanganku lembut dan menggenggamnya. “Saat pengambilan keputusan hukuman, jumlah yang memilih aku untuk dibuang dan jumlah yang memilih aku untuk dimusnahkan itu seri. Saat itu hanya satu iblis yang masih diam. Iblis itu berpikir cukup lama dan mengatakan hal yang sangat membuatku terkejut. Sampai akhirnya dia memutuskan aku lebih baik dibuang dibandingkan dimusnahkan.” Namja itu tersenyum kepadaku.

Senyumannya membuat jantungku berdebar sangat keras. Aneh.

“Iblis itu… Aku?”

Tan mengangguk. “Kau saat itu bilang, semua hal memiliki hak untuk memperbaiki kesalahan yang telah diperbuat sekalipun kesalahan itu sangat besar. Dimusnahkan itu artinya kita tak mengizinkan mereka merubah dirinya agar menjadi lebih baik tapi hanya akan menimbulkan kebencian di pihak lain yang merupakan keluarga orang yang dihukum. Tapi kalau dibuang, dia memiliki alasan untuk memperbaiki hidupnya. Aku benar- benar kaget mendengarmu bicara seperti itu.”

Wajahku terasa memerah sekarang. “A-aku tak ingat.” Jawabku serba salah. Aku nggak yakin kalau aku pernah mengatakan hal seperti itu. Seperti bukan aku saja.

Tan tertawa pelan. “Tapi aku seharipun nggak pernah melupakannya. Setiap detik kata- katamulah yang menjadi penopangku. Kuputuskan untuk menjadi guru di Halfpast untuk menebus dosaku. Dan saat aku mendengar peristiwa besar ini, aku rasa aku bisa bertemu denganmu lagi. Takdir yang mempertemukan kita karena sebuah masalah… Kalau tahu seperti ini, aku benar- benar akan berterima kasih karena dihukum.”

Kurasa tampangku saat ini benar- benar kacau!

“Jangan membual!” Aku langsung menyentakkan tangaku dan berpaling dari hadapannya.

“Saranghae!” Tiba- tiba namja itu memelukku dari belakang dan menenggelamkan kepalanya di leherku. Kurasakan dia menghirup nafas dalam- dalam dan itu membuatku serasa mati rasa. Jantungku benar- benar kacau.

“Jeongmal saranghae pangeran Petal. Sejak lima tahun yang lalu aku terus memikirkanmu. Berharap suatu saat nanti kita bisa bertemu kembali dan penantianku terbalaskan. Apa kau mau menerimaku?”

“Le-lepas… Kau kira kita pantas membicarakannya disaat situasi seperti ini?”

“Justru aku harus mengatakannya sekarang. Nggak ada satu orangpun yang tahu apa yang akan terjadi pada kita nanti.”

Kata- katanya benar… Mungkin saja nanti kami akan mati dihukum.

“Aku mau keluar.” Aku langsung memaksa Tan melepaskan tangannya dipinggangku dan langsung berjalan cepat keluar dari kamarnya.

Dibalik pintu kamarnya kutekan dadaku yang terasa aneh. Debaran jantungnya masih kacau seperti tadi.Wajahku terasa panas dan hatiku kacau, rasanya seperti ada yang mengganjal.

Kuperhatikan seluruh anggota keluarga kecilku yang tengah memasang wajah serius.

Nggak ada satu orangpun yang tahu apa yang akan terjadi nanti… Apa kami semua akan berpisah? Apa salah satu dari kami semua akan dihukum berat? Aku tak ingin itu semua terjadi…

0o0o0o0o0o0o0

“Aku benar- benar nggak bisa menghubungi Shins hyung di dunia langit.” Snow kelihatan tak bersemangat. Dia sama sekali tak menyentuh sarapannya pagi ini. Dan kulihat Siwon hanya mengusap tangan malaikat itu lembut. “Bulan purnama… Kita harus bagaimana?” Malaikat itu mulai kelihatan frustasi.

“Tenanglah Kibum… Aku yakin kalian semua bisa melewati ini semua dengan mudah.” Siwon langsung menepuk- nepuk bahu kekasihnya itu lembut. Berusaha menenangkannya.

Kuperhatikan pangeran Cloud yang hanya duduk diam di sofa sambil memandang keluar jendela. “Heyo kau, pangeran!” Panggilku sambil berjalan kearahnya.

Pangeran itu menoleh. “Hmm?”

“Apa kau nggak bisa melakkan sesuatu? Dewa langit itu kan appamu, apa kau nggak bisa bicara dengannya?”

Cloud kelihatan muram. “Aniya hyung. Meski statusnya aku ini pangeran, anak dari dewa, tetap saja aku nggak bisa menentang keputusan langit. Meski pangeran akupun akan dikenai hukuman langit sama seperti Angel hyung. Yang saat ini kupikirkan adalah cara agar Snow dan Jewel nggak terlibat jauh.”

“Kenapa hanya kami yang kau pikirkan hyung?! Jadi kau bersedia kalau kau dihukum dan Angel hyung dimusnahkan?!” Jewel berseru keras dengan wajah memerah padam. Dia yang paling merasa bersalah pastinya.

Kulirik Donghae, berharap namja manusia itu bisa menenangkan kekasihnya. Dan sepertinya Donghae paham. Dia langsung menarik tangan Jewel hati- hati. “Jangan terbawa emosi Hyukkie.”

Jewel hanya diam.

“Inilah keputusan yang aku dan Angel hyung ambil. Kalian berdua hanya malaikat muda yang terbawa dalam masalah ini. Angel hyung memang target utama, dan kenyataan semua masalah ini karena dia juga nggak bisa kupungkiri. Tapi aku juga salah, karena aku memilih ikut dengannya meski aku tahu jalan yang kuambil salah. Seharusnya aku melihat statusku sebagai pangeran dunia langit. Karena itu kami berdua akan mencari cara agar kau dan Snow tak terkena hukuman.”

“Pangeran!!” Kali ini Snow yang berseru.

“Hyung… Sudahlah, kau jangan membuat masalah semakin rumit.” Kulihat lagi Ryeowook langsung meraih tangan Cloud dan menatapnya dalam- dalam.

“Kalian hentikan saja semuanya.” Sparkyu ikutan membuka suara sekarang.

Disaat begini, dimana Angel dan Camomile?

Aku menoleh dan kulihat Tan berdiri bersandar di ambang pintu. Sorot matanya lurus menatapku. Perlahan aku berjalan mendekatinya tapi langsung melewatinya keluar ruangan. Tan mengikutiku.

Kami berpindah ke luar rumah Tan. Kupandangi langit malam yang kelam.

“Semakin kacau. Saling melindungi satu sama lain. Benar- benar sudah terjalin ikatan yang sangat kuat diantara kalian semua ya?” Dia bergumam.

Aku hanya mengangguk kecil. “Karena itu aku sendiri nggak mau sesuatu terjadi pada mereka. Sekalipun kami terbagi dua antara iblis dan malaikat, kalau salah satu dari mereka harus terkena hukuman, maka aku pun nggak akan tinggal diam.”

“Kadang kau kelihatan seperti orang yang suka memerintah dan seenaknya, tapi ternyata kau sangat memikirkan orang lain.” Kurasakan Tan mengusap rambutku dengan sangat lembut. Dan lagi- lagi jantungku berdegup keras.

“Masalah pernyataan cintaku kemarin…”

“Mungkin akan sangat merepotkan kalau menjalin cinta dengan seorang pangeran.” Aku memotong kalimat Tan dan mengalihkan pandanganku menatap mata jernihnya. “Aku memang masih belum yakin tapi…”

Sratt!!

Degh! Instingku menangkap sesuatu.

“Petal!” Tiba- tiba Tan langsung menarik tanganku dan meloncat tinggi menghindari sebuah anak panah cahaya yang tadi nyaris mengenai kami berdua.

Aku langsung menengadah kearah anak panah itu datang dan shock. Entah berapa jumlah mereka, tapi yang kulihat saat itu adalah para tentara malaikat dan juga iblis.. Yang telah menemukan tempat kami berada.

“Kita tertangkap…” Tan menggeram pelan.

“Itu dia pangeran Petal! Tangkap dia dan temukan para target yang lainnya!” Seru seseorang dari barisan belakang tentara itu. Dan aku mengenal suara itu. Itu suara Mitang.

Tanpa banyak bicara Tan menarikku masuk kembali ke dalam rumah dengan gesit. Dia melemparku kedalam dan langsung mengarahkan tangannya ke pintu yang tertutup rapat. “Beritahu yang lainnya! Aku akan menekan mereka sebentar!”

Zuuung! Sebuah tameng berwarna hitam transparan muncul dengan cepat menyelubungi rumah itu. Diluar kudengar suara dentuman aneh. Berani kutebak mereka berusaha menghancurkan tameng itu.

Aku berlari masuk ke ruang tengah. “Semuanya!”

Degh! Aku langsung mematung shock lagi. Dia luar sana kulihat Mitang memerintah para tentara itu. Dan di dalam sini, ada seorang malaikat manis yang berdiri ditengah kepungan para malaikat dan iblis kelompok kami.

“String…”

“Annyeong pangeran Petal.” Sapanya santai. “Saat ini ada sekitar dua ratus tentara yang dipimpin Mitang hyung diluar sana dan satu malaikat musuh di dalam sini. Apa yang akan kalian lakukan sekarang?”

Kami terjebak…

0o0o0o0o0o0o0o0

“Jalan ini benar aman String?” Camomile tampak terbang sambil menopang Angel yang kelihatan melemah. Sepertinya malaikat yang sudah kehilangan setengah jiwanya itu nggak bisa bertahan lebih jauh menghadapi tekanan jiwa seratus iblis yang mengejar kami.

Aku teringat pembicaraan cepat kami dan String tadi…

“Kau akan menangkap kami?” Cloud menatapnya serius.

Malaikat manis itu hanya tersenyum kecil. “Aku adalah anak buah langsung Mitang hyung. Jadi pengeran pikir, apa yang akan aku lakukan setelah berhasil menyusup ke dalam rumah ini?”

“Jangan berbasa- basi anak kecil!” Ejek Sparkyu kesal.

String balik tersenyum meledeknya. “Aku ini salah satu dari malaikat yang ingin membantu kalian semua. Terserah kalian mau percaya atau nggak, tapi hanya akulah satu- satunya penolong kalian sekarang. Aku bisa membawa kalian kabur dari sini.”

“Bagaimana kita bisa percaya dengannya?” Sungmin berbisik pelan.

“Aku percaya pada String.” Ucapan Camomile membuat kami tersentak. Kulihat dia dan Angel sudah ada diruangan ini. “Saat Angel hyung dan Jewel menyusup ke dunia langit untuk menjemput Donghae, bukannya dia yang membantu mereka menahan Mitang meski hanya sebentar? Jadi sekarang aku percaya padamu String.”

String tersenyum lega melihat dongsaengku. “Gomawo pangeran Camomile.”

Jadi akupun akan percaya kepadanya.

Perlahan Tan menggenggam tanganku yang agak gemetar. “Kau takut?”

“Sedikit.” Jawabku jujur sambil mengigit bibir bawahku. “Tentara itu tetap akan menemukan kita sejauh apapun kita pergi. Jadi kita harus tetap waspada.” Lanjutku sambil menoleh menatap Namsan tower yang terlihat jelas dari tempat kami melesat terbang.

Tan menggenggam tanganku semakin erat. “Aku akan melindungimu pangeran.”

Kutatap sisi wajahnya dari samping yang kelihatan sangat tampan. Dia memang iblis, tapi kurasa kini dia tampak seperti manusia biasa dengan sebuah sayap dipunggungnya. Lebih baik kalau kau adalah manusia Tan… Karena dengan itu kau nggak perlu ikut terlibat dengan masalah ini lebih jauh.

Srat! Tiba- tiba String yang terbang paling depan tersentak dan memutar arah terbangnya kebelakangku dan Tan.

Tring! Dia menahan serangan pedang Mitang yang sudah ada dibelakang kami.

Kedua malaikat itu memang malaikat cahaya. Reflex String dan kecepatan Mitang sangat menakutkan. Kami semua berhenti dan menatap dua malaikat yang saling bertatapan itu.

“String! Apa yang kau lakukan? Tadi kau bilang kau dipanggil dewa! Ternyata kau membantu mereka?!” Seru Mitang kesal sambil menaikan satu alisnya bingung. “Kau mulai berbohong padaku hah?”

“Aniya hyung… Hyung tahu kan aku sangat menyayangimu karena itu aku nggak mau hyung terluka kalau bertarung dengan mereka semua. Jadi kubawa saja mereka kabur.” Jawab String dengan wajah lembut menatap Mitang. Kulihat Mitang memandangnya kesal.

Sepertinya satu- satunya malaikat yang bisa berhadapan dengan Mitang hanya String.

Zraaatt! Tiba- tiba para pasukan iblis dan malaikat sudah mengepung kami semua.

Mitang terbang mundur ke pasukannya. “Angel, serahkan dirimu kepada kami.” Perintahnya. “Malam ini juga kalian semua akan kembali ke dunia yang seharusnya kalian tinggali. Dan kau iblis buangan, jangan ikut campur.”

Aku melirik ke Tan yang kelihatan tenang. Dengan sigap aku terbang kehadapannya dan menatap Mitang.

“Heenim?”

“Namja ini nggak ada urusannya dengan kami. Jangan libatkan dia.”

“Babbo! Sudah kubilang aku akan melindungimu!” Tan menarik tanganku tapi aku langsung menghempaskan tangannya dan menatapnya serius. “Heenim?”

“Jangan buat aku merasa bertanggung jawab Tan.” Ucapku serius.

“Aniyo…” Tiba- tiba Angel maju kehadapan kami semua dan melayang tenang. “Baiklah Mitang, aku akan ikut denganmu, tapi kau harus membiarkan mereka semua pulang sendiri tanpa diseret para tentara itu.”

“Angel!!”

“Hyung! Apa yang kau katakan!”

Mitang tersenyum licik. “Kalau itu mau hyung, aku akan sangat berterim kasih.” Mitang mengarahkan tangannya seakan menarik Angel untuk mengikutinya. Kalau mereka seperti itu, aku yakin akan ada pertempuran besar saat ini.

“Jangan sentuh milikku!” Camomile langsung menyentakkan pedangnya dan berdiri menghalangi Angel. Saat itu juga Mitang dengan sigap mengarahkan pedangnya kearah Camomile. “Kalau kau mau membawanya, kau harus membunuhku dulu.”

Dewa… Tebakanku tepat.

“Akan kuturuti kata- katamu pangeran.” Balas Mitang dingin. “Tangkap mereka semua dan seret ke hadapan kedua dewa!” Perintahnya bagai petir yang langsung menggerakkan dua ratus tentara itu.

Pertempuran…

Kami semua berpencar sendiri- sendiri. Aku langsung melesat terbang semakin tinggi sambil mengeluarkan senjataku. Berbeda dengan Camomile yang memakai pedang dan Sparkyu yang menggunakan tombak, senjataku hanya sebuah tali cambuk cahaya hitam yang sangat tebal.

Kupukulkan beberapa kali cambuk itu di langit dan para tentara iblis itu diam menungguku. Mereka tahu kalau benda ini sangat berbahaya. Sedikit saja mereka terjerat, mereka bisa langsung kumusnahkan dengan mudah.

“Tangkap pangeran Petal!” Seru seorang iblis yang berada paling depan. Sekumpulan iblis itu langsung menyerangku dengan bersamaan.

Meski mereka hanya tentara, tetap saja mereka tentara pilihan yang sulit kutaklukan. Mereka melesat cepat mengelilingiku dan membuatku sulit menjerat satu dari mereka. Ini sangat menyebalkan!

Tapi aku seorang pangeran iblis yang kuat.

Aku bergerak cepat dan membuat kepungan ibis itu bingung seketika.

Ctarrt! Kuarahkan ujung cambukku keseorang iblis dan mengait lehernya. Buru- buru kutarik iblis itu kuat dan pedang ditangannya terlempar dan langsung kutangkap.

“Mianhae.” Aku mengencangkan genggamanku, menyalurkan tenagaku melalui cambuk itu. Sebuah kilatan listrik mengalir dari cambuk kearah iblis yang berhasil tertangkap olehku. Seketika itu juga iblis itu menjerit dan musnah.

Aku melakukan kesalahan fatal…

Kuarahkan pedang itu kehadapan para tentara iblis yang berdiri dihadapanku. Secara cepat para iblis itu kembali menyerangku dengan pedang- pedang mereka. Dengan sebisa mungkin aku menangkis semua serangan itu sendirian.

Tentu saja sangat menyusahkan mengingat aku sendirian dan mereka jumlahnya mungkin lebih dari dua puluh orang.

Pertempuran malam itu terjadi begitu saja. Sesekali aku melirik ke kelompokku yang juga bertarung sendirian. Meski kelihatan kewalahan, tapi mereka bisa menghadapinya. Itu bagus. Yang membuatku khawatir hanyalah Tan. Dia harus terlibat padahal baru mengenal kami.

“Hentikan perlawanan kalian semua!” Seruan Mitang membuat kami semua reflex menoleh menatapnya.

Aku membulatkan mataku tak percaya saat kulihat Mitang berdiri sambil menghunuskan pedangnya tepat dibelakang punggung Tan. Sedikit saja namja itu bergerak, Mitang mungkin akan langsung membunuhnya.

“Tan hyung…”

“Mitang! Dia nggak ada hubungannya!” Pangeran Cloud berseru tak terima.

Kami semua terbang saling mendekat sambil tetap bersiaga.Mitang tak memperdulikan Cloud. Dia menatap lurus ke Angel. “Hyung, aku tahu kau bukanlah malaikat yang bisa membiarkan orang lain mati hanya karena melindungimu. Yang aku inginkan hanya kau, jadi lebih baik kau serahkan dirimu tanpa perlawanan dari siapapun agar nggak ada satupun yang terluka.”

“Jangan dengarkan dia Angel hyung!” Tan memilih bersuara. Dia menoleh menatapku. “Percaya padaku.”

Percaya apanya?

Aku melirik kearah Angel yang sudah ditahan oleh Camomile juga Jewel. Apa yang akan kau lakukan Angel?

“Lepaskan iblis itu hyung.”

Degh! Aku menoleh kearah Mitang yang kelihatan shock. Saat ini String sudah menghunuskan pedangnya tepat di depan leher Mitang dan dia memegangi tangan Mitang yang memegang pedang. Posisinya seperti tengah memeluk Mitang dari belakang.

“String…”

“Dia nggak ada hubungannya. Sejak awal aku memang nggak mau membantumu menangkap mereka. Dan sekarang aku juga akan membelot darimu dan melindungi hyungdeul juga pangeran Cloud. Jadi lepaskan iblis itu…” String mengancam.

“Jangan bodoh…” Mitang hanya tersenyum licik.

Tiba- tiba malaikat itu menghilang dari hadapan String dan kembali muncul dibelakang String sambil menarik tangan malaikat itu dan melempar String ke arah tentara malaikat. “Tangkap String dan jangan biarkan dia lepas!!” Perintahnya. Beberapa malaikat langsung memegangi String.

“Hyuuung!”

Kesempatan tadi digunakan Tan untuk terbang menjauh dari Mitang kearah kami semua.

Mitang menatap kami semua kesal. “Angel hyung… Dan tiga pangeran… Apa kalian ingin semua yang memihak kalian mati disini?” Ancamnya sinis.

Semuanya? Berarti Tan termasuk…?

“Aku ingin berguna.” Tan berujar singkat dihadapan kami. “Pangeran Petal, pangeran Camomile, Sparkyu, lindungi para malaikat itu. Aku tak yakin mereka akan sanggup menahannya kalau nggak kalian lindungi.”

“ Apa yang akan kau lakukan Tan?!” Kucoba menatap wajahnya.

Dia berpaling dan tersenyum menatapku. “Percaya padaku.”

Percaya…?

Aku mempercayainya!

Bzaatt! Kedua sayap iblis Tan terbuka lebar membuat kami yang berada dibelakangnya nggak bisa melihat para tentara iblis dan malaikat itu. Dari tubuhnya membiaskan cahaya kegelapan yang sangat pekat. Aku bisa merasakan tekanan kekuatan yang sangat kuat darinya.

“Ugh!”

Degh! Aku segera menoleh dan kulihat Angel memegangi dadanya.

“Lindungi para malaikat itu!” Seru Tan cepat.

Tanpa bersuara, aku, Camomile dan Sparkyu terbang mengitari keempat malaikat itu dan membuat sebuah tameng hitam untuk melindunginya.

Zruaah! Sebuah naga hitam yang sangat besar keluar dari tubuh Tan dan memancarkan tenaga kegelapan yang sangat kuat. Aku mencoba melihat para malaikat itu kelihatan kesakitan merasakan kekuatan kegelapannya.

Tanpa bicara Tan menggerakkan naga hitam itu menyerang para malaikat ataupun iblis yang langsung berhamburan menghindar. Bahkan Mitang wajahnya pucat. Malaikat seperti diapun nggak akan kuat menahan kekuatan ini.

“Kekuatannya terlalu besar! Ini berbahaya!” Kudengar Camomile berseru panik.

Benar.. Tan terlalu kuat… Dan kalau tekanannya sekuat ini, dia bisa musnah!

“Tan hentikan!!”

Tan nggak mendengarkanku. Dia tetap mengeluarkan semua tenaganya.

“Sial!” Mitang langsung menarik String yang sudah pingsan karena tekanan kekuatan Tan terbang menjauh dari tempat kami. Para malaikat dan iblis yang masih bisa bertahanpun langsung pergi membawa rekan mereka yang pingsan mengikuti Mitang.

“Dia sangat hebat…” Kudengar Sparkyu bergumam pelan.

Srrraaash! Naga itu kembali masuk ke dalam tubuh Tan dan namja itu seakan terdorong kebawah dengan sangat cepat seiring dengan masuknya naga itu kedalam tubuhnya.

“Tan!!” Kulepaskan kekuatan pelindungku dan mengejar namja itu. Dengan cepat kuraih tangannya dan menahannya sebelum tubuhnya membentu permukaan tanah. “Tan, gwaenchanayo?!”

Dia tersenyum lembut sambil mengusap wajahku. “Nae. Kan sudah kukatakan percaya kepadaku. Selama lima tahun kutekan kekuatanku dan tak pernah kugunakan. Aku tahu akan tiba saat dimana semua kekuatanku harus kugunakan untuk melindungi sesuatu yang penting. Dan inilah saatnya…”

“Pabbo!” Sentakku kasar. “Jangan pernah lakukan itu lagi! Kau nggak tahu sekuat apa tekanan energimu tadi! Kau membuatku sangat cemas bodoh! Sudah bagus kau kuselamakan dengan dibuang ke Halfpast, memangnya kau mau musnah sekarang hah?!”

“Ehehe…” Dia tertawa pelan. “Aku belum mau mati Heenim. Aku kan belum mendengar jawabannya darimu…”

Jawaban…?

Kupandangi matanya yang terlihat sangat jernih itu. “A-anou… Aku…”

Dia masih diam menunggu.

“Mianhae…” Aku langsung memeluk tubuhnya. “Kurasa kau akan terlibat dengan semua masalah kami lebih jauh lagi Tan. Jeongmal mianhae.”

“Maksudmu?”

“Tetaplah disisiku. Apapun yang terjadi tetaplah mencintaiku.” Ujarku selancar mungkin. “Nado. Nado saranghae.”

Kurasakan lengannya memeluk pinggangku lagi. “Kalau hanya itu syaratnya akan kulakukan. Aku berjanji, apapun yang terjadi, selamanya aku akan ada disisimu pangeran. Aku berjanji.” Ucapnya sambil mencium keningku lembut.

Aku tahu memang ini bukan saat yang tepat untuk mencintai orang lain. Tapi janjinya, apapun yang terjadi janji itulah yang akan terus kuingat nanti. Akan kuubah hukumannya dari dibuang ke Halfpast, menjadi berada disisiku. Selamanya…

.

============================================================================

a/n ::

next part ::ZhouRy (Double pov Zhoumi/Mitang and Henry/String)

.

jawaban dari banyak pertanyaan di story sebelumnya..

Sungmin yang tadinya manusia setengah iblis dengan satu mata iblis sebenarnyakembali menjadi manusia biasa saat mata kirinya menjadi kunci penukaran kristal ingatan. Tapi karena Kyuhyun memberikan satu mata kirinya ke Sungmin, maka Sungmin akhirnya kembali menjadi manusia setengah iblis.

 

(4th Story) Devil’s Eye // KyuMin

Devil Half Angel -D.H.A- Series

.

Cast ::

Angel :: Kim Leeteuk

Petal :: Kim Heechul

Cloud :: Kim Yesung

Camomile :: Kim Youngwoon

Shins :: Shin Donghee

Jewel :: Lee Hyukjae

Snow :: Kim Kibum

Sparkyu :: Kyuhyun

Mitang :: Zhoumi

String :: Henry Lau

.

Other Chara : Lee Sungmin

.

Devil’s Eye

(Fourth Story)

.

(All Pov Kyuhyun)

Bodoh…

Semuanya bodoh.. Mereka kira sekarang mereka bisa lolos begitu saja dari hukuman dewa? Ya, aku juga termasuk dalam kategori orang bodoh itu. Ini semua sudah melebihi batasan yang bisa kuperhitungkan. Bahkan iblis jenius sepertikupun akhirnya menyerah..

Setelah kami semua kabur secara bersamaan ke Halfpast, sekarang para malaikat itu jatuh cinta ke tiga manusia biasa, meski sejujurnya itu lebih baik daripada malaikat yang jatuh cinta pada iblis sih.. Dan sekarang.. Angel hyung menghidupkan manusia yang seharusnya mati!

Dewa akan segera murka…

Nggak ada satupun hal yang bisa mengatur kematian seseorang selain dewa langit dan dewa iblis. Tapi sekarang, cepat atau lambat para tentara dunia langit akan menangkap Angel hyung lalu dia akan dibunuh atas pelanggaran yang dilakukannya.

Tapi sebagai iblis penting aku juga nggak akan membiarkan hal itu terjadi. Angel hyung malaikat yang sangat penting buat pangeran Camomile, kalau sesuatu terjadi padanya pangeran itu pasti akan bertindak cepat, dan kalau sesuatu terjadi terhadap pangeran Camomile, pangeran Petal akan ikut terlibat. Dan ujung- ujungnya aku juga akan kena dampaknya. Hidup menjadi iblis itu merepotkan! Kenapa aku nggak berreinkarnasi jadi manusia aja sih dulu? Huff.. Pasti karena semasa hidup aku ini anak yang jahat.

Ah, sudahlah!

Kenapa juga aku harus memikirkan semuanya!

“Kyuhyun..”

Aku menoleh cepat kearah namja manis yang berdiri takut disampingku. Namja chingunya pangeran Cloud yang dirasuki Max dulu. “Wookie? Wae? Nggak ada yang mengganggumu kan?”

Dia menggeleng pelan. “Anou, Yesung hyung dimana ya? Kau tahu?”

Perlahan kudekatkan wajahku kearahnya dan namja itu mundur takut. Wajarlah, aku ini kan iblis. Manusia mana yang nggak takut sama iblis?

Aku mengendus- endus sejenak dan kembali menatapnya. “Yesung hyung ada di kelas Jewel hyung untuk bicara dengan Lee Donghae hyung. Beberapa menit lagi dia akan kembali ke kelasmu, lebih baik kau tunggu di kelasmu saja.”

“Oh, begitu ya? Baiklah.. Gomawoyo Kyu..” Kim Ryeowook langsung berjalan tergesa- gesa meninggalkanku.

Choi Siwon, Kim Ryeowook dan baru- baru ini Lee Donghae. Setelah mereka bertiga siapa ya yang akan tahu rahasia kami ini?

Degh! Aku langsung terkesiap saat merasakan sesuatu yang sangat menarik.

Tekanan jiwa yang kotor! Ahaa… Sarapan!

Dengan segera aku berjalan keluar kelas dan mengikuti arah aroma jiwa yang sangat menyengat itu. Kalau buat para malaikat, aroma ini akan sangat menjijikan dan bisa membuat mereka mual. Untung saja ada kedua pangeran iblis juga Angel hyung, jadi aku nggak punya masalah ‘bau badan’ kalau berada di dekat mereka. Mereka nggak akan terpengaruh dengan tekanan jiwa kotorku.

Aku masuk ke dalam toilet dan berjalan ke arah toilet paling ujung.

Dari dalam toilet itu aku bisa mendengar suara yang agak aneh. Suara dua orang namja.. Dan aku bisa menebak apa yang mereka lakukan di dalam toilet. Dasar manusia rendah, jam segini aja sudah melakukan hal menjijikan begitu.

Kutempelkan telapak tanganku di pintu toilet itu sambil memejamkan mataku. Perlahan aku kembali membuka mataku dan saat itulah bola mataku yang tadinya berwarna hitam berubah menjadi semerah darah.

Aku sekarang bisa melihatnya.. Tampak seperti segumpalan asap hitam yang mengelilingi wilayah itu. Perlahan asap itu bergelung- gelung dan masuk ke dalam tubuhku melalui telapak tanganku.

Slurp! Secara reflex aku menjilat bibirku yang terasa manis.

“Enaknya… Dengan begini selama beberapa jam aku nggak perlu mencari makanan lagi.”

Tok-tok! Aku mengetuk pintu toilet itu.

“Omo! Nuguseyo?!” Tentu saja kedua namja di dalamnya berubah panik. Terdengar dari suara mereka yang shock itu.

Kudekatkan wajahku ke pintu itu. “Gomawo nae.. Berkat kalian berdua aku sekarang kenyang.” Setelah mengatakannya aku langsung berjalan cepat keluar dari toilet itu.

Ahaha… Dasar kumpulan manusia rendahan..

0o0o0o0o0o0o0o0

Malam ini kami semua berkumpul di ruang tengah. Atau lebih baik kusebut ini ruang rapat sementara.

“Jadi bagaimana Angel?” Pangeran Petal menatapnya serius.

Malaikat utama itu kelihatan ragu dan bimbang. Tersirat dari wajahnya yang kelihatan sedikit pucat. Sejak membagi setengah jiwanya untuk menghidupkan manusia itu, hyung jadi kelihatan lemah dan nggak bisa keluar dari rumah ini.

“Mungkin aku harus segera pergi ke tempat yang tak bisa dilacak dewa manapun. Aku tak ingin melibatkan siapapun disini lagi. Karena keegoisanku kalian terbawa ke Halfpast, dan karena masalah hal ini aku tak mau melibatkan siapapun.”

“Dasar aneh..” Gumamku pelan. “Itu kan memang sudah terjadi, hyung mau apa lagi? Mau kabur juga percuma, tentara langit akan segera menemukanmu.”

“Kyu!” Snow hyung menarik lenganku dan membuatku turun dari atas rak buku. “Kalau kau hanya ingin mengatakan hal yang nggak berguna, lebih baik hentikan saja.”

“Tapi Kyuhyun benar Snow.” Aku mendapat suara dari pangeran Cloud. Malaikat itu menatap Angel hyung. “Kita semua sudah terlanjur kabur ke Halfpast dan sekarang masalah semakin bertambah. Kalau hyung melepas kami dan menanggung semua sendiri, aku rasa nggak ada satupun dari kita yang setuju.”

Aku hanya mengangguk- angguk sambil memainkan PSP-ku santai.

“Apalagi aku.” Kali ini Jewel hyung ikutan bicara. “Alasan kenapa hyung menghidupkan Hae karena aku. Jadi apapun yang terjadi aku akan membantu hyung sebisaku. Aku nggak akan membiarkan mereka menangkap hyung.”

Kulirik pangeran Camomile yang langsung merangkul pundak kekasihnya itu lembut. “Kami semua akan melindungimu Angel. Kau selalu melindungi kami kali ini gantian saatnya kau kami lindungi.”

Mata Angel hyung berkaca- kaca mendengarnya. Dia memang malaikat yang beruntung. Bukan hanya malaikat, iblispun bisa takluk dihadapannya. Hebat..

“Baiklah.” Kumasukkan PSP-ku dan langsung berdiri. “Aku mau keluar dulu menghirup sinar bulan purnama sekalian berpatroli di sekitar sini. Setelah Max berhasil menyusup aku rasa akan sangat mudah Mitang menyuruh iblis lain menyusup.”

“Mau ditemani Sparkyu?” Jewel hyung ikutan berdiri.

“Pabbo.. Hyung mau mati terkenal sinar bulan purnama?” Aku nyengir sambil berjalan ke arah jendela. Sekali loncat, aku langsung kaluar dari jendela dan saat itu juga sepasang sayap iblis berwarna hitam pekat muncul dibalik punggungku.

Bisa kurasakan kekuatan iblisku penuh dan seperti biasa, mataku akan kembali berwarna merah darah. Mata ini bisa digunakan untuk mencari pusat energy kotor. Karena dengan mata ini aku bisa melihat tekanan energy itu dengan jelas.

Tapi nggak ada yang menarik..

Bulan purnama memang bersinar terang, tapi aku nggak punya minat menghisap apapun. Rasanya sangat bosan dan ingin melakukan sesuatu hal yang gila- gilaan. Bercinta dengan manusia sepertinya menyenangkan.. Haha..

Dasar iblis tampan…

Degh! Sesuatu seperti menarik hatiku. Sebuah tekanan jiwa yang berwarna aneh. Jiwa itu agak kotor, tapi kelihatannya sangat lembut dan manis. Tekanan jiwa siapa itu?

Aku terbang mengikuti arah jiwa itu dan aku sampai di sekolah.

Sekali aku mengelilingi sekolahku dan menemukan sumber jiwa itu. Seorang namja dengan menggunakan jaket berwarna pink cerah tengah berdiri di atap sekolah. Apa yang dia lakukan malam- malam begini di atap sekolah?

Dia berjalan perlahan ke tepi atap dan melepas sepatunya..

Dia.. Mau bunuh diri?

Sret! Tanpa keraguan namja itu meloncat dari atap sekolah dan terjun bebas.

Dasar anak bodoh!!

Aku langsung terbang cepat menyusulnya dan menarik tangannya cepat. “Namja pabbo! Apa yang mau kau lakukan hah?!”

Tentunya dia menatapku shock. Bola matanya bulat dan bersinar diterpa sinar bulan purnama. Aroma vanilla samar- samar bisa kuhirup dari tubuhnya. Kulitnya lembut dan wajahnya sangat manis padahal dia seorang namja.

“Ka-kau.. Apa yang kau lakukan?! Lepaskan aku!!” Seketika dia meronta- ronta sambil memukul dadaku kencang. “Lepas! Biarkan aku mati! Biarkan aku! Lepaaaas!” Tangannya terlepas dariku tiba- tiba dan dia langsung melesat jatuh lagi.

“Sial! Manusia rendah yang merepotkan!”

Aku langsung mengeluarkan sebuah tali cambuk berwarna hitam dan menyentakkannya kearahnya. Tali itu mengikat pinggangnya dan aku langsung menariknya kuat- kuat ke atas.

“Hyaaa!” Dia terlempar jauh ke atas seperti orang yang sedang melakukan bunge jumping.

Kali ini aku langsung terbang cepat keatasnya dan menangkapnya. Sebelum dia meronta lagi, aku terbang mendarat di atap sekolah dan menurunkannya.

Brugh! Sepertinya dia shock. Tubuhnya lemah dan dia langsung jatuh terduduk.

“Manusia rendahan.. Kau mau bunuh diri? Setidaknya kalau mau bunuh diri jangan memancarkan energi selembut itu tahu! Merusak kerjaanku saja!”

Namja itu menatapku kaget. Kedua bola matanya membulat menatapku. “Kau.. Iblis?!”

Degh!

Gawat Sparkyu! Apa yang kau lakukan hah?

“Ka-kau.. Kau kan Cho Kyuhyun! Siwa kelas 1 disekolah!” Dia menunjuk kaget kearahku.

Siaal! Kali ini aku yang membuat kesalahan!

Aku langsung berlari dan terbang menjauh dari sekolah. Bisa kudengar namja itu terus memanggil namaku dengan sangat keras tapi aku hanya menoleh sekali. Kutekan dadaku yang berdegup keras.

Sentuhan dengan namja tadi masih kuingat. Aroma vanillanya langsung membaur di tubuhku. Aku pasti gila!

0o0o0o0o0o0o0

Dengan hati- hati aku melongok melewati gerbang sekolah. Takut namja kemarin menungguku atau mencariku.

“Kau ini kenapa sih Sparkyu? Dasar aneh..”  Pangeran Cloud menendang bokongku hingga aku terjerembab di tanah. Dia dan juga dua malaikat lainnya langsung menertawakanku. Dasar malaikat rese.

Kutatap dia evil. “Mau ngajak ribut eh? Sekali lagi hyung begitu, aku nggak akan menyerap jiwa kotor di sekolah ini biar kalian bertiga mual- mual dan pingsan.” Ancamku.

Tapi bukannya takut mereka malah tertawa. Dasar menyebalkan..

“Ah kau Cho Kyuhyun! Akhirnya aku menemukamu!!”

Aiish.. Suara ini!

Dengan horror aku menengadah keatas karena posisiku masih terduduk di tanah. Namja manis itu berdiri dihadapanku sambil menganga heran.

“Mwoya?! Ketiga orang ini malaikat?!”

Aku shock mendengarnya berteriak begitu. Dengan cepat aku menoleh kebelakang dan menatap ketiga malaikat itu juga berwajah sama shocknya denganku. Tentu saja pangeran menunduk menatapku sambil melotor marah.

Pasti aku dituduh menyebar rahasia sama mereka deh!

“Cho Kyuhyun…” Dia berbisik sangar.

Aku buru- buru berdiri dan menyilangkan satu tanganku di depan dada. Inilah cara iblis bersumpah. “Hyung, aku bersumpah aku sama sekali nggak pernah membocorkan rahasia ke manusia. Berteman dengan mahluk rendahan seperti mereka aja aku ogah!” Aku langsung menoleh menatap namja manis itu.

Kali ini aku meringis serba salah karena merasa jantungku berdegup aneh. Lagi- lagi aroma vanillanya tercium olehku. “Kesini kau dasar mahluk merepotkan!” Aku langsung menarik tangannya dan meninggalkan ketiga hyungku yang pastinya shock kebingungan.

Dengan segera kubawa dia kebelakang sekolah. Tempat yang cukup sepi pagi ini.

“Nggak sopan! Begini- begini aku seniormu tahu. Aku sudah kelas dua tahu. Namaku Lee Sungmin!”

Aku kan nggak nanya siapa namanya!

“Oke.. Terserahlah siapa namamu dasar manusia.. Yang pastinya..” Aku maju mendekatinya. “Kenapa kau bisa tahu kalau ketiga hyungku itu malaikat hah? Dan seharusnya kalau kau tahu yah diam saja! Kenapa juga kau berseru sekencang itu?! Kau membuatku nyaris dibunuh Yesung hyung tahu!”

Dia menyipitkan matanya sok sambil tersenyum sinis. “Eh.. Kau bingung kenapa aku bisa tahu yaa?” Kini dia maju sambil menatapku.

Gantian aku yang mundur. Kami terus saling mendesak sampai aku menempel ke tembok sekolah dan nggak bisa bergerak lagi. Kini dia benar- benar ada didepanku dan membuat aroma itu tercium sangat jelas. Aku hanya bisa menelan ludah panik.

“Karena aku..” Dia sekali menutup matanya dan perlahan membuka lagi matanya.

Kedua bola mataku membulat saat kulihat bola mata kirinya yang tadinya berwarna hitam kecoklataan berubah menjadi semerah darah. Hanya bola mata kirinya!

“Kau!!”

Namja itu mundur selangkah. “Aku ini manusia berdarah setengah iblis. Appa-ku adalah iblis murni dan umma-ku manusia sejati. Tapi.. Aku sendiri nggak tahu aku ini disebut apa. Manusia setengah iblis, ataukah iblis setengah manusia..”

Aku masih belum bisa percaya. “La-lalu.. Orang tuamu bagaimana? Cinta semacam itu kan dilarang dunia..”

Namja itu menatapku. “Sudah lama aku hidup sendirian. Appa dan ummaku dibawa pergi oleh sekumpulan tentara iblis dan nggak pernah pulang lagi.”

Aku kembali menelan ludah. Kedua orang tuanya pasti.. Dimusnahkan..

“Kau tahu kenapa aku berniat bunuh diri semalam?”

Aku hanya menggeleng perlahan.

Kali ini namja itu mengangkat satu tangan kirinya dan menggulung ke atas seragam lengan panjang yang dikenakannya. Kulihat banyak sayatan di pergelangan tangannya. “Karena aku ingin mati, sedangkan aku nggak bisa mati.. Sedangkan satu- satunya cara agar bisa bertemu dengan orang tuaku mungkin dengan mati.”

Iblis memang nggak akan bisa mati dengan cara manusia biasa kan.. Eh, tapi dia kan bukan iblis murni! Dan kalaupun mati, belum tentu dia bisa bertemu orang tuanya. Manusia campuran nggak bisa masuk ke taman jiwa karena dia bukanlah manusia, iblis ataupun malaikat.

“Tubuhku merasakan sakit saat aku membuat sebuah luka ditubuhku. Tapi dengan sangat mudah luka itu mengering dan aku baik- baik saja. Aku pernah menabrakkan diri di jalan dengan sebuah mobil truk, tapi aku hanya terpental sejauh tiga puluh meter dan mendapat luka ringan. Aku pernah terjun dari lantai sepuluh apartemenku, tapi aku hanya mengalami patah tulang. Karena itu semalam aku mau mencoba bunuh diri lagi..” Dia tersenyum santai sambil menurunkan seragamnya.

Aku memang tahu kalau anak yang lahir dari darah campuran itu akan memiliki setengah kemampuan iblis atau malaikat tergantung dari orang tuanya. Tapi ini pertama kalinya aku bertemu dengan manusia campuran itu.

“Jadi Cho Kyuhyun.. Kau iblis murni kan? Bisakah kau membantuku?”

“Mem-membantu apa?”

“Aku ingin kau mencari tahu tentang orang tuaku. Aku ingin bertemu dengan mereka lagi..”

Aku mundur kebingungan. “Jangan aneh- aneh kau! Siapa juga yang mau membantumu? Aku ini memang iblis, tapi aku nggak berniat berteman dengan manusia setengah iblis sepertimu. Aku mau ke kelas dan jangan muncul dihadapanku lagi!” Aku langsung berlari meninggalkannya.

Saat masuk ke gedung sekolah kusandarkan tubuhku di tembok.

Kali ini selain sentuhan dengannya, aroma vanillanya, mata merah itu nggak bisa kulepaskan. Ada yang aneh di dalam diriku dan ini sangat asing. Dan setahuku.. Perasaan inilah yang biasa disebut dengan.. Cinta..

0o0o0o0o0o0o0

“Kyu! Seriuslah..” Jewel hyung berjalan bolak- balik dihadapanku.

“Tenanglah Hyukjae.” Donghae hyung langsung menariknya duduk dikursi dan menahannya agar bersikap tenang. “Aku memang nggak tahu apa yang terjadi sebenarnya, tapi kau sepertinya dalam masalah Kyuhyun.”

“Aku memang sedang di ambang kematian.” Balasku asal sambil melirik Yesung hyung yang duduk diatas meja dan memandangiku serius. “Hyung mau memukulku? Oke, silahkan! Tapi jangan laporkan ini ke dua pangeran iblis. Lebih baik dipukuli tiga malaikat daripada dimarahi satu iblis seperti pangeran Petal!” Sungutku kesal.

“Siapa juga yang mau memukulmu. Aku kan hanya mau tahu kenapa dia bisa tahu rahasiamu juga menebak kita bertiga malaikat.”

Kulipat kedua tangan di dada dan cemberut. “Aku juga kelepasan kok.. Kemarin malam saat jalan- jalan aku melihatnya mau bunuh diri dengan loncat dari atap sekolah. Secara reflex aku menyalamatkannya, jadi dia tahu aku ini iblis.”

“Lalu kenapa dia bisa menebak kita bertiga malaikat?” Kibum hyung ikutan bertanya.

“Yah mana aku tahu!” Aku berbohong. Tentu saja dia bisa tahu kalau mengingat satu matanya itu mata iblis. Dia pasti bisa melihat sosok asli ketiga hyungku dengan mata kirinya.

“Tapi asal dia nggak membocorkan rahasia kalian kurasa nggak masalah.” Kali ini si manis Kim Ryeowook ikutan bicara. “Bukannya jadinya sama seperti aku, Siwon hyung dan Hae hyung?”

“Wookie benar.” Siwon hyung menambahkan. “Kenapa nggak dicoba bicara dengannya?”

Aku diam sebentar. Kalau mereka bicara, pasti akan ketahuan siapa namja itu sebenarnya.

“Bagaimana Kyu? Apa yang akan kau lakukan?” Yesung hyung kembali bertanya kepadaku.

“Baiklah.. Aku akan bicara dengannya. Tapi jangan beritahu tiga hyung di rumah. Biar aku yang bicara dengan dua pangeran iblis itu nae?”

“Setuju.” Jewel hyung menjawab.

Aku langsung turun dari atas meja dan berjalan ke jendela. Malam akan segera tiba. “Kalian cepat pulang ke rumah. Dan malam ini aku nggak akan pulang kerumah. Aku akan mencari namja itu dan bicara dengannya.”

Aku langsung keluar dari jendela dan terbang dengan cepat.

Manusia dengan setengah darah iblis ditubuhnya, mata kirinya yang semerah darah, aroma vanilla yang sangat menarik perhatianku, sentuhan lembut juga wajah manisnya yang seperti yeojya. Dalam satu kali pertemuan dia sudah membuat iblis sepertiku jatuh cinta. Menyebalkan!

Tapi setidaknya.. Aku nggak mencintai manusia rendahan.

Karena aroma vanilla yang khas itu, aku bisa mencari dimana keberadaannya dengan mudah. Dan saat kutemukan dia, namja itu tengah berdiri di pinggiran sebuah jembatan. Dengan satu langkah dia meloncat dan tercebur ke dalam sungai.

“Lee Sungmin!!” Aku terbang cepat kearah sungai itu.

Jbur! Dengan kondisi sebagai iblis aku menyelam.

Mataku bisa melihat dengan mudah di dalam air. Aku juga bisa bernafas seperti biasa. Kulihat tubuhnya mengambang di dalam air dan tenggelam semakin dalam. Dia nggak akan bisa mati hanya dengan cara begini dasar bodoh!

Aku menggapai tangannya dan segera menariknya kepermukaan.

“Huah!” Akhirnya aku bisa menghirup udara yang sesungguhnya. Buru- buru kuseret dia ke tepian sungai dan membaringkannya di rumput. “Hyung! Sungmin hyung cepat bangun! Kau tahu, hanya dengan tenggelam begitu kau nggak akan mati!” Kutepuk kedua pipinya yang dingin.

Nggak ada reaksi..

“Arrgh! Aku hilang kesabaran!” Langsung saja aku memberikannya nafas buatan dari bibirnya itu. Dan sial.. Rasanya manis sekali. Ini pertama kalinya aku menyentuh bibir seseorang dan itu.. Namja!

“Uhuk!”

Aku berhenti dan kutatap dia bereaksi. Air keluar dari mulutnya dan perlahan dia membuka matanya. “Hyung..? Kau bisa melihatku..?”

“Kyu? Uhuk!” Dia terbatuk dan perlahan bangun. Ditatap sekelilingnya dengan bingung. “Aku nggak mati lagi yaa?”

“Dasar bodoh!!”

Sungmin hyung menatapku shock. “Kyuhyun?”

“Kau tahu?! Hanya dengan begitu kau nggak akan mati! Dan asal kau tahu kalaupun kau bisa mati kau nggak akan bertemu dengan kedua orang tuamu! Kedua orang tuamu itu juga pasti sudah mati dikenai hukuman oleh dewa iblis! Cinta terlarang seperti itu sangat ditentang dunia kau tahu?!” Aku nggak bisa menguasai amarahku.

Sungmin hyung menatapku datar. Matanya berkaca- kaca..

“Mi-mianhae.. Aku..” Aku menunduk.

“Aku tahu..”

Ehh? Aku kembali menatapnya.

Kali ini ia menatap lurus ke langit malam. “Aku tahu kalau mungkin saja kedua orang tuaku telah mati. Sebelum dibawa para iblis itu, appa dan umma bilang akan segera kembali. Tapi sudah sepuluh tahun lamanya mereka nggak kunjung pulang. Aku tahu kalau mereka memang sudah tiada..” Suaranya gemetar.

“Ka-kalau sudah tahu kenapa…”

“Karena aku ingin bertemu mereka..” Kali ini Sungmin hyung menunduk dan tubuhnya gemetar. Tangannya mengepal mencengkram rerumputan. “Apapun yang aku pikirkan, aku sangat ingin bertemu mereka. Aku merindukan keduanya.. Kau nggak tahu bagaimana rasanya hidup sebatang kara kan? Aku sangat kesepian sampai rasanya ingin mati saja.”

“Hyung…” Kusentuh lengannya takut- takut.

“Kalau aku mati aku mungkin bisa bertemu dengan kedua orang tuaku yang juga sudah tiada. Mungkin aku bisa bertemu dengan mereka meski hanya sebentar..”

“Mustahil..” Bisikku ikutan pilu.

“Eh?” Kini dia menatapku.

“Kau itu bukan manusia sempurna. Kau nggak akan bisa mati dengan cara seperti manusia biasa. Dan sekalipun suatu saat kau mati, kau nggak akan bisa menembus dunia manapun. Kau nggak bisa ke dunia langit ataupun dunia kegelapan. Jiwamu hanya akan terombang- ambing nggak pasti di Halfpast ini.”

“Jadi.. Sekalipun mati aku memang nggak akan bisa bertemu dengannya?” Dia menatapku nggak percaya dan air matanya mengalir perlahan. “Sampai matipun mustahil bertemu dengan kedua orang tuaku…?”

“Mianhae..” Aku nggak tahu kenapa harus aku yang meminta maaf.

“Kalau begitu seharusnya kau biarkan aku mati!! Lebih baik mati daripada terus sebatang kara di dunia ini! Mata iblis ini juga nggak membantuku sama sekali!” Sungmin hyung kembali memukuli dadaku sambil menangis pilu.

Aku hanya diam diperlakukan begitu. Habisnya mau bagaimana lagi? Aku nggak tahu harus bagaimana.

“Hiks.. Menyebalkan..” Dia mulai tenang dan menunduk dihadapanku dengan posisi masih mengepalkan tangannya di dadaku.

Dengan hati- hati aku memeluknya. “Hyung… Besok.. Aku ingin kau datang ke suatu tempat. Kuharap ada yang bisa kulakukan untukmu, karena itu besok kau harus ikut denganku.. Kau mau kan hyung?”

Dia nggak menjawab. Dia hanya terisak pelan.

Kunci ingatan yang dimiliki Yesung hyung… Aku yakin benda itu bisa membantuku..

0o0o0o0o0o0o0o0

“Kau mau membawaku kemana Kyuhyun?”

Aku menarik tangannya agar berdiri di depan pintu rumah kami. “Ini rumahku.”

“Omo!” Tentu saja namja itu shock. “Apa isinya semuanya iblis sepertimu? Atau ada malaikat seperti Yesung hyung dan dua namja itu?”

Aku hanya tersenyum kecil menatapnya dan membawanya masuk. Saat aku membuka pintu, aku disambut oleh Teukie hyung yang tersenyum lembut. Apa dia bisa merasakan jiwa Sungmin hyung makanya bisa menyambut kami?

“Selamat datang..” Sapanya sopan.

Kulihat Sungmin hyung gemetar. Setengah iblis sepertinya pasti kaget merasakan jiwa malaikat Angel hyung. “Ma-malaikat..”

Angel hyung tersenyum dan menoleh kepadaku. “Kami semua sudah bisa merasakannya, kau ditunggu di ruang tengah. Ajak juga anak itu kedalam, ada Siwon, Ryeowook juga Donghae di dalam.” Angel hyung mendahului kami masuk ke dalam ruang tengah.

Waktu yang tepat.

“Kyu.. Sebenarnya apa yang mau kau lakukan?”

“Mencoba mencari jalan untuk membantumu. Mungkin aku nggak bisa mempertemukanmu dengan kedua orang tuamu. Tapi mungkin cara itu bisa kulakukan. Kalau memang appa-mu adalah iblis, aku yakin ada sesuatu yang tersimpan..” Aku langsung menarik tangannya agar masuk ke ruang tengah. Saat kami masuk semua mata langsung tertuju kepada kami.

“A-annyeong.. Lee Sungmin imnida.” Sungmin hyung menunduk ragu- ragu. Aku seperti namja yang tengah memperkenalkan pacarku dihadapan seluruh keluargaku.

“Sini Sungmin..” Yesung hyung melambaikan tangannya dan menepuk kursi kosong disampingnya. “Kurasa tanpa kuberi tahupun, ketiga orang itu bisa menebak pikiranmu Kyuhyun. Jadi percuma merahasiakannya.”

“Aku tahu kok..” Balasku sambil mendorong Sungmin hyung agar duduk di kursi disamping Yesung hyung. Kutatap dua pangeran iblis itu. “Hyungdeul..”

“Langsung ke intinya saja Sparkyu.” Gumam pangeran Camomile.

“Aku.. Ingin meminta izin..” Kualihkan pandanganku ke arah pangeran Cloud. “Untuk meminjam kristal ingatan yang dulu digunakan Jewel hyung untuk pergi ke masa lalu Lee Donghae hyung agar dia mengetahui siapa dia sebelum menjadi malaikat. Boleh pangeran?”

Suasana ruangan itu hening.

“Untuk dia?” Teukie hyung yang bertanya.

Kutatap Sungmin hyung yang kelihatan bingung. “Dia bilang ingin bertemu dengan orang tuanya. Tapi itu mustahil. Kedua orang tuanya sudah mati dan dia nggak akan bisa bertemu lagi. Tapi dengan kunci ingatan itu, kurasa dia bisa menemukan sesuatu yang dicarinya.”

“Kyuhyun.. Maksudmu untukku?” Sungmin hyung menatapku nggak percaya.

Aku hanya tersenyum tipis. “Orang tuamu bilang kalau mereka pasti kembali kan? Dan kurasa mereka nggak bohong. Kalau appa-mu seorang iblis, kurasa dia sudah menyiapkan sesuatu. Dia pasti sudah tahu akan takdir yang menunggunya karena menyalahi peraturan dunia kegelapan. Karena itu aku yakin appa-mu nggak pergi tanpa meninggalkan apapun.”

“Tapi kau kan tahu Kyu, saat aku mencobanya aku nyaris membuat Donghae mati karena kunci yang satunya. Ingatan itu bukan sesuatu yang bisa mendapat pertukaran senilai dengan mudah. Bagaimana kalau lagi- lagi jiwanya menjadi pertukaran?” Aku menatap Jewel hyung yang kelihatan serius.

Tapi aku meyakini sesuatu. “Waktu itu Angel hyung bilang kunci ingatan yang sesungguhnya adalah hati kan? Karena itu aku nggak akan melakukan kesalahan sepertimu hyung. Aku sudah tahu benda senilai apa yang kubutuhkan.” Aku bersimpuh dihadapan Sungmin hyung dan menyentuh mata kirinya. “Mata iblis ini pasti senilai..”

“Kyuhyun…”

“Kau mau kan bertemu dengan orang tuamu lagi? Kalau begitu kau harus percaya denganku. Biarkan hatimu mempercayai iblis sepertiku, hyung…”

Namja itu menyentuh tanganku perlahan. “Kyuhyun gomawo..” Dia memejamkan matanya dan perlahan air matanya mengalir. “Jika aku nggak bertemu dengamu, aku mungkin akan menjadi orang yang benar- benar kesepian didunia ini.”

Aku bisa merasakan hatinya.. Aku ingin membantunya.. Aku mencintainya..

0o0o0o0o0o0o0o0

Setelah pembicaraan tadi, aku mengantar Sungmin hyung pulang tanpa tahu keputusan yang akan kudengar. Pangeran Petal menyuruhku keluar dan biar mereka yang bicara dengan Angel hyung juga pangeran Cloud.

“Kyuhyun.. Gomawo nae.. Meski mereka nggak membantu, bagiku sudah cukup asal kau mau membantu sebisamu seperti ini.” Sinar mata Sungmin hyung kelihatan berubah. Dia mulai kelihatan bahagia.

Aku mengangguk sambil mengusap mata kirinya. “Tapi kalau memang bisa, kau maukan mengorbankan mata kirimu ini hyung?”

Sungmin hyung mengangguk. “Sekalipun aku akan buta, aku bersedia..”

Kutepuk kepalanya perlahan. “Masuklah sekarang.. Besok akan kuberi tahu keputusanya kepadamu. Selamat malam..”

Sungmin hyung langsung masuk ke gedung apartemen tempatnya tinggal. Tinggallah aku sendirian di depan gedung itu. Perlahan aku menoleh sedikit kebelakang. “Hyungdeul sudah ketahuan. Keluar aja..”

Kulihat kedua pangeran itu berjalan keluar dari kegelapan dan menuju tempatku berdiri.

“Kalian menyusul untuk memberitahukan keputusan yang mengecewakan, atau sebaliknya?” Tanyaku tanpa basa- basi.

Kulihat Petal hyung cengengesan dan menepuk bahuku santai. “Diluar dugaan. Tadinya kukira anak ini akan jatuh cinta pada seorang manusia atau malaikat juga. Tapi ternyata lain, dia justru menyukai manusia setengah iblis seperti anak tadi. Setidaknya, ini nggak akan menambahkan masalah di buku tahunan kita Camomile..”

Camomile hyung langsung mengacak rambutku sambil tertawa. “Nae hyung. Suatu keberuntungan karena magnae ini ternyata nggak menambah masalah besar. Hanya masalah kecil aja..”

“Kalian bicara apa sih?!” Elakku kesal.

“Hey, Kyu.. Kenapa kau mau mempertemukannya dengan orang tuanya?” Kini Petal hyung menatapku serius.

Kenapa?

“Dia sebatang kara selama ini hyungdeul. Dia selalu berusaha mati agar bisa bertemu dengan orang tuanya tapi selalu gagal. Aku benar- benar nggak mau membuatnya sendirian seperti itu.”

“Kenapa nggak mau?” Kali ini Camomile hyung yang bertanya.

Kutatap mereka bergantian. “Sejak aku kecil, aku hidup bersama dengan kalian berdua. Tapi karena jarak umur yang berbeda jauh aku sering ditinggal sendirian sama hyungdeul kalau kalian menghadiri acara khusus kan? Aku benci saat aku sendirian itu. Karena itu aku selalu mencari cara untuk terus mengekor dibelakang kalian. Bahkan sampai sekarang akupun mengekor dan ikut turun ke Halfpast kan?” Aku menunduk perlahan. “Dan kesendirian yang dirasakan Sungmin hyung lebih menyakitkan… Setidaknya aku ingin berada disisinya dan menemaninya untuk menggantikan orang tuanya.”

Aku kembali menatap kedua hyungku dan kulihat mereka tersenyum. “Kenapa tersenyum? Terharu yah mendengar aku yang seperti ini bisa bicara kata- kata yang bagus?” Ejekku bergantian.

Camomile hyung tertawa lepas sambil menarik pundakku dengan lengannya. “Dasar magnae!”

“Kau tahu Kyu?”

Kutatap Petal hyung. “Tahu apa?”

“Angel mengizinkanmu menggunakan kristal itu..”

Mwo?! Ini kabar yang sangat bagus!! Jadi aku bisa mempertemukan Sungmin hyung dengan orang tuanya. Terima kasih dewa kegelapan!

0o0o0o0o0o0o0o0

“Kau siap Sungmin hyung?”

Sungmin hyung menatapku ragu sambil mengangguk. Kami berniat mengarungi dunia ingatan dari rumahku. Jadi kalau ada apa- apa kan ada yang akan membantu. Ah, tapi kurasa nggak akan ada kejadian apapun.

Aku melirik Angel hyng dan dia berjalan ke arah Sungmin hyung. “Mungkin nggak akan sakit, mengingat kau memiliki darah iblis. Tapi kalau terasa panas, katakan saja. Darah iblis dalam dirimu pasti akan merespon jiwa malaikatku dan memberontak.”

“Arraseo.”

Angel hyung menyentuh mata kiri Sungmin hyung dan dari balik tangannya keluar cahaya. Kulihat Sungmin hyung meringis namun satu mata kirinya tetap terbuka, hanya mata kanannya yang terpejam. Darahnya pasti terasa panas. Sama seperti malaikat yang nggak bisa bersentuhan langsung dengan iblis karena kulitnya akan terbakar.

“Gwaenchana Sungmin?” Tanya Angel hyung perlahan.

Sungmin hyung mengangguk pasrah.

Perlahan kulihat bola mata merah itu muncul dan perlahan keluar. Matanya nggak copot, hanya saja kini pupil mata kiri Sungmin hyung berubah kelam tanpa kehidupan. Dia buta.

Angel hyung mengambil pupil berwarna merah itu dan mendekatkannya ke kristal di tanganku. “Selamat jalan..” Saat dua benda itu menyatu, tubuhku dan Sungmin hyung langsung dipenuhi cahaya menyilaukan.

Kupejamkan mataku kuat- kuat.. Dan saat aku membuka mataku..

Ada dua orang kini berada di hadapanku di sebuah tempat yang dipenuhi cahaya. Nuguya?

“U-umma..? A-appa?”

Degh! Aku menoleh ke arah Sungmin hyung dengan kaget. Kedua orang ini.. Orang tuanya?!

Sungmin hyung maju mendekati kedua sosok itu. Memang benar, appa-nya seorang iblis. Dibalik punggungnya ada sepasan sayap iblis yang sama denganku. Aku mundur selangkah untuk membiarkan mereka bertiga.

“Ini benar kalian?” Kulihat Sungmin hyung berusaha memeluk orang tuanya tapi gagal.

Itu hanya bayangannya..

“Wae?” Sungmin hyung kelihatan shock. “Kenapa kalian meninggalkanku?! Kalian bilang akan kembali tapi sampai sekarang aku sendirian! Aku sebatang kara di dunia sedangkan kalian nggak tahu ada dimana?! Kalian jahat!” Dia mulai meracau sambil menangis lagi.

Tapi aku tetap hanya diam. Lebih baik dia mengatakan semua yang ada dipikirannya sekarang.

“Sungmin..” Yeojya yang kurasa umma Sungmin hyung itu menyentuh wajah anaknya meski sesungguhnya Sungmin hyung nggak bisa merasakan sentuhannya. “Umma dan appa minta maaf karena meninggalkanmu, chagi..”

“Umma..” Sungmin hyung membalas menyentuh tangan ummanya hampa.

“Tapi sekarang kau jangan lakukan hal berbahaya lagi.” Kali ini appanya yang berbicara. “Kau nggak usah mencari cara untuk bertemu dengan kami Sungmin. Karena seperti apapun yang kau lakukan itu percuma. Kami selalu hidup dihatimu selama kau nggak pernah melupakan kami..” Appanya menyentuh dada Sungmin hyung.

“Appa..”

“Appa tahu hal ini akan terjadi, karena itu appa meninggalkan pesan ini dibalik mata iblismu itu. Appa tahu suatu saat kau akan bisa mencari tahu apa yang appa tinggalkan dibalik matamu dan saat itu adalah sekarang.” Namja itu beralih menatapku sambil tersenyum. “Terima kasih Sparkyu..”

Dia mengenal namaku..?

“Sungmin.. Mulai sekarang kau nggak akan sendirian. Jadi jalanilah hidupmu dengan baik chagiya. Umma menyayangimu..” Yeojya itu menyentuh kedua pipi Sungmin hyung dan menautkan kening mereka berdua.

“Aku juga sayang umma..”

“Selamat tinggal Sungmin.. Dengan tertukarnya bola mata itu, kini tinggallah darah iblisku yang tersisa ditubuhmu. Mulai sekarang kau adalah manusia biasa, jadi jangan lukai dirimu karena kau bisa mati.”

“Arraseo appa..” Sungmin hyung terseyum lembut sambil meraih tangan kedua orang tuanya. “Aku sangat merindukan kalian berdua..”

Kedua sosok itu hanya tersenyum sambil mengangguk dan perlahan tubuhnya menghilang.

Sudah selesai?

Cahaya yang terang kembali menyelimuti kami berdua dan saat kubuka mataku, aku kembali berada di ruang tengah rumahku.

“Sudah kembali? Cepat sekali..?” Camomile hyung mendatangiku dan menatap ke arah Sungmin hyung. “Gwaenchana Sungmin?”

Sungmin hyung diam memandangiku. “Satu mata kiriku… Nggak bisa kupakai untuk melihat..”

“Itulah yang akan terjadi karena kau menukarkannya dengan kristal itu. Mata kirimu telah menjadi kunci kedua untuk membuka ingatan yang tersimpan di mata kirimu itu.” Jelas pangeran Cloud.

Aku segera menghampiri Sungmin hyung. “Aku tahu sesuatu yang lagi- lagi bisa kulakukan.”

“Kyu?”

Aku menatap Angel hyung lagi. “Hyung bisa melakukannya kan?” Aku tahu pasti malaikat itu bisa membaca apa yang aku pikirkan seperti yang biasa dia lakukan terhadap tiga malaikat itu.

Dan tebakanku benar. Dia mengangguk. “Kau yakin Kyuhyun?”

Aku mengangguk. “Nae.”

Angel hyung kembali mendekati kami berdua dan menyentuh mata kiri Sungmin hyung juga mata kiriku.

“Eh? A-apa yang akan kau lakukan dimataku?”

Kugenggam tangan Sungmin hyung. “Bersabarlah sebentar hyung..”

Kurasakan sesuatu seakan masuk ke balik mata kiriku. Rasanya agak sakit namun aku harus bertahan. Kalau Angel hyung bisa mengambil mata Sungmin hyung, dia juga bisa mengambil setengah mataku untuk diberikan ke mata Sungmin hyung kan? Kalau dia bisa memberikan setengah jiwanya untuk manusia, tentu memberikan setengah mataku itu bukan hal yang sulit. Dengan begitu semuanya akan impas.

Sret! Sesuatu yang aneh seakan masuk di mataku dan aku kembali melihat dengan jelas.

Sungmin hyung mengerjapkan matanya dengan tatapan aneh. Dia menyentuh mata kirinya. “Mwo..? A-aku bisa melihat lagi dengan mata kiri ini?” Dia menatap Angel hyung. “Apa yang terjadi?”

Angel hyung langsung menepuk kepalaku lembut. “Sparkyu kami telah memberikan setengah matanya untukmu. Mulai sekarang kau harus terbiasa, karena kalau mata dia berubah merah, maka mata kirimu akan melihat apa yang Kyu lihat. Itulah mata iblis yang sesungguhnya..”

Sungmin hyung kini menatapku shock. “Jinjja Kyu?”

Aku hanya mengangguk sekali sambil tersenyum santai. “Jadi hyung bertahan yah kalau melihat sesuatu yang aneh karena itu mataku juga.”

“Dasar bodoh!” Sungmin hyung langsung memelukku. “Kau sudah melakukan banyak hal untukku Kyu.. Gomawo! Gomawo! Jeongmal gomawo Kyuhyun! Aku nggak tahu bagaimana cara membalasmu.. Ini semua terlalu berharga..”

Kuusap pundaknya perlahan. “Jangan pernah mencelakai dirimu lagi hyung. Mulai sekarang aku akan terus ada disisimu dan menemanimu. Nggak akan kubiarkan kau sebatang kara lagi hyung. Jadi tetaplah disisiku. Saranghae..” Kutenggelamkan wajahku dibahunya dan kuhirup dalam- dalam aroma vanilla dari tubuhnya.

“Nae.. Aku berjanji Kyu.. Aku juga sudah berjanji nggak akan melakukan hal berbahaya lagi dihadapan appa dan umma. Mulai sekarang jangan pernah biarkan aku merasa kesepian lagi. Arra?”

Aku mengangguk perlahan.

“Nado saranghae Sparkyu..” Bisiknya kemudian sambil menenggelamkan wajahnya didadaku. Kurasakan sesuatu yang basah menyentuh kulitku dan aku bisa menebak kini dia tengah menangis lagi.

Ah tapi setidaknya.. Itu tangisan bahagia..

Jadi memang inilah yang dirasakan para malaikat itu juga Camomile hyung. Saat mencintai seseorang, kau akan bisa mengorbankan apapun demi orang yang kau cintai. Manusia bukanlah mahluk rendahan.. Tapi mahluk hebat karena malaikat dan iblispun bisa terjerat oleh mereka.

Sekarang giliran aku yang melanggar aturan dewa… Mau gimana lagi? Yang terjadi biar terjadilah..

==================FIN==============================================

a/n ::

Bagi yg ingin mendapat pemberitahuan langsung apakah lanjutannya sudah aq publish..

bisa mengirim nomor ponselnya ke message fb aq.. jd nanti langsung aq sms.. Gomawo.. 😀